NAMA TUHAN OLEH Pdt. Yakub Sulistyo, S.Th. MA 2004 Nama Tuhan i DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................i PRAKATA................................................................................. iii BAB I MUNCUL SEBAGAI PENGGENAPAN NUBUAT NABI DANIEL 1 BAB 2 SESEMBAHAN AVRAHAM, YITSKHAQ, DAN YA??AQOV..........7 BAB 3 JANGAN MEMANGGIL NAMANYA DENGAN SEMBARANGAN......18 Komplain dari Penyembah Allah ..........................................25 BAB 4 NAMA YANG TIDAK DIKENAL OLEH UMATNYA...................34 BAB 5 KESALAHAN TERJEMAHAN ..................................................42 Beda Kanon .........................................................................43 Allah bukan berasal dari bahasa Ibrani ................................57 Terjemahan Bahasa Asing ...................................................58 YAHWEH secara Etimologi ..................................................60 Akar kata Semitik EL............................................................63 Nama Allah dalam Bahasa Arab ..........................................66 Allah dari Al-ilah ...................................................................67 BAB 6 NAMA YANG ESA ...................................................................70 1. Mahakuasa. .....................................................................71 2. Mahatahu. ........................................................................72 3. Penuh Kasih.....................................................................73 4. Kekal................................................................................73 5. Yeshua Pemilik Sorga......................................................74 Nama Yeshua ......................................................................74 Arti nama Yeshua.................................................................76 Yeshua berbahasa Ibrani .....................................................78 BAB 7 TERDAPAT DALAM KITAB PERJANJIAN BARU....................82 BAB 8 NAMA YANG MENYELAMATKAN...........................................87 BAB 9 NAMA YANG BERKUASA.......................................................96 Nama Tuhan ii BAB 10 MENGHARGAI NAMANYA SENDIRI.....................................101 BAB 11 MENYEBARLUASKAN NAMANYA YANG KUDUS ...............107 Kendala Penyebaran nama Yahweh ..................................108 Akibat Penyebaran nama Yahweh .....................................109 1. Tetap Menentang .......................................................109 2. Menunggu Waktu .......................................................110 3. Mengganti secara bertahap........................................114 4. Tidak berani mengubah..............................................115 5. Langsung mengubah..................................................115 Perintah Yahweh................................................................116 BAB 12 PERTANYAAN UMUM SEKITAR NAMA YAHWEH...............118 DAFTAR PUSTAKA...............................................................132 Nama Tuhan iii PRAKATA Akhir-akhir ini, Nama Allah menjadi bahan perbincangan dari segala kalangan masyarakat beragama, khususnya umat Kristen di seluruh Indonesia, baik yang tinggal di Indonesia maupun yang tinggal di berbagai belahan negara lain, yang dalam ibadahnya menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Arab, karena digembalakan oleh pendeta dari Indonesia dan Arab atau oleh hamba hamba Tuhan yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Arab tentu saja dihadiri dan bagi komunitas orang-orang Indonesia maupun orang orang Arab yang tinggal di negara lain, berkenaan dengan munculnya nama Yahweh sebagai upaya untuk mengganti nama Allah yang selama ini telah dipakai oleh kalangan umat Kristen di Indonesia maupun umat Kristen di Arab. Sejak dari tahun lima puluhan, nama ALLAH menjadi perbincangan di antara kalangan Theolog theolog dalam maupun luar negeri, hal ini bisa kita lihat dari terbitnya buku yang berjudul ??DUNIA ARAB SEJARAH SINGKAT?? buku ini ditulis oleh Philip K Hiti dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh U. Hutagalung dan O.D.P Sihombing. Hal ini terus berkembang sejak diterbitkannya traktat-traktat dari Kelompok Bet Yesua Hamasiah yang diterbitkan dan disebarkan untuk ??kalangan sendiri?? dan diekspose besar-besaran yang mengungkapkan nama Allah ditinjau dari sudut Arkheologis dan Historis sejak jaman pra Islam. Gerakan penyingkapan nama Allah ini bagaikan bola salju yang semakin lama semakin besar dan tidak terbendung, menggilas semua yang ada di depannya sementara yang sudah tergilas ikut bersama-sama ??berputar?? menuruni jurang yang terjal sehingga pada akhirnya menjadi suatu gerakan yang tidak mampu dibendung mengingat momentumnya terlalu besar dan terus semakin besar, walaupun usaha-usaha untuk membendung gerakan inipun ternyata gencar juga dilakukan, dengan menggelar seminar-seminar yang isinya mempertahankan penggunaan kata Allah dalam kekristenan. Banyak tudingan ??miring?? dilontarkan kepada gerakan baru ini, seperti dituding sebagai ajaran saksi Yehuwa yang Nama Tuhan iv ??berganti baju??, sekte atau aliran sesat di akhir jaman, pengikut kelompok Bapak dr. Suradi yang difatwa mati oleh umat Islam dan masih banyak lagi. Bahkan akibat gerakan baru ini, tiba-tiba banyak gereja yang disingkirkan oleh Sinodenya karena dianggap membahayakan keberadaan Sinode tersebut, sehingga mereka berganti nama Sinode baru. Gereja-gereja mengalami kegoncangan hebat setelah ada pengurus gereja atau majelis gereja yang membaca traktat tersebut ataupun telah mempelajari dari sumber-sumber yang lain maupun menerima informasi dari orang lain, sehingga para gembala mau tidak mau harus ekstra hati-hati dalam menyikapi gerakan baru ini agar jemaat gembalaannya tetap terproteksi dengan baik dan tidak sampai terjadi perpecahan ataupun perasaan tidak nyaman di antara gembala dengan dombadomba gembalaannya. Sebelum Anda melanjutkan membaca buku ini, marilah kita mencermatinya dengan seksama, jangan terlalu cepat dalam mengambil sikap apriori. Janganlah posisikan diri kita merasa yang paling benar. Hindari diri kita dalam menyikapi hal ini seperti sikap orang orang Farisi, sebab saat kebenaran datang di depan mata mereka, mereka menolak kebenaran itu. Mereka mengaku sebagai ahli kitab atau ahli Torah, tetapi ketika Mesiach datang, seperti yang telah dijanjikan oleh kitab Torah, ditolaknya. Mazmur 82: 6, 7. Ada orang yang menganggap bahwa ??Nama Tuhan?? tidaklah terlalu penting untuk dipermasalahkan di dalam kekristenan dibandingkan dengan pelayanan penginjilan bagi jiwa-jiwa yang terhilang, mengingat masih banyak orang yang belum mengenal nama Sang Juru selamat dan mereka masih lebih perlu diselamatkan, apalagi sampai menimbulkan permasalahan besar di dalam gereja, namun di sisi lain ada juga orang yang beranggapan bahwa ??Nama Tuhan?? merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dipermasalahkan, karena ini menyangkut suatu Pribadi. Dengan salah menyebut nama, berarti pribadi yang diagungkan dan disembah akan berbeda pula, karena itulah maka ??Nama Tuhan?? perlu untuk disosialisasikan agar semua orang mengenal namaNya. Harapan penulis kepada pembaca, sebelum membaca buku ini lebih lanjut, taruhlah sikap hati Anda dalam posisi Nama Tuhan v netral, sediakan tempat bagi Roh Kudus untuk memberi hikmat kepada Anda untuk dapat memahami dan mengerti isi buku ini dengan baik. Mengingat ada banyak bahasan yang menggunakan bahasa asli Kitab Suci sebagai Firman Tuhan, yaitu bahasa Ibrani untuk menjelaskan duduk permasalahan kepada pembaca, maka dianjurkan untuk membaca perlahanlahan dan hati-hati sehingga dapat dipahami dengan baik pula. Sikap hati dan pikiran yang apriori serta sombong, akan menyebabkan isi buku ini tidak mampu dipahami dan dicerna dengan baik, jadilah seperti Yokhanan/Yohanes pembaptis yang rendah hati dan berkata ??Ia harus semakin besar, tetapi aku harus semakin kecil.?? (Yokhanan/Yohanes 3: 30). Seorang Farisi, pemimpin agama Yahudi yang bernama Nikodemus, dengan rendah hati datang pada waktu malam hari kepada Yeshua dan dengan rendah hati pula Nikodemus banyak bertanya kepada Yeshua tentang banyak hal yang belum dia pahami. Padahal menurut kebiasaan saat itu, sangat tidak mungkin untuk dilakukan oleh seorang pemimpin agama Yahudi untuk datang kepada Yeshua, namun dengan segala kerendahan hati seorang Nikodemus yang siap untuk belajar kepada Yeshua tentang kebenaran yang tidak dia pahami, maka akibatnya Nikodemus mendapat banyak pengetahuan bagi dirinya dan tentu saja Nikodemus menerima berkat-berkat rohani (Yokhanan 3: 1-21). Semua ayat-ayat dalam Perjanjian Baru yang disajikan dalam bahasa Ibrani di buku ini diambil dari ??Haverit Hakhadasah?? Hebrew New Testament, The United Bible Societies, Israel Agency, 1976, by. Yanetz Ltd. Jerusalem Doa penulis, kiranya buku ini akan menjadi berkat bagi para pembaca dan masalah ??Nama Tuhan?? dapat dipahami dengan jelas, sehingga dalam menyembah, mengagungkan dan meninggikan namaNya dalam ibadah dapat lebih sejahtera bagi kehidupan Anda. Nama Tuhan 1 BAB I MUNCUL SEBAGAI PENGGENAPAN NUBUAT NABI DANIEL Masalah ??Nama Tuhan??, akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan di kalangan gereja-gereja Tuhan dari segala denominasi, tidak terkecuali dari aliran protestan, pantekosta sampai kharismatik, semuanya hampir terfokus kepada masalah yang satu ini dan menjadi kontroversi yang sangat menarik perhatian semua pihak. Mengapa Nama Tuhan tiba-tiba menjadi masalah yang aktual? Sehingga jika ada gereja yang sampai tidak mengerti adanya gerakan pemulihan nama Tuhan ini, akan dianggap sebagai gereja yang kurang informasi atau gereja ketinggalan jaman. Yang menjadi pertanyaannya kenapa baru sekarang hal ini muncul dan ramai dibicarakan orang?. Jika kita cermati dengan seksama, sebenarnya nama Tuhan telah dikenal dan dipanggil, jauh sebelum adanya namanama terkenal seperti Avraham, Yitskhaq, Ya??aqov, Moshe dan sebagainya, sebab nama Tuhan sudah dipanggil sejak jaman Enosh dilahirkan. Dalam Kitab Kejadian 4: 26 wmv-ta arqyw !b-dly awh-og tvlw hwhy ovb arql lxwh za vwna Jika dibaca akan berbunyi : Uleshet gam-hu yulad-ben wayiq??ra et-shemo Enosh az hukhal liq??ro beshem Yahweh, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi : ??Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Shet juga dan anak itu dinamainya Enosh, waktu itulah orang mulai memanggil nama Yahweh.?? Kalau kita membaca Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, nama Yahweh tidak diketemukan karena diterjemahkan sebagai berikut : Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Shet juga dan anak itu dinamainya Enosh. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN. Nama Tuhan 2 Dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia, nama Yahweh diterjemahkan dengan TUHAN (huruf kapital semua). Jadi jelaslah bahwa Nama Tuhan sebenarnya sudah bukan merupakan sesuatu yang baru, namun baru akhir-akhir ini saja muncul dan menjadi bahan perbincangan hingga menjadi terkenal di Indonesia. Mengapa baru sekarang nama Yahweh mulai dijadikan bahan perbincangan di kalangan gereja-gereja, khususnya di seluruh Indonesia? Masalah ??Nama Tuhan?? mulai menjadi bahan perbincangan dan diskusi dari berbagai kalangan Kristen, baik di gereja-gereja dari berbagai macam merk sinode, di persekutuan-persekutuan doa, sampai ke sekolah-sekolah tinggi Theologia. Hal itu terjadi karena penggenapan nubuatan Kitab Daniel, sebab dalam kenyataan tentu saja nama Yahweh sudah pernah dibaca dan dipelajari oleh pelayan Tuhan, khususnya yang sekolah Theologia, namun hanya sepintas lalu begitu saja dan tidak menjadi bahan penyelidikan ataupun menjadi perhatian yang serius karena Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia yang telah dijadikan standar kebenaran Firman Tuhan, telah menerjemahkan dengan TUHAN, sehingga tidak menjadi bahan penyelidikan. Nubuatan yang bisa berkaitan dengan masalah nama Tuhan dapat dibaca dalam Kitab Daniel 12: 4, 9 yang berbunyi: ??Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah kitab itu sampai pada akhir jaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah. Tetapi ia menjawab : Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.?? Firman Tuhan mengatakan bahwa akhir jaman ditandai dengan adanya ??pengetahuan akan bertambah??, hal ini sebenarnya bukan hanya masalah pengetahuan rohani yang tentu saja berkaitan dengan firman Tuhan, melainkan pengetahuan sekuler juga. Sebagaimana kita ketahui bersama, di segala bidang di dunia ini yang berkaitan dengan sience mengalami revolusi besar-besaran yang mencengangkan, misalkan dalam bidang kedokteran mengalami perubahan hebat dengan diketemukannya teknologi bayi tabung, cloning manusia, adanya Nama Tuhan 3 rekayasa genetika, dan sebagainya. Di bidang ilmu pengetahuan antariksa dengan diciptakannya pesawat supersonik yang jauh melebihi kecepatan suara dan penemuanpenemuan planet-planet baru dan semua seluk beluk masalah antariksa dan sebagainya. Kemajuan teknologi elektronik yang langsung bisa dipergunakan oleh manusia secara umum sangat mengherankan. Coba kita ikuti bagaimana orang menciptakan komputer dengan begitu cepatnya sehingga seringkali bagi kalangan orang yang tingkat sosial ekonominya sederhana sampai tidak mampu mengikuti perkembangannya, rasanya baru kemarin beli komputer yang canggih, ternyata hanya dalam waktu hitungan bulan sudah muncul ciptaan baru yang lebih unggul. Namun dibalik pengetahuan-pengetahuan akhir jaman yang muncul, secara rohani ternyata nama Tuhan menjadi bahan penyelidikan banyak orang. Nama merupakan sesuatu yang sangat penting, itulah sebabnya setiap manusia yang lahir di dalam dunia ini mempunyai nama diri. Manusia pertama, Adam, ketika belum jatuh kedalam dosa, pernah memberi nama setiap binatang di dunia ??Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, .... ?? Kejadian 2: 20. Nama itu mempunyai arti yang penting bagi pribadi yang menyandangnya, dan semua orang akan memberi nama yang mempunyai arti baik dan mulia bagi pribadi yang bersangkutan. Misal di Pulau Jawa, orang ada yang bernama Bejo yang berarti Untung, tidak ada orang yang bernama Sial yang berarti tidak beruntung, karena akan dianggap dalam kehidupannya akan mengalami kesialan atau malapetaka terus menerus, bahkan pernah dijumpai ada orang yang mengganti nama yang sudah diberikan oleh orang tuanya karena dianggap tidak baik artinya atau tidak sesuai dengan keinginan hatinya. Nama diri diberikan dengan tujuan supaya jangan sampai salah dengan pribadi orang lain disamping adanya ciriciri yang lain dari si penyandang nama tersebut. Di dalam Alkitab, semua nama mempunyai arti, misalkan Benaya, salah seorang gagah perkasa diantara tiga puluh pahlawan Dawid, mempunyai arti Yahweh membangun atau Nama Tuhan 4 melimpahkan keturunan (2 Samuel 23: 20). Berekhya ayahnya ZedekiYah yang dibunuh di tempat kudus, namanya mempunyai arti diberkati oleh Yahweh (Mattithyahu/Matius 23: 35), sedangkan ZedekiYah putra Yosia dan raja terakhir Yehuda berarti Yahweh keadilanku. Mat berarti pemberian oleh Yahweh, Yokhanan mempunyai arti Yahweh itu berkasih karunia, Yoab Absalom (2 Samuel 18: 14) mempunyai arti Yahweh adalah Bapa, serta Yeshua mempunyai arti keselamatan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Munculnya Nama Tuhan yang bernama Yahweh merupakan penggenapan nubuatan Nabi Daniel, di mana nama Yahweh yang sudah ratusan tahun tidak disebut dalam kekristenan, khususnya di Indonesia dan di belahan dunia lainnya yang digembalakan oleh pendeta yang menggunakan bahasa Indonesia serta yang berbahasa Arab, akibat bertambahnya pengetahuan sebagai penggenapan nubuatan nabi Daniel, orang menjadi perhatian terhadap sebuah nama yang sangat penting ini. Nubuat nabi Daniel pernah diulang oleh Yeshua ketika Dia sedang mengajar tentang tanda-tanda akhir jaman dengan mengatakan: ??Jadi apabila kamu melihat Pembinasa Keji berdiri ditempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel, para pembaca hendaklah memperhatikannya.?? Mattithyahu/Matius 24: 15. Mengaplikasikan ayat tersebut, yang dimaksudkan nubuatan dari nabi Daniel adalah pengetahuan tentang sebuah nama yang sudah ratusan tahun hilang, yaitu nama Yahweh di negara yang kekristenannya telah terpengaruh agama suku, khususnya di Indonesia, menjadi tanda-tanda akhir jaman. Coba kita renungkan bersama dalam mengaplikasikan ayat tersebut (bukan secara tekstual), sebagai orang percaya kepada Yeshua, di manakah tempat kudus yang dimaksudkan itu? Tentu saja tempat-tempat di mana firman Tuhan disampaikan yaitu gereja-gereja, tempat-tempat persekutuan orang-orang percaya berkumpul di mana dalam persekutuan tersebut nama Yeshua ditinggikan. Lalu apakah artinya ??Berdiri di tempat Kudus??? Tentu saja jika diaplikasikan dengan kehidupan kita saat ini adalah tempat di mana orang berdiri di tempat kudus yaitu mimbar, tempat orang menyampaikan Nama Tuhan 5 kebenaran, tempat di mana Alkitab dibuka untuk diuraikan kepada jemaat untuk menyampaikan kebenaran dari firman Tuhan yang tertulis di dalamnya. Lalu siapakah yang dimaksud dengan ??Pembinasa Keji?? dalam nubuatan Tuhan Yeshua yang mengacu pada nubuatnya nabi Daniel? Hampir semua theolog menganggap itu adalah ??Antikris?? (2 Tesalonika 2: 3 ?? 4, Daniel 11: 31). Tetapi menurut pendapat penulis, bisa jadi hal itu justru menunjuk kepada pemimpin rohani seperti pendeta, penginjil, guru-guru agama dan semua orang yang berdiri di belakang mimbar untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan, namun mereka tidak berani menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya kepada umat yang mendengarkan firman Tuhan. Seperti pengamatan penulis, sudah banyak dan amat banyak mimbar dipakai bukan untuk memberitakan kebenaran firman Tuhan dengan murni, melainkan untuk mencari uang bagi diri si pengkhotbah itu sendiri. Memang tidak dipungkiri bahwa siapapun membutuhkan uang, sebab uang bisa menjadi sarana untuk melakukan apa saja, tetapi sebagai orang yang dipercaya oleh Tuhan untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan, mimbar bukanlah tempat yang tepat untuk mendapatkan uang yang semata-mata untuk kepentingan diri pribadinya sendiri saja. Dan banyak motivasi-motivasi lain dibalik penyampaian kebenaran firman Tuhan yang bukan untuk kemuliaan ??Nama Tuhan?? melainkan untuk meninggikan diri agar namanya semakin melejit, terkenal di antara deretan nama-nama pemberita firman yang lain atau merendahkan diri diatas puncak gunung yang tinggi. Kata-kata ??Hikmat Tuhan?? telah sering didengar dan dipakai para pemberita firman sebagai kemasan yang rapi untuk menutupi ketakutannya dalam memberitakan kebenaran firman Tuhan. Dalam hal ini bukan berarti dalam menyampaikan kebenaran firman Tuhan tidak dibutuhkan ??Hikmat Tuhan??, namun jangan sampai kata-kata hikmat Tuhan dijadikan alasan untuk tidak berani menyampaikan kebenaran firman Tuhan, yang harus disampaikan agar didengar oleh semua umat-umat Tuhan yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan. Nama Tuhan 6 Kebenaran tentang nama Tuhan sudah harus dan sudah waktunya untuk disampaikan kepada umatNya saat ini, nama itu sudah ratusan tahun hilang dan akan dibahas pada bab 5. Sampai di sini penulis berharap agar pembaca jangan apriori terlebih dahulu, ikuti saja lembar demi lembar dengan seksama dan tetap menaruh hati pada sisi netral dan haus akan kebenaran firman Tuhan. Nama Tuhan 7 BAB 2 SESEMBAHAN AVRAHAM, YITSKHAQ, DAN YA??AQOV Mengacu dari Kitab Kejadian 4: 26 tersebut dalam bab 1, nama Yahweh sudah dikenal oleh orang dan jika ditarik garis keturunan, maka akan sampai kepada nama Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov. Lembaga Alkitab Indonesia dalam menerjemahkan Kitab Keluaran 3: 15 sebagai berikut : ??Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Moshe/Musa: Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: Itulah namaKu untuk selama-lamanya dan itulah sebutanKu turun temurun.?? Mengacu kepada ayat tersebut, orang yang tidak sekolah Theologia akan berpendapat bahwa kata ??Allah?? dalam bahasa Indonesia berperan sebagai pengganti atau menggantikan kata ??Tuhan?? dan kata ??TUHAN?? dalam huruf kapital semua akan berperan sebagai nama diri, karena menyangkut pada kata ??Itulah namaKu?? dan ??Itulah sebutanKu??. Namun terjemahan tersebut akan membingungkan walaupun bisa bermakna sebagai ??sesuatu yang disembah oleh?? dengan terjemahan Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Akan lebih jelas jika ditulis ??Allahnya?? jika Lembaga Alkitab Indonesia menjadikan kata ??Allah?? sebagai kata untuk mengganti kata ??Tuhan??, sebab kata ??Allah Abraham?? itu bisa juga bermakna sebagai suatu nama yang terpisah dari kata Allah itu sendiri. Dalam Kitab Suci berbahasa Ibrani, Kitab Keluaran 3: 15 ditulis sebagai berikut : rmat-hk hvm-la oyhla dw[ rmayw okytba yhla hwhy larfy ynb-la Nama Tuhan 8 qtcy yhla ohrba yhla ymv-hz okyla ynxlv bq[y yhlaw rd rdl yrkz hzw ol[l Jika dibaca akan berbunyi : Wayomer Od Elohim El- Moshe ko-tomar El-beny Yisrael Yahweh Elohey Avoteikem Elohey Av??raham Elohey Yitskhaq we'Elohey Ya'aqov shelakhni aleykem ze-shemi le'olam weze zik??ri ledor dor, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan lebih tepat berbunyi : ??Dan berfirman lagi Elohim kepada Moshe: Selanjutnya katakanlah kepada anak-Ku Israel: Yahweh Elohimnya nenek moyang kalian Elohimnya Av??raham, Elohimnya Yitskhaq dan Elohimnya Ya??aqov, telah mengutus aku kepadamu: Inilah namaKu untuk kekal selamanya dan inilah pengingat Aku untuk turun temurun???? Jadi dari ayat-ayat tersebut membuktikan bahwa ??Nama Tuhan?? yang disembah oleh Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov itu bernama Yahweh. Untuk terjemahan El, Elohim, Elohey, Tuhan, Lord, Adonai akan dibahas dalam bab 5. Sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov tersebut adalah ??Tuhan?? yang menciptakan manusia, langit dan bumi serta segala isinya, jika dibuka dalam Kitab Yirmeyahu/Yeremia 33: 2 dalam bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, nama Yahweh tidak diketemukan sebab diterjemahkan sebagai berikut : ??Beginilah firman TUHAN, yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya dan menegakkannya, TUHAN ialah namaNya. Dan dari terjemahan tersebut maka orang akan berpikir dan mengerti bahwa yang menciptakan langit dan bumi itu bernama ??TUHAN??. Padahal kata ??TUHAN?? entah dalam huruf kapital semua maupun ??Tuhan?? dengan huruf ?????? nya saja yang besar, maupun ??tuhan?? tanpa ada satupun huruf kapital, akan kedengaran sama jika dibaca dan orang pasti akan mengalami kesulitan dalam membedakannya dan mengartikannya, yang mana yang nama diri dan yang mana yang sebutan. Nama Tuhan 9 Nama diri itu seperti Yanto, Charles, Andi dan sebagainya, sedangkan sebutan itu seperti Pendeta, Guru, Dosen, Ayah, Presiden dan sebagainya. Kitab Yirmeyahu/Yeremia 33: 2 dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : rcwy hwhy Hf[ hwhy rma-hk wmv hwhy hnykhl Htwa Jika dibaca akan berbunyi : Ko-amar Yahweh osah Yahweh yotser otah lahakinah Yahweh shemo, di mana dalam terjemahan dalam bahasa Indonesia akan lebih tepat sebagai berikut : Selanjutnya berfirman Yahweh telah menjadikan, Yahweh telah membentuknya untuk mengokohkannya, Yahweh ialah namaNya. Terjemahan ini sangat jelas bahwa Yahweh itu nama sesembahan keturunannya Israel yang menciptakan langit dan bumi. Demikian juga dalam Kitab Mazmur 124: 8 dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia ditulis sebagai berikut : Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Dalam ayat ini nama Yahweh tidak ada, namun dalam Kitab berbahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : #raw oymv hf[ hwhy ovb wnrz[ Jika dibaca akan berbunyi : Ez??renu beshem Yahweh ose shamayim wa'arets, yang jika diterjemahankan ke dalam bahasa Indonesia akan lebih tepat berbunyi : Pertolongan kita dalam nama Yahweh, Yang menjadikan langit dan bumi. Satu lagi penulis akan coba mengungkapkan dalam Kitab Yeshayahu/Yesaya 42: 5, di mana jika membaca dari Alkitab terjemahan bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia nama Yahweh tidak akan diketemukan sebab diterjemahkan sebagai berikut : ??Beginilah firman Allah, TUHAN yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh diatasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup diatasnya.?? Nama Tuhan 10 Dari ayat tersebut yang mengacu kepada terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia, nama Yahweh tidak dikenal sebab nama pencipta langit dan bumi telah berubah menjadi TUHAN. Dalam bahasa Ibrani Kitab Yeshayahu/Yesaya 42: 5 ditulis sebagai berikut : oymvh arwb hwhy lah rma-hk hyacacw #rah [qr Ohyjwnw hyl[ o[l hmvn !tn hb oyklhl xwrw Jika dibaca akan berbunyi : Ko-'amar ha??El Yahweh bore hashamayim wenoteyhem roqa??a ha'arets we tse??etsa??eyha noten neshama la??am aleyha weruakh lahol??kim bah. Yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan lebih tepat sbb. ??Selanjutnya berfirman El itu, Yahweh menciptakan langit itu dan membentangkan hamparan bumi itu dan segala yang tumbuh di atasnya, memberi nafas kepada orang di situ dan udara kepada yang bergerak di dalamnya.?? Dari terjemahan yang diambil dari bahasa Ibrani tersebut, maka sangat jelas bahwa nama Yahweh muncul sebagai sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov yang menciptakan langit dan bumi. Tidak ada sesembahan lain yang menciptakan langit dan bumi selain sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov yang bernama Yahweh. Orang-orang Yahudi dan Nasrani di tanah Arab mempermasalahkan nama Allah sudah sejak lama. Orang-orang Arab mengharap agar orang-orang Yahudi dan Nasrani jangan mempermasalahkan nama Allah karena orang Arab menganggap masalah nama Allah itu sama, karena itu dalam Qur??an Surat 2 Al-Baqarah ayat 139 mengatakan : ??Qul a tuhajjunana fillahi wa huwa rabbuna wa rabbukum, wa lana a maluna wa lakum a malukum, wa nahnu lahu mukhlisun?? yang artinya : Katakanlah, apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepadaNya kami mengikhlaskan hati.?? Nama Tuhan 11 Demikian pula dalam Qur??an Al Huda yang berbahasa Jawa, ayat tersebut di atas diterjemahkan sebagai berikut : Dhawuha sira Muhammad: Apa sira padha ambantah ing aku tumrap Agamaning Allah? Ing mangka Panjenengane iku Pangeranku lan uga pangeran kabeh. Lan tumrap aku kabeh ganjarane amalku lan tumrap sira ganjarane amalira kabeh; lan aku kabeh padha tulus ikhlas marang PanjenengaNe?? Dan memang benar orang-orang Yahudi dan Nasrani mempersalahkan nama Allah dan mempersalahkan mereka, hal ini terbukti dalam Qur??an Surat 5 Al Maidah ayat 59 yang bunyinya : Qul ya Ahlal-Kitabi hal tanqimuna minna illa an amanna billahi wa ma unzila ilaina wa ma unzila min qablu wa anna aksarakum fasiqun. Yang artinya : ??Katakanlah: Hai ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan diantara kamu benar-benar orang-orang yang fasik??? Dalam Qur??an Al Huda diterjemahkan sebagai berikut: ??Dhawuha sira Muhammad: He wong ahli Kitab, apa ora to anggonira gething lan nyacad marang kita mung jalaran kita iki padha iman marang Allah, lan marang Kitab kang wus diturunake ing sadurunge, jalaran sanyatane akeh-akehe sira iku padha duraka??? Lebih jauh dalam Qur??an Surat 29 Al Ankabut ayat 46 mengatakan: ??Wa la tujadilu Ahlal-Kitabi illa billati hiya ahsan, illal lazina zalamu minhum wa qulu amanna bil-lazi unzila ilaina wa unzila ilaikum wa ilahuna wa ilahukum wahiduw wa nahnu lahu muslimun.?? Yang artinya : ??Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu satu; dan kami hanya kepadaNya berserah diri.?? Pada akhirnya orang-orang Arab memerangi orangorang Yahudi dan Nasrani di tanah Arab seperti yang tertulis dalam Qur??an Surat 9 At-taubah 29 yang bunyinya: Qatilul-lazina la yuminuna billahi wa la bil yaumil ??akhiri wa la yuharrimuna ma harramallahu wa rasuluhu wa la yadinuna dinal-haqqi minalNama Tuhan 12 lazina utul-kitaba hatta yu??tul ??jizyata ??ay yadiw wa hum sagirun. Yang artinya: ??Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan rasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (Agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.?? Akibatnya, dalam terjemahan Hadist Shahih Muslim 1743 dikatakan: Dari Umar bin Khaththab r.a, katanya dia mendengar rasullulah saw. bersabda: ??Akan kuusir orang-orang Yahudi dan Nasrani dari Jazirah ??Arab, sehingga tidak ada yang ketinggalan selain orang-orang muslim.?? *)1 Jadi orang-orang Yahudi dan Nasrani di Arab, tidak pernah beriman kepada Allah. Apa yang disampaikan dalam buku ??Kontroversi Nama Allah?? berikut ini, tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, yaitu : ??Umat Kristen di Indonesia mestinya merasa bangga dengan kata Allah ini. Kata Allah bukan milik eksklusif umat Islam. Kata Allah adalah milik umat Kristen Arab. Kata Allah telah digunakan oleh bapak-bapak Kristen Arab jauhjauh abad sebelum umat Islam menggunakannya. Kata Allah adalah warisan yang diberikan oleh leluhur-leluhur umat Kristen Arab kepada kita. Lucu sekali, atau mungkin lebih tepat fasik sekali, umat Kristen di Indonesia yang menolak kata Allah! Kita seharusnya belajar dari sejarah.?? *)2 Kata ??Allah?? sendiri sudah dikenal jauh sebelum Islam datang di Arab. Namun ??Allah?? dalam pengertian orang-orang Arab pra Islam itu berbeda dengan ??Allah?? dalam Islam. Menurut Winnet, seperti dikutip oleh al-Faruqi dalam The Cultural Atlas of Islam. Allah bagi orang-orang Arab pra-Islam dikenal sebagai dewa yang mengairi bumi sehingga menyuburkan pertanian dan tumbuh-tumbuhan serta memberi minum ternak. Islam datang dengan mengubah konsep Allah yang selama itu diyakini oleh orang Arab, yaitu Allah dalam Islam dipahami sebagai Tuhan yang Mahaesa, tempat berlindung bagi segala yang ada, tidak 1 Terjemahan Hadist Shahih Muslim 2003 Jilid I, II, III & IV, Ma’mur Daud, Hal. 290 2 Kontroversi Nama Allah, I.J.Satyabudi, Wacana Press, 2004, Hal. 111. Nama Tuhan 13 beranak dan tidak diperanakkan. Juga tidak ada satu apa pun yang menyerupaiNya.*)3 Lalu dengan telah mengubah pengertian ALLAH yang sebenarnya adalah berhala, menjadi Tuhan yang Mahakuasa, apakah di alam nyatanya ALLAH yang tadinya hanya berhala belaka bisa benar benar berubah menjadi Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya ? Namun jika umat Islam mengakuinya sebagai Sang Khalik, tentu saja kita menghargai pendapat mereka, namun itu bukan sesembahan yang disembah oleh Bapa Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov. Apa kata firman Tuhan dalam hal ini? Mari kita baca dan renungkan Yirmeyahu/Yeremia 16: 20 ??Dapatkah manusia membuat elohim bagi dirinya sendiri? Yang demikian bukan Elohim.?? Jadi kita pun bisa menjawabnya bahwa semua manusia itu bisa membuat elohim bagi dirinya sendiri, namun itu bukan Elohim yang benar. Dan memang kenyataan yang ada di dunia ini semua manusia mempunyai kecenderungan membuat elohimnya masingmasing. Dan bangsa-bangsa memang telah mempunyai elohimnya sendiri-sendiri, tetapi semuanya adalah berhala. Firman Tuhan telah menegaskan dengan jelas bahwa elohim bangsa-bangsa adalah berhala. Kita bisa membacanya di Kitab 1 Tawarikh 16: 26 yang dalam huruf Ibrani tertulis sebagai berikut : hwhyw oylyla oyM[h yhla-lK yK hf[ oymv Yang jika dibaca akan berbunyi : Ki kol elohey ha??ammim elilim waYAHWEH shamayim asa, yang artinya Sebab segala elohim bangsa bangsa adalah berhala, dan YAHWEHlah yang menjadikan langit. Dapatkah kita memberi contoh sesembahan yang manakah yang disembah oleh bangsa bangsa di luar bangsa Israel yang bukan berhala? Tentu kita akan hanya dapat menemukan sesembahan yang bukan berhala adalah hanya yang disembah bangsa Israel yang disembah Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov saja bukan? Dan Dia bernama 3 Passing Over. Melintasi Batas Agama. Pengantar Dr. Nurcholish Madjid, PT. Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta 2001. Hal. 85 Nama Tuhan 14 YAHWEH, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kitab Yeshayahu/Yesaya 42: 8A yang dalam huruf Ibrani tertulis sebagai berikut : ymv aWh hwhy yna Yang jika dibaca akan berbunyi : Ani Yahweh hu shemi, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi : ??Aku ini YAHWEH, itulah namaKu.?? Sangat jelas bukan? Kalimat yang semudah ini menjadi dangat sulit dan tidak bisa dipahami karena dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia nama Yahweh telah diubah menjadi TUHAN. ??Allah?? yang diyakini oleh umat Kristen di Indonesia, sebenarnya karena menganggap sebagai sebutan saja, walaupun tanpa dasar yang kuat dan dipaksakan untuk menjadi bahasa Indonesia baku. Hal ini adalah merupakan suatu pemahaman yang keliru, sebaiknya kita mengkajinya terlebih dahulu apakah ??Allah?? itu merupakan nama diri dari sesuatu sesembahan lain atau bukan, dan apakah Allah itu merupakan sebutan saja (generic name/ gelar) dari sesuatu yang disembah. Ciri-ciri kata sebutan/gelar dari suatu yang disembah adalah selalu bisa dibuat dalam bentuk jamaknya / bentuk plural, tetapi kalau nama diri (personal name) selalu tidak bisa dibuat bentuk jamaknya / bentuk pluralnya, contohnya kata ??ilah?? adalah kata sebutan atau kata gelar bagi sesuatu yang di sembah, dan kata ilah ini bisa dibuat dalam bentuk kata jamaknya yaitu ??alihah?? dan bentuk singkatnya adalah ??il??. Sebagai contoh yang lain, kata ??Eloah?? adalah merupakan kata sebutan atau gelar bagi sesuatu yang di sembah, dan kata Eloah ini juga dapat dibuat bentuk jamaknya, bentuk jamak dari Eloah adalah Elohim, dan bentuk singkatnya adalah El. Jadi kata il, ilah, alihah dan kata El, Eloah, Elohim adalah bukan merupakan nama diri tetapi merupakan kata sebutan atau gelar dari sesuatu yang disembah. Jadi dalam proses penerjemahan suatu bahasa yang satu ke suatu bahasa yang lain, kata sebutan dari suatu bahasa dapatlah diterjemahkan menjadi kata sebutan di dalam bahasa setempat atau dalam bahasa yang lain. Tentunya dengan kata sebutan yang fungsinya sama atau artinya yang sama. Contohnya dalam menerjemahkan suatu kata dari bahasa Ibrani kedalam bahasa Arab kata sebutan EL dapat diterjemahkan Nama Tuhan 15 menjadi IL, kata sebutan ELOAH menjadi ILAH, kata sebutan ELOHIM menjadi ALIHAH. Kata sebutan atau kata gelar dari suatu bahasa tidak dapat diterjemahkan atau dialih bahasakan ke bahasa setempat atau ke bahasa lain dengan menyalinnya dengan sesuatu nama diri (personal name) dari sesembahan setempat, contohnya kata sebutan ELOHIM tidak dapat diterjemahkan dengan ??SEMAR, SIWA, KUAN KONG, KUAN IM, ZEUS?? dan lain-lain, yang kesemuanya contoh ini adalah merupakan nama diri dari sesuatu pribadi sesembahan. Begitu juga dengan nama diri atau personal name dari suatu pribadi tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa manapun juga, apalagi disalin dengan sesuatu yang merupakan nama diri juga dari sesuatu pribadi setempat. Nah, apakah kata ??Allah?? adalah merupakan nama diri dari sesuatu pribadi ataukah kata ??Allah?? hanya merupakan kata sebutan dari sesuatu pribadi saja? Kalau kata ??Allah?? adalah hanya merupakan kata sebutan atau gelar, tentunya harus dapat dibuat dalam bentuk jamaknya atau bentuk pluralnya. Lalu apakah bentuk jamak dari ??Allah???? Kalau ??Allah?? tidak ada bentuk jamaknya berarti ??Allah?? adalah merupakan nama diri (personal name) dari ilah mereka. Nah, bila hal ini ??Allah?? adalah nama diri dari sesembahan mereka (sesembahan bangsa Arab), maka menjadi salahlah kita yang selama ini menyalin nama Tuhan kita yang sebenarnya adalah bernama YAHWEH (Yeshayahu/Yesaya 42: 8 Keluaran 3: 15) menjadi ALLAH yang sebenarnya juga merupakan nama diri dari figur pribadi yang mereka sembah (sesembahan bangsa Arab), yang juga adalah sebenarnya tidak disembah oleh Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov. Namun di sisi lain, banyak juga orang Kristen khususnya di Indonesia yang mengganggap bahwa ??Allah?? itu sebagai nama sesembahan yang disembah oleh Bapa Avraham, Yitskhaq dan Ya??akov dan sampai sekarang justru akibat mengutamakan sebutan yang rancu ini, namaNya yang sebenarnya justru ditolak, karena itu ada juga yang mengganggap bahwa sesembahannya orang Kristen dengan Islam itu sama yaitu ??Allah??, hanya beda nabi saja, yang satu melalui nabi Muhammad, sedangkan lainnya nabi Isa atau Yeshua haMasiach. Akhirnya nama YAHWEH tidak dikenal, buktinya banyak yang dianggap sesat dan ditolak oleh gerejagereja. Hal ini bisa terjadi karena kitab sucinya orang Kristen di Nama Tuhan 16 Indonesia telah mengganti nama Tuhan yang sebenarnya adalah YAHWEH telah diganti dengan ALLAH dan nama YAHWEH telah disalin dengan kata TUHAN yang sebenarnya merupakan kata sebutan bagi sesuatu yang dihormati satu satunya. Sehingga nama YAHWEH tidak dimuat lagi dalam satu ayatpun di kitab sucinya orang Kristen di Indonesia. Hal inilah yang mengakibatkan orang Kristen di Indonesia merasa asing dengan nama YAHWEH atau bahkan banyak orang Kristen di Indonesia yang tidak mengenal lagi nama YAHWEH. Dan itu jugalah yang menyebabkan orang orang Kristen di Indonesia hanya mengenal bahwa Yeshua adalah ALLAH, yang mana orang Kristen di Indonesia hanya mengenali figur pribadi ALLAH merupakan sesuatu pribadi yang telah begitu besar kasihnya terhadap dunia ini sehinga ALLAH telah mengaruniakan Putranya yang tunggal Yeshua haMasiach. Sehingga orang orang Kristen di Indonesia ini selalu memuji-muji ALLAH bukan memuji YAHWEH. Padahal itu semua adalah karya atau perbuatan YAHWEH untuk menyelamatkan umat umatnya termasuk umat-umatNya yang di Indonesia. Ironis sekali bukan? Padahal YAHWEH tidak mau memberikan kemuliaanNya kepada yang lain termasuk kepada patung (berhala) Yeshayahu/Yesaya 42: 8 yang dalam huruf Ibrani ditulis sebagai berkut : rxal ydwbkW ymv aWh hwhy yna oylysPl ytLhtW !Ta-al Huruf-huruf Ibrani tersebut kalau dibaca akan berbunyi: Ani Yahweh hu shemi uk??vodi le??akher lo??aten ut??hilati laph??silim yang artinya : AKU INI YAHWEH, ITULAH NAMAKU, Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain, dan kemuliaanKu kepada patung, demikianlah Yahweh berfirman bahwa kemuliaanNya tidak akan diberikan kepada yang lain. Bagaimana mungkin yang datang ke dunia menjadi Yeshua haMasiach untuk menebus dosa2 kita semua adalah Yahweh tetapi kita di gereja umat-umatNya memuji-muji nama yang bukan Yahweh, memuji-muji nama sesembahan lain, nama elohim lain, yang bukan disembah oleh Bapa Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov ! Nama Tuhan 17 Apakah kemuliaan Tuhan dalam hal ini tidak beralih kepada nama yang lain? Bukankah Yahweh berfirman bahwa kemuliaan Tuhan tidak boleh diberikan kepada yang lain termasuk di Yosua 23: 7 firman Tuhan mengatakan bahwa kita tidak boleh mengakui nama sesembahan lain sebagai sesembahan yang disembah oleh Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov yang menjelma menjadi Yeshua Hamasiah sebagai penyelamat umat manusia. Walaupun kesalahan tersebut telah terjadi dan berlangsung selama ratusan tahun, khususnya di Indonesia, namun dengan tersingkapnya kebenaran ini, seharusnya para hamba Tuhan meresponi dengan positif dan dengan hati yang damai. Sebab Kitab Keluaran 23: 13 juga mengatakan bahwa kita DILARANG untuk memanggil nama sesembahan lain dan nama itu DILARANG kedengaran dari mulut kita, sebab Tuhan Yahweh Mahacemburu. Nama Tuhan 18 BAB 3 JANGAN MEMANGGIL NAMANYA DENGAN SEMBARANGAN Kitab Keluaran 20: 7 dalam terjemahan bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia berbunyi sebagai berikut: ??Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.?? Dalam terjemahan tersebut, nama Yahweh hilang sebab telah diganti dengan TUHAN, namun dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : yK awvl $yhla hwhy-ov-ta aft al wmv-ta afy-rva ta hwhy hQny al awvl Dan Kitab Ulangan 5: 11 dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia berbunyi: ??Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.?? Dan dalam terjemahan tersebut, nama Yahweh juga hilang sebab telah diganti dengan TUHAN, namun dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : yk awvl $yhla hwhy-ov-ta avT al wmv-ta afy-rva ta hwhy hQny al awal Jika dibaca, kedua ayat tersebut sama dan berbunyi : Lo tissa et-shem Yahweh Eloheyka lashawe ki lo Yenaqqe Yahweh et asher-yissa et shemo lashawe. Dan kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia akan lebih tepat sebagai berikut: ??Jangan menyebut Nama Yahweh, Elohimmu dengan Nama Tuhan 19 sembarangan, sebab dipandang bersalah orang menyebut nama Yahweh dengan sembarangan.?? Banyak orang yang salah dalam mengartikan ayat ini, sehingga ada yang berpendapat bahwa dengan dilarang menyebut nama Yahweh dengan sembarangan lalu tidak disebut, sebab orang Yahudi juga tidak menyebut nama Yahweh. Mengacu kepada pemahaman bahwa orang Yahudi tidak memanggil nama Yahweh, ada yang berpendapat dan dianggap keliru dan sesat jika orang memanggil nama Yahweh untuk mengacu kepada nama Tuhan Sang Pencipta yang disembah oleh Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov ! Orang Yahudi tidak memanggil nama Yahweh bukan berarti tidak mengenal nama Yahweh, mereka tidak memanggil nama Yahweh karena mereka mengkuduskan nama Yahweh dan merasa tidak layak untuk memanggilNya karena dosa-dosa yang mereka telah perbuat saat berada di pembuangan, di Babel. Selama mereka di Babel mereka menyembah berhala seperti: Baal Terracotta head of Babylonian demon pada 6th or 7th Century BC, dan a Bull in Glazed tile from the walls of Babylon *)4 Akibat dosa-dosa bangsa Yahudi tersebut maka mereka setiap menemukan kata Yahweh, mereka menggantinya dengan Adonai atau Ha-shem (nama itu). Perlu diketahui bahwa Adonai dan Ha-shem itu bukan nama melainkan sebutan dan apa yang dilakukan oleh orang Yahudi itu bukan atas kehendak Sang Empunya Nama (Yahweh) itu sendiri, tetapi merupakan inisiatif dari orang-orang Yahudi itu guna menghindari penyebutan nama Yahweh dengan tidak layak, karena bangsa Yahudi setelah pembuangan dari Babel merasa tidak layak lagi memanggil nama yang sangat kudus itu karena dosa-dosanya. Justru Yahweh, Sang Empunya Nama meminta agar namaNya disebut dan dipanggil-panggil untuk mengagungkan namaNya. Kitab Keluaran 3: 15 dalam bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia tertulis sebagai berikut : ??Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Moshe/Musa: Beginilah 4 Hands Book to the Bible, Eerdmans’ Psalm 331, 1Sam235 Nama Tuhan 20 kau katakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: Itulah namaKu untuk selama-lamanya dan itulah sebutanKu turun-temurun.?? Memang dalam terjemahan tersebut tidak memuat nama Yahweh, namun jika dibaca dalam bahasa Ibrani yang tertulis sebagai berikut : rmat-hk hvm-la oyhla dw[ rmayw okytba yhla hwhy larfy ynb-la qtcy yhla ohrba yhla ymv-hz okyla ynxlv bq[y yhlaw rd rdl yrkz hzw ol[l Jika dibaca akan berbunyi : Wayomer Od Elohim el- Moshe Koh-tomar el-beney Yisrael Yahweh Elohey Avoteykem Elohey Avraham Elohey Yitskhaq We'Elohey Ya'aqov Shelakhani Aleykem Ze-shemi Le'olam Weze Zik??ri Ledor dor yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan lebih tepat berbunyi : ??Selanjutnya berfirmanlah Elohim kepada Moshe/Musa: Beginilah kau katakan kepada anak-anaknya Israel: Yahweh, Elohimnya Avraham, Elohimnya Yitskhaq dan Elohimnya Ya??aqov, telah mengutus aku kepadamu: Inilah namaku untuk selama lamanya dan inilah pengingat Aku untuk turun-temurun.?? Dari ayat tersebut, sangat jelas bahwa Yahweh Sang Pencipta, Sang Empunya Nnama, menghendaki agar namaNya disebut kekal selamanya. Demikian juga dalam Kitab Yeshayahu/Yesaya 12: 4 dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia tertulis sebagai berikut : ??Pada waktu itu kamu akan berkata: Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah namaNya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa namaNya tinggi luhur.?? Jika mengacu kepada ayat tersebut dalam terjemahan bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, nama Yahweh kembali tidak dapat dijumpai, sebab telah berubah menjadi TUHAN. Namun jika membaca dalam bahasa Ibrani yang tertulis sebagai berikut : Nama Tuhan 21 hwhyl Wdwh aWhh owYB oTrmaw oyM[b W[ydwh wmvb Warq wmv bGfn yK WryKzh wytlyl[ Jika dibaca berbunyi sebagai berikut : We??amar'tem beyom hahu hidu laYahweh qir??u vish??mo hodiu va??amim alilotaiw haz'kiru ki nish'gav shemo yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan lebih tepat sebagai berikut : Pada waktu itu kamu akan berkata: Bersyukurlah kepada Yahweh, panggillah namaNya, beritahukanlah perbuatanNya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa namaNya tinggi luhur. Demikian juga dalam 1 Tawarikh 16: 7 ?? 8, jika dibaca dalam terjemahan bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, tentu saja tidak akan menemukan nama Yahweh juga, sebab dalam terjemahan tersebut ditulis sebagai berikut : ??Kemudian pada hari itu juga, maka Dawid untuk pertama kali menyuruh Asaf dan saudara-saudara sepuaknya menyanyikan syukur bagi TUHAN. Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah namaNya, perkenalkanlah perbuatanNya di antara bangsabangsa! ?? Namun dalam Kitab Suci berbahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : twdhl varB dywD !tn za aWhh owYB hwhyl Wdwh wyxaw @sa-dyB hwhyl wytlyl[ oyM[b W[ydwh wmvb Warq Yang jika dibaca akan berbunyi: Bayom hahu az natan Dawid bar??osh lehodot laYahweh beyad-asaf we??ekhaiw, hodu laYahweh qir??u vish??mo hodiu va??amim alilotaiw yang artinya Pada hari itulah, pada awalnya Dawid menyuruh Asaf dan saudara-saudaranya untuk bersyukur bagi Yahweh, bersyukurlah pada Yahweh, panggillah dalam namaNya, perkenalkanlah perbuatanNya diantara bangsa-bangsa. Jadi Kitab Suci menganjurkan untuk umat-umatNya memanggil namaNya yang kudus, sesuai dengan keinginan Sang Empunya Nama itu sendiri. Nama Tuhan 22 Adapun yang dimaksud dengan ??Jangan memanggil dengan sembarangan?? itu adalah seperti menggunakan nama Yahweh untuk berdusta, misalkan untuk berhutang uang kepada orang lain lalu berjanji akan mengembalikan hutang di dalam nama Yahweh dua hari lagi akan dibayar lunas, ternyata tidak melunasi hutang tersebut, itu sama saja dengan memanggil namaNya dengan sembarangan (Imamat 19: 12). Mengutuk orang dengan menggunakan nama Yahweh, memanggil nama Yahweh dengan tidak hormat, apalagi mengutuki nama Yahweh, mengganti nama Yahweh dengan sembarangan, memanggil nama Yahweh dengan tidak tulus dan asal-asalan saja, apalagi menganggap nama Yahweh itu sesat. Ada juga orang yang beranggapan bahwa Tuhan itu tidak mempunyai nama, karena tatkala Moshe berada di gunung Horeb dan melihat semak duri yang menyala tetapi tidak dimakan api (Keluaran 3: 2) terjadilah dialog antara Moshe dengan Tuhan yang meminta Moshe untuk memimpin orang Israel keluar dari Mesir menuju ke tanah Kanaan. Moshe berkata kepada Tuhan ??Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Tuhan nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: Bagaimana tentang namaNya? - apakah yang harus kujawab kepada mereka??? Firman Tuhan kepada Moshe/Musa : ??Aku adalah Aku?? Lagi firmanNya: Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu; Akulah Aku, telah mengutus aku kepadamu. ?? (Keluaran 3: 14 ?? 15). Kata ??Firman Allah kepada Moshe/Musa: ??AKU ADALAH AKU?? inilah yang dianggap oleh banyak orang bahwa Tuhan itu tidak punya nama. Hal ini karena dianggap bahwa kata AKU ADALAH AKU itu merupakan jawaban dari Tuhan kepada Moshe yang memang telah menanyakan namaNya. Padahal yang benar bukanlah demikian maksud jawaban Tuhan kepada Moshe tersebut, melainkan di ayat 14 itu Tuhan hanya memberitahukan keberadaanNya, lagipula terjemahan AKU ADALAH AKU kurang tepat kalau ditinjau dari bahasa Ibrani, sedangkan pertanyaan Moshe tentang namaNya, dijawab oleh Tuhan di ayat 15. Kalau dibaca dalam Kitab Keluaran 3: 14 dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : Nama Tuhan 23 hyha rva hyha hvm-la oyhla rmayw larfy ynbl rmat hk rmayw okyla ynxlv hyha Jika dibaca akan berbunyi senagai berikut: Wayomer Elohim el-Moshe ehyeh asyer ehyeh Wayomer Koh tomar livney Yisrael ehyeh selakhni aleikhem. Yang artinya : ??Dan berfirman Elohim sesembahan Moshe: ??AKU ADA YANG AKU ADA?? dan berfirman katakan kepada keturunan Israel ??AKU ADA?? mengutus aku kepadamu. Dalam ayat tersebut, pengertiannya Yahweh memberitahukan keberadaanNya, bahwa Dia ada dan Dialah yang mengutus Moshe dan hal ini harus diberitahukan kepada keturunan Israel supaya tidak ada penolakan oleh orang-orang Israel terhadap Moshe. Jadi bukannya Tuhan tidak bernama. Memang manusia semua punya nama, dan yang memberi nama tentu saja orang tua masing-masing dan orang tua tersebut juga punya nama dan yang memberi nama tentu saja orang tuanya lagi, dan jika diteruskan ke atas, siapakah yang memberi nama Tuhan? Ya tentu saja diriNya sendiri seperti yang terdapat dalam Keluaran 3: 15. Selama ini justru orang berpikir bahwa nama Tuhan sesembahan Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov itu bernama ??Allah??. Coba baca semua teks dari Alkitab terjemahan bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia yang sudah diungkapkan di atas, padahal kalau kembali kepada Sang Empunya Nama, Dia tidak mau namanya diubah dan diganti dengan Allah. Hal itu terjadi karena Lembaga Alkitab Indonesia tidak mengindahkan Kaidah penerjemahan, untuk hal ini akan dijelaskan pada Bab 5. Dengan penjelasan di atas, seharusnya masalah Nama sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya'aqov yang menciptakan langit dan bumi yang bernama Yahweh, sudah tidak boleh lagi diubah dan diganti dengan Allah, karena Allah itu tidak bisa menggantikan sebagai pengganti kata Tuhan. Ada yang berpendapat bahwa Allah itu sebagai pengganti kata Tuhan karena ini di Indonesia. Perlu direnungkan Nama Tuhan 24 bahwa Tuhan itu bukan nama pribadi / personal name melainkan sebutan / generic name. Jika orang Kristen tetap ngotot dan mengatakan bahwa karena ini di Indonesia maka Tuhan bisa diganti dengan Allah, berarti sudah melanggar firman Tuhan yang menghendaki agar namaNya disebut dan tidak digantikan dengan nama sesembahan lain. Kalau Allah menggantikan kata Tuhan, mau tidak mau orang harus mengakui bahwa kata ??TUHAN?? dalam huruf kapital semua itu menjadi Nama Pribadi seperti pengertian terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia untuk Keluaran 3: 15, atau coba kita pelajari lagi kitab Ulangan 6: 4, dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia berbunyi sebagai berikut : ??Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa.?? Jika diteliti dengan saksama mengacu kepada kata Allah sebagai pengganti kata Tuhan, maka akan kacau terjemahannya, dimana dari kalimat "TUHAN itu Allah kita" akan mengacu kepada sebutan semua dan tidak ada nama pribadi, artinya kata TUHAN (hurufiah) mau tidak mau harus menjadi nama pribadi. Misalkan: Megawati itu presiden kita, maka Megawati itu sebagai nama pribadi sedangkan kata presiden sebagai sebutan. Padahal semua orang tahu bahwa ??TUHAN?? itu tidak peduli ditulis dengan huruf kapital semua atau ?????? depannya saja yang kapital, atau huruf kecil semua itu bukan nama pribadi melainkan sebutan seperti Ayah, Dokter, Guru, Nelayan dsb. Sekarang bagaimana terjemahan yang tepat untuk ayat tersebut? Kitab Ulangan 6: 4 dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : dxa hwhy wnyhla hwhy larfy [mv Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : Shema (dengarlah) Yisrael (Israel) Yahweh (Yahweh) 'Eloheynu (Elohim kita) Yahweh (Yahweh) 'Ekhad (satu) yang jika diterjemahkan dengan benar akan berbunyi: Dengarlah hai keturunan Israel, Yahweh itu Elohim kita Yahweh itu Satu. Mencermati terjemahan tersebut, susunan kata bahasa Indonesia dapat memberi penjelasan bahwa Yahweh itu nama diri sedangkan Elohim itu sebutan. Nama Tuhan 25 Pernyataan para theolog bahwa kata Allah sudah menjadi bahasa Indonesia untuk menggantikan kata Tuhan sebenarnya tidak mempunyai dasar yang kuat dan hanya untuk mempertahankan agar nama Allah tetap dipakai dan nama Yahweh tidak muncul. Demikianpun dengan pernyataan theolog bahwa Allah itu berasal dari Al ilah juga tidak punya dasar yang kuat. Untuk hal ini akan dijelaskan dalam Bab 5. Komplain dari Penyembah Allah Karena ??Allah?? itu bukan sebutan seperti yang diduga oleh orang Kristen di Indonesia untuk mengganti kata ??Tuhan?? atau dapat berarti sama dengan ??Tuhan??, maka orang-orang yang menyembah Allah tidak bisa terima kalau kata Allah dipakai sebagai pengganti sebutan kata Tuhan, sebab bagi orang Islam Kata ??Allah?? itu merupakan nama Pribadi, hal itu karena Qur??an Surat 112 Al Ikhlas ayat 1 ?? 3 mengatakan sebagai berikut, : ??Qul huwallaahu ahad (Katakanlah ALLAH itu Esa) Allah hussomad (ALLAH adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu) Lam yalid wa lam yuulad (Tidak beranak dan tidak pula diperanakkan) Wa lam yaqul lahu kufuan ahad (Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia).?? Artinya, Islam berpedoman bahwa ALLAH itu ESA dan Tidak ada istilah lain yang harus berada menyatu dengan Nama tersebut, sementara pengikut Yesus Kristus, yang dalam bahasa Ibrani bernama Yeshua Hamasiah, memiliki istilah yang menyakitkan mereka walaupun sebenarnya istilah tersebut tidak ada dalam Kitab Suci umat Nasrani, seperti Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh, dan bagi umat Katholik ada istilah Bunda Allah. ??Buku Pintar Tentang Islam?? karangan Syamsul Rijal Hamid yang diterbitkan Oleh Pustaka Amani - Jakarta mengungkapkan, kata "Allah" mengatakan bahwa Allah adalah Tuhan Pencipta alam semesta ini. Banyak bangsa di zaman kuno telah mengenal Tuhan Pencipta alam semesta, tetapi dengan nama berbeda-beda. Bangsa Yunani mengenal dengan nama Zeus, bangsa Romawi dengan nama Yupiter, bangsa Yahudi dengan nama Yahweh, bangsa Persia dengan nama Mazda, dan bangsa Arab sejak sebelum datangnya Islam pada Nama Tuhan 26 abad ke 7 mengenalnya dengan Allah. Lebih lanjut Buku Sejarah Islam (Tarikh Pramodern) Karangan Prof. K. Ali yang diterbitkan oleh Srigunting, Rajagrafindo Persada - Jakarta, Halaman 8 pada perikop ??Sejarah Islam?? mengatakan sebagai berikut: ??Sumbangan bangsa Yahudi dalam seni dan pengetahuan tidak terlalu menonjol, tetapi sumbangan mereka dalam bidang agama cukup besar. Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan literatur peninggalan bangsa Yahudi yang khas. Ketika bangsa-bangsa lain menyembah dewa-dewa yang banyak, bangsa Yahudi meyakini Tuhan Yang Maha Esa. Mereka juga mengembangkan kitab tentang moral yang tersusun dalam ??Sepuluh Perintah Tuhan?? yang disampaikan oleh Tuhan Jehova kepada Musa yang sedang berkontemplasi di Sinai. Itulah ajaran Monoteisme Kristen dan Islam.?? Bagaimana mungkin orang yang di luar Kristen saja mengetahui Nama Tuhan yang disembah orang Yahudi/Israel adalah Yahweh (Jehova ?? karena huruf Yod He Wav He yang seharusnya berbunyi Yahweh, diberi tanda masoret. Red.) sedangkan orang Kristen sendiri menyangka bahwa Tuhan yang disembah orang Yahudi / Israel bernama Allah! Ini sangat ironis dan sangat keterlaluan. Keberatan saudara-saudara kita umat Islam berkenaan dengan penggunaan kata ??Allah?? dalam iman Kristen atau Katholik dapat dipahami dan dimengerti, karena memang ??Allah?? itu sesembahan mereka dan itu harus kita hargai, sebab dengan menggunakan kata ??Allah?? sebagai pengganti kata Tuhan dan dipakai dalam iman Kristen atau Katholik, akan sangat menyakiti hati saudara-saudara umat Islam karena dalam iman Kristen dan Katholik ada penggunaan istilah Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh dan Bunda Allah, sedangkan Allah menurut iman Islam adalah tidak beranak dan tidak diperanakkan! Keberatan-keberatan tersebut terdapat dalam naskah ?? naskah berikut ini : 1. Dalam Koran Jawa Pos, Minggu Pahing 23 September 2001, Dr. Kautsar Ashari Noer menulis kolom yang berjudul: ??Tuhan Kepercayaan?? Dalam tulisan itu Dr. Kautsar menyatakan realitas bahwa ??Seorang ulama marah besar ketika membaca bagian sebuah buku yang memuat pandangan bahwa Tuhan adalah satu, tetapi disebut dengan Nama Tuhan 27 banyak nama, seperti Yahweh, God, Allah, Brahman dan Tao. Ulama tersebut marah karena pandangan pluralis itu merusak kaidah Islam dan dengan demikian berbahaya bagi umat Islam. Baginya, paham tersebut adalah pelecehan terhadap Islam. Karena itu menurut dia, paham yang dianggap sesat tersebut tidak boleh dibiarkan berkembang. Bagi sang ulama, Allah adalah satu-satunya Tuhan yang sebenarnya, Yahweh, Brahman, Tao bukanlah Tuhan yang sebenarnya, tetapi adalah Tuhan palsu, Tuhan buatan manusia. 2. Majalah Sabilii, No. 14 Tahun XI tanggal 30 Januari 2004 halaman 58 yang berisi sebagai berikut : "Secara etimologi kata "Allah" (Arab=terdiri dari huruf Alif, lam, lam dan ha' dengan tasydid sebagai tanda idgham lam pertama pada lam kedua). Kata "Allah" adalah ghairu musytaq (tidak ada asal katanya dan bukan pecahan dari kata lain), karena kata ini tidak bisa diubah menjadi bentuk tatsniyah (ganda) dan jama' (plural). Demikian pula kata ini tidak dapat dijadikan sebagai mudhaf. Kata "Allah" juga disebut sebagai isim murtajal, maksudnya kata "Allah" adalah nama asal bagi Dzat Yang Wajib Ada, Yang Maha Suci, Maha Agung dan yang berhak disembah (ma'bud). Tidak ada satupun makhluk yang berhak memakai nama "Allah". Maka manusia hanya boleh memakai nama Abdullah (hamba Allah), Abdurrahman (hamba Allah yang Maha Rahman), dll. Karena itulah maka kata "Allah" tidak boleh diterjemahkan kedalam bahasa apapun. Maka terjemah "Allah" menjadi God (bahasa Inggris) atau Tuhan (Indonesia) adalah tindakan yang batil. Karena God bisa diubah menjadi bentuk jama' (Gods) dan Tuhan bisa diubah menjadi bentuk jamak (Tuhan-tuhan). Sedangkan "Allah" tidak bisa diubah menjadi bentuk jamak. 3. Buku "Al Qowa'idul Mutsla" memahami nama dan sifat Allah karangan Syaik Muhammad bin Shalih al-Utsaimin Rahimahullah yang diterbitkan oleh Media Hidayah, Yogyakarta tahun 2003 halaman 67-68 tertulis sebagai berikut : Menamai Allah dengan nama yang tidak Dia Nama Tuhan 28 kehendaki menjadi nama-Nya, seperti yang dilakukan oleh orang Nashrani dengan nama "Tuhan Bapak" dan para filsuf dengan nama "Kautsa Prima". Tindakan semacam itu tidak dibenarkan karena nama-nama Allah sifatnya tauqifiyah. Menamai Allah dengan nama yang tidak Dia kehendaki menjadi nama-Nya termasuk tindakan penyelewengan atau penyimpangan. Nama-nama yang dibuat oleh mereka itu batil dan Allah berlepas diri dari nama-nama buatan mereka itu. 4. Koran Berita Harian, tanggal 12 April 2001 yang terbit di Kuching - Malaysia dengan judul Buku Agama bukan Islam guna Allah akan dirampas mengungkapkan sbb. : Unit Penapisan Filem dan Kawatan Penerbitan (UPFKP) kementerian dalam negeri Cawangan Sarawak meminta penjual buku di negeri ini menghentikan serta merta penjualan buku bukan Islam, yang didapati menggunakan perkataan "Allah" bagi penggantian perkataan "tuhan". Ini karena penerbitan dan pengedaran berleluasa buku-buku seumpama itu boleh mengelirukan, sekaligus menyebabkan berlakunya salah faham diantar umat Islam dengan penganut agama lain di negeri ini. 5. Surat keberatan berstempel resmi dari Majlis Ta??lim Al-Rodd Wonosobo, kepada Pimpinan Lembaga Alkitab Indonesia yang ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretarisnya tertanggal 28 Mei 2004 Nomor : 015 / MT. AL-RODD/V.2004 Perihal : KLARIFIKASI NAMA SESEMBAHAN, berisi sbb. : ??Yang bertanda tangan di bawah ini, kami MAJLIS TA'LIM AL-RODD yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah Indonesia ingin menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan pemakaian Nama sesembahan bagi Ummat NASRANI yang sesungguhnya. Setelah kami pelajari dan kami tela'ah dengan seksama, cermat, teliti serta penuh hati-hati dari bahasa asli Al-Kitab Ummat Nasrani ternyata memang tidak memuat satupun kata "ALLAH" sebagai NAMA SESEMBAHAN maupun sebagai SEBUTAN untuk yang disembah Ummat Nasrani, yang ada hanyalah Nama "YAHWEH" atau Nama Tuhan 29 "ELOHIM/ELOAH/EL" yang merupakan sebagai sebutan bagi yang disembah (YAHWEH) sedangkan ALLAH adalah NAMA PRIBADI yang kami sembah, jadi tidak dibenarkan untuk diterjemahkan maupun untuk menterjemahkan NAMA atau KATA apapun serta dipakai untuk menyebut sesembahan manapun juga. Untuk itulah Kami sebagai Ummat Islam menghimbau dan menyerukan kepada Lembaga Alkitab Indonesia agar : 1. Menarik semua Al-Kitab yang sudah beredar di seluruh Indonesia yang di cetak oleh Lembaga Al-Kitab Indonesia apapun resikonya, karena Lembaga Alkitab Indonesia selama ini telah melakukan kesalahan yang fatal dan bertindak bathil (berbohong) terhadap penganutnya. 2. Mencetak, memperbanyak dan menyebarkan Al-Kitab yang sesuai dengan sumbernya yaitu dengan meng- ESA-kan Tuhan sesuai dengan sebutan-Nya. Sehingga tidak ada lagi istilah "Allah Bapa", "Allah Anak" dan sebagainya yang merupakan penghinaan serta pelecehan terhadap Ummat MUSLIM khususnya di Indonesia. 3. Menyebarkan himbauan ini ke pemimpin-pemimpin gereja-gereja agar diketahui keberatan kami Ummat MUSLIM.- di Indonesia. Demikian himbauan dan seruan Kami dengan harapan dan pertimbangan supaya Ummat Nasrani dan Ummat Muslim tidak lagi saling menghina dan melecehkan sehingga dapat terciptalah kerukunan hubungan yang harmonis, saling bergandeng tangan, tidak saling mencurigai dan dapat melaksanakan ibadah tanpa ada beban sedikitpun, sehingga terciptalah Negara Indonesia yang damai, tenteram, utuh demi persatuan dan kesatuan Bangsa yang kita cintai ini. 6. Surat resmi Teguran Keras Para Mubaligh Indonesia dengan kop surat dari Ikatan Mubaligh Seluruh Indonesia yang ditujukan kepada Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama RI dan Lembaga Alkitab Indonesia tertanggal 1 Nopember 2004, yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekjennya Nama Tuhan 30 sebagai tindak lanjut dari surat dari Majlis Ta??lim Al-rodd - Wonosobo, yang berisi sebagai berikut: Yang bertanda tangan di bawah ini Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal ??Ikatan Mubaligh Seluruh Indonesia?? yang berkedudukan di Jakarta ingin menyampaikan dukungan kepada MAJLIS TA`LIM AL-RODD WONOSOBO dalam suratnya tentang KLARIFIKASI NAMA SESEMBAHAN tertanggal 28 Mei 2004 yang ditujukan kepada LEMBAGA ALKITAB INDONESIA berkaitan Nama sesembahan bagi Umat Kristen (NASRANI) harus ditanggapi secara serius demi persatuan dan perdamaian antar umat beragama. Kami tegaskan kepada Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama Republik Indonesia dan Lembaga Alkitab Indonesia agar memperhatikan teguran ini dengan serius agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dan mengajarkan dengan benar sesembahan umat nasrani yang berakar pada Ibrani yaitu YAHWEH. Sedangkan ALLAH adalah sesembahan bagi Agama Islam. Untuk itulah Kami, ??Ikatan Mubaligh Seluruh Indonesia?? menyeruhkan dengan tegas kepada Dirjen Bimas Kristen selaku pembina umat nasrani dan Lembaga Alkitab Indonesia segera: 1. Menarik semua Alkitab yang sudah beredar dan yang akan diedarkan maupun buku-buku rohani dan traktat yang masih memakai nama sesembahan umat muslim yaitu ALLAH. 2. Mencetak dan menerbitkan Alkitab dan buku-buku rohani dan traktat dengan memakai sesembahan umat Nasrani sesuai dengan sumber aslinya.- 3. Memberikan peringatan keras kepada para Pendeta, Pendeta Muda, Pendeta Pembantu dan para Evanglis untuk tidak menggunakan kata ALLAH dalam penyampaian Firman, Khotbah, Seminar dan lain-lain. 4. Memberikan teguran keras kepada Gereja-Gereja yang masih memakai kata ALLAH untuk segera menghentikan cara-cara mereka yang akan merusak persatuan dan kesatuan antar umat beragama. Nama Tuhan 31 5. Menyebarkan teguran keras ini kepada seluruh Pemimpin Gereja, Sinode-Sinode dan para Hamba- Hamba Tuhan di seluruh Indonesia. Catatan : Umat Nasrani boleh menggunakan kata ALLAH tapi cara ibadahnya harus sama dengan ibadah umat Muslim di Indonesia. Demikian teguran kami dengan harapan agar umat nasrani dan muslim tidak saling mengkafirkan dan melecehkan sehingga dapat terciptalah kerukunan dan hubungan yang harmonis, saling bergandengan tangan dalam menjunjung tinggi keimanan masing-masing. Dengan adanya keberatan-keberatan dari pihak Islam untuk penggunaan nama Allah bagi umat Kristen, seharusnya umat Kristen lebih bersyukur karena memang dari bahasa aslinya, yaitu Ibrani, tidak pernah ada satupun kata Allah untuk sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov. Bahkan dengan keberatan-keberatan tersebut, umat Kristen akan lebih tepat dalam menunjuk kepada Pribadi Sang Pencipta yang menjelma menjadi Yeshua haMasiach. Namun yang terjadi justru sebaliknya, dengan keluarnya surat tersebut bukannya menyadarkan kesalahan orang Kristen yang selama ini tidak mengenal nama Tuhannya sendiri, namun justru menimbulkan ketakutan dan ada seorang Kristen dari Jakarta yang anti Nama Yahweh yang berinitial RLT, malah menyebarkan opini publik bahwa surat tersebut dibuat oleh penulis, padahal penulis sempat terangkan saat RLT menelepon penulis. Namun karena surat tersebut ditembuskan kepada: 1. Presiden Republik Indonesia di Jakarta 2. Menteri Agama Republik Indonesia di Jakarta. 3. Majlis Ulama Indonesia di Jakarta sebagai laporan. 4. Ketua Umum PBNU di Jakarta 5. Ketua Umum Muhamadiyah di Jakarta 6. Panglima TNI di Jakarta 7. Kepala Staf Angkatan Darat di Jakarta 8. Kepala Staf Angkatan Laut di Jakarta. 9. Kepala Staf Angkatan Udara di Jakarta 10. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia di Jakarta 11. Para Gubernur di seluruh Indonesia Nama Tuhan 32 12. Para Bupati / Wali Kota di seluruh Indonesia 13. Para camat di seluruh Indonesia 14. Para Lurah / Kepala Desa di seluruh Indonesia 15. Majlis Ta`lim Al-Rodd di Wonosobo. 16. Pertinggal. Dan orang yang berinitial RLT tersebut coba-coba menjadi penyidik dadakan, maka terciptalah hujatan-hujatan kepada penulis akibat ulah RLT yang juga ketakutan dengan adanya surat dari Ikatan Mubaligh Seluruh Indonesia tersebut. Sebenarnya, dengan umat Kristen memperhatikan komplain dari penyembah Allah tersebut, kehidupan antar umat Islam dan Kristen akan jauh lebih baik sehingga tidak akan dijumpai lagi konflik horisontal di antara dua golongan pemeluk agama besar tersebut, karena tidak saling mengkafirkan. Sebab bagi umat Islam, Allah jelas merupakan sesembahan milik umat Islam dan umat Islam berprinsip bahwa Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakkan serta umat Islam yang tidak mengimani Yeshua sebagai Tuhan dan Juru Selamat tidak merasa terganggu dengan penggunaan kata Allah untuk menunjuk pada pribadi Yeshua, karena di dalam Qur??an Surat 5 Al Ma??idah ayat 17 dalam terjemahan bahasa Indonesia mengatakan : ??Telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putra Maryam.?? Dengan keberatan-keberatan tersebut seharusnya justru membuka mata rohani dan menempelak umat Kristen untuk tidak memanggil nama Yahweh dengan sembarangan sebab Yahweh tidak berkenan namaNya dipanggil dengan sembarangan, apalagi diganti dengan nama sesembahannya agama lain. Dalam Kitab Keluaran 23: 13 dalam Alkitab berbahasa Indonesia terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia ditulis sebagai berikut: ??Dalam segala hal yang Kufirmankan kepadamu haruslah kamu berawas-awas; nama allah lain janganlah kamu panggil, janganlah nama itu kedengaran dari mulutmu.??, terjemahan itu kurang jelas maknanya dibandingkan dengan apa yang tertulis dalam bahasa Ibrani yaitu sebagai berikut : ovw wrmvT oKyla yTrma-rva lkbW WryKzt al oyrxa oyhla Nama Tuhan 33 $yP-l[ [mvy al Yang jika dibaca akan berbunyi : ??Uv'kol asher-amarti aleikhem tishameru weshem elohim akherim lo tazkiru lo yishama al-phika?? yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia akan lebih tepat berbunyi : ??Dalam segala hal yang Kufirmankan kepadamu haruslah kamu berawas-awas, nama sesembahan lain jangan kamu panggil, jangan nama itu kedengaran dari mulutmu.?? Melalui penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa Allah itu ternyata ??sesembahan lain?? yang bukan sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov. Jadi seharusnya dengan keberatan-keberatan tersebut, justru akan memurnikan umat Kristen dalam menyembah kepada Tuhan, namun menjadi sangat ironis karena orang-orang atau hambahamba Tuhan yang tidak memahami hal ini, justru menghujat dan mengatakan bahwa gerakan ini merupakan gerakan sesat di akhir jaman. Padahal lebih lanjut, firman Tuhan memperingatkan dengan keras kepada umat-umatNya agar jangan sampai ada ilah lain apalagi menyembah kepadanya, seperti dalam Mazmur 81 ayat 10 berikut ini : hwxTvt alw rz la $b hyhy-al rkn lal Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : Lo yihye bekha el zar welo tistakhawe le??el nekhar, yang artinya : ??Jangan ada diantaramu ilah lain, dan janganlah engkau menyembah kepada ilah asing.?? Nama Tuhan 34 BAB 4 NAMA YANG TIDAK DIKENAL OLEH UMATNYA Memang sangat ironis jika orang yang percaya kepada Tuhan Yeshua haMasiach sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi tetapi tidak mengenal dari perwujudan siapakah Yeshua itu sebenarnya? Ada orang yang rajin dan mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, sehingga Alkitab sudah dibaca dari Kitab pertama hingga kitab terakhir (Kejadian ?? Wahyu) bukan hanya satu kali, bahkan ada yang sudah menyelesaikan pembacaan hingga berkali-kali, namun masih tetap juga tidak mengenal siapa nama yang menciptakan langit dan bumi. Banyak orang tidak mengerti jika sebenarnya yang menjadi Tuhan dalam wujud manusia yaitu Yeshua haMasiach adalah Yahweh. Orang lebih mengenal bahwa yang menjadi Yeshua adalah Allah, sehingga ketika muncul pengajaran tentang Yahweh dan mengganti nama Allah, terjadi keributan dan perpecahan di tubuh gereja Tuhan yang seharusnya tidak boleh terjadi. Ini sebagai bukti bahwa nama Yahweh memang tidak dikenal oleh umatNya sendiri, sungguh sesuatu yang tragis, bahkan nama Yahweh ditolak habis-habisan. Hal itu memang bisa dimaklumi karena Alkitab berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, yang telah dijadikan patokan dan tolok ukur suatu kebenaran oleh seluruh gereja-gereja di Indonesia, ternyata tidak memuat nama Yahweh dalam satu ayat pun, masih beruntung nama Yahweh ditulis di Kamus Alkitab, dibagian belakang kitab Wahyu di bagian huruf TUHAN di mana pada kata TUHAN ditulis sebagai berikut ??Salinan dari nama Allah Israel yaitu Yahweh.?? Sebenarnya definisi dari TUHAN dalam Kamus Alkitab tersebut juga kurang tepat, sebab ??Nama?? tidak bisa disalin, nama diri tidak bisa berubah. Misalkan ada seseorang yang bernama Eko, walaupun Pak Eko ini berada di Amerika namun saat ditanya oleh orang Amerika dengan pertanyaan : What??s Nama Tuhan 35 your name? Pak Eko tidak akan menjawab ??My name is One?? walaupun Eko itu dalam bahasa Jawa berarti satu. Jadi Eko tidak bisa disalin ke dalam bahasa apapun, walaupun Eko itu mempunyai arti pada budaya setempat di mana nama Eko itu ada. Namun setelah menjadi nama, maka nama Eko tidak bisa lagi disalin ke dalam bahasa apapun, kalau terjadi perbedaan, bisa saja karena masalah logat. Namun menurut nubuatan firman Tuhan, akibat dari ketidaktahuan inilah maka gereja mengalami perpecahan dan terjadi pro dan kontra mengenai nama Allah atau Yahweh sebab ada jemaatNya yang sudah betah membelakangi Yahweh, sehingga kalau harus mengganti Allah dan berubah menjadi Yahweh terasa janggal, kikuk, aneh, sehingga merasa lebih baik tetap menyebut Allah, toh yang penting saat menyebut Allah pikirannya tertuju kepada Yahweh. Sebenarnya ungkapan di atas hanya alasan yang dibuatbuat saja, sebab kalau dalam pikirannya sudah mengetahui dan menyetujui bahwa sang pencipta langit dan bumi yang menjelma menjadi Yeshua itu bernama Yahweh, mengapa tidak langsung diucapkan saja? Toh sudah mengerti, bukankah firman Tuhan juga mengatakan ??Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.?? Mattithyahu/Matius 12: 37. Perasaan tersebut memang disebabkan karena sudah betah membelakangi nama Yahweh seperti yang tertulis dalam Kitab Hoshea/Hosea 11: 7 yang dalam bahasa Ibrani ditulis demikian : Wharqy l[-law ytbWvml oyaWlt yM[w omwry al dxy Yang jika dibaca akan berbunyi: ??We??ami t??lu??im lim??shuvati we el-al yiq??ra hu yakhad lo yeromem?? yang dalam bahasa Indonesia akan berbunyi ??UmatKu betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada baal dan berhenti meninggikan namaKu.?? Bapa Yahweh ingin umat-umatNya mengucapkan dari mulutnya apa yang terkandung di dalam hati dan pikirannya, hal itu bukannya Yahweh tidak Mahatahu. Coba kita pelajari bersama dalam Kitab Kejadian 3: 9 di mana Bapa Yahweh Nama Tuhan 36 Sang Pencipta ketika berjalan-jalan di taman Eden dan memanggil Adam dengan lembut ??Dimanakah engkau???, apakah Bapa Yahweh tidak tahu di manakah Adam saat itu? Apakah karena Adam bersembunyi sehingga Yahweh tidak tahu keberadaan Adam? Tuhan Yahweh adalah Pribadi yang Mahatahu, bahkan Dia mengetahui rahasia hati (Mazmur 44: 22). Ketika bangsa Israel mengalami penderitaan yang hebat di bawah penindasan akibat perbudakan orang-orang Mesir saja, Yahweh mengetahui dan mendengar mereka mengerang, berseru-seru dan keluh kesah serta teriakan mereka sampai ke telingaNya (Keluaran 2: 23-24). Dia memang menghendaki ada ucapan yang keluar dari mulut seseorang sebagai bukti apa yang terkandung di dalam hati dan pikirannya, sebab apa yang keluar dalam ucapan itu berasal dari hati, karena firman Tuhan mengatakan : ??Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.?? Luqas/Lukas 6: 45. Lebih jauh coba kita lihat firman yang berikut : ??Lalu tibalah Yeshua dan murid-muridNya di Yerikho, bersama-sama dengan murid-muridNya dan orang banyak yang berbondongbondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk diinggir jalan, ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yeshua orang Nazaret, mulailah ia berseru : ??Yeshua anak Dawid, kasihanilah aku!?? (Marqos / Markus 10: 46-48), Yeshua bertanya kepada Bartimeus : ??Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?.?? Ayat 51A. Coba kita renungkan bersama, mengapa Yeshua bertanya kepada Bartimeus dengan pertanyaan ??Apa yang kaukehendaki Aku perbuat bagimu?.?? Apakah Yeshua tidak tahu kalau Bartimeus ingin melihat? Sudah barang tentu Yeshua tahu kalau Bartimeus ingin melihat, tetapi memang Tuhan menghendaki ada ucapan yang keluar dari mulutnya. Berbicara mengenai ??Yang penting pikirannya tertuju kepada Yahweh walaupun ucapannya mengatakan Allah??, coba kita renungkan contoh berikut ini untuk memberi perumpamaan, untuk menjelaskan kepada orang-orang yang berprinsip Nama Tuhan 37 demikian. Di dalam perkumpulan orang banyak, coba Anda minta salah seorang di antara sekumpulan orang tersebut untuk maju dan tampil ke depan di antara orang-orang yang ada, coba panggil namanya! Tentu saja orang yang namanya Anda panggil itu akan maju kedapan karena namanya disebut dan didengar oleh banyak orang, namun dalam pikiran Anda, Anda menunjuk nama orang lain yang Anda kehendaki untuk maju, pasti pada akhirnya Anda akan berkata ??Maaf karena yang saya maksudkan dalam pikiran saya tadi bukan Anda.?? Kalau Anda mencoba perumpamaan ini, pasti orang yang namanya Anda panggil tersebut akan mundur dengan perasaan malu. Untuk mengenal namaNya yang kudus, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebagaimana seseorang bisa menerima Yeshua sebagai Tuhan dan Juru selamat karena anugerahNya, maka orang Kristen pun tidak semudah itu menerima Yahweh sebagai Tuhan Sang Pencipta yang bermanifestasi dalam diri Yeshua haMasiach, sebab memang hal inipun merupakan anugerah dan mudah-mudahan saudara yang sedang membaca buku ini, diberi anugerah yaitu hati untuk mengenal namaNya, seperti yang tertulis dalam Kitab Yirmeyahu/Yeremia 24: 7 yang dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : hwhy yna yK yta t[dl bl ohl yTtnw ohl hyha yknaw s o[l yl-Wyhw oBl-lkB yla Wbvy-yK oyhlal Ayat tersebut jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : ??We??natatti lahem lev ladaath oti ki ani Yahweh wehayu-li le??am we??anoki eh??ye lahem le??Elohim ki-yashuvu elai bekal-libbam??, yang artinya Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, bahwa Akulah Yahweh. Mereka akan menjadi umatKu dan Aku akan menjadi Elohim mereka sebab mereka akan bertobat kepaaKu dengan segenap hatinya. Memang untuk mengenal nama Yahweh atau mengenal kebenaran juga merupakan anugerah dan anugerah itu datang dari Tuhan Yeshua haMasiach. Baca Kitab Mattithyahu/Matius 11: 27. Nama Tuhan 38 Pendidikan tinggi ataupun kedudukan tinggi, tidak menjamin seseorang dapat mengerti kebenaran ini, namun bukan berarti belajar Theologia itu salah atau tidak berguna, tetapi terbukti ada banyak para Theolog yang mengerti bahasa Ibrani namun tetap tidak bisa mengerti akan Nama Sang Pencipta dan para gembala sidang yang telah berkiprah puluhan tahun menggembalakan domba-domba Tuhan yang berjumlah ribuan umat juga tidak bisa mengerti dan menerima masalah nama Yahweh ini, karena itulah maka mereka jangan dijadikan tolok ukur suatu kebenaran, coba baca 1 Yokhanan/Yohanes 5: 20 berikut ini : Wnl !tnw aB oyhlah-!Bv Wna oy[dwyw yTmaB Wnxnaw ; yTmah ta t[dl hnyB lah aWh hyvMh [Wvy wnbB oymlw[ yyxw yTmah Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut: ??We yod??im anu sheben-ha??elohim ba we??natan lanu bina lada??at et ha??amitti; we??anakh??nu ba??amitti, biv??no Yeshua Hamasiach, hu ha??el ha??amitti we khayyei olamim??, yang jika diterjemahkan akan lebih tepat berbunyi sebagai berikut: ??Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Elohim telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yeshua Hamasiach. Dia adalah Elohim yang benar dan hidup yang kekal.?? Jelaslah sudah bahwa untuk mengenal yang benar, yang dalam hal ini mengenai nama sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov yaitu Yahweh, hanya bisa terjadi jika diberi karunia oleh Yeshua Hamasiach, untuk mengenal yang benar, kiranya pembaca dapat karunia ini. Memang Yahweh menjadi nama yang tidak dikenal oleh umatNya sendiri, karena Alkitab berbahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia tidak mencantumkan Nama yang dahsyat tersebut, karena nama Yahweh telah diganti dengan TUHAN dengan huruf kapital semua, padahal TUHAN walaupun menggunakan huruf kapital semua atau hanya ??????nya saja yang Nama Tuhan 39 besar, tetap nama Yahweh menjadi tidak dikenal, dan hal ini harus dipulihkan, coba kita cermati huruf-huruf Ibrani di bawah ini dari Kitab Yeshayahu/Yesaya 42: 8 A : ymv aWh hwhy yna Yang jika dibaca akan berbunyi : ??Ani Yahweh hu shemi?? yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi : ??Aku ini YAHWEH, itulah namaKu.?? Sangat jelas bukan? Memang aneh jika kalimat yang semudah ini tidak bisa dipahami. Coba ayat ini dibandingkan dengan Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia. Menurut Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, siapa nama sesembahannya orang Israel?. Tentu semua orang yang membaca akan berkata bahwa namaNya adalah ??TUHAN?? karena versi Lembaga Alkitab Indonesia ditulis sebagai berikut : ??Aku ini TUHAN, itulah namaKu.?? Akibat terjemahan yang salah inilah menyebabkan umat Kristen di Indonesia tidak mengenal nama Tuhannya sendiri, malah nama Yahweh dianggap sesat, justru banyak gerejagereja yang mulai melakukan firman Tuhan dan berani merestorasi kesalahan yang sudah berlangsung ratusan tahun di Indonesia malah dihakimi, dihujat, dikucilkan, bahkan difitnahkan yang jahat dan segala macam tudingan miring hanya karena mengenal nama Yahweh yang memang seharusnya dikenal dan disembah. Padahal Kitab Suci mengungkapkan bagaimana orang Yahudi sangat menghargai, sangat menghormati dan sangat mengkuduskan nama Yahweh, sehingga siapa yang menghujat pasti dihukum mati dengan dilontari dengan batu, seperti yang tertulis dalam Kitab Imamat 24: 16 yang dalam bahasa Ibrani ditulis demikian : wb-WmGry owgr tmWy twm hwhy-ov bqnW tmWy ov-wbqnB xrzaK rGK hd[h-lK Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut: ??We??noqev shem-Yahweh mot yumat ragom yir??ge??mu-vo kalha ??eda kager ka??ez??rakh benaq??vo-shem yumat??. Yang jika dibaca dalam bahasa Indonesia akan berarti sebagai berikut : Nama Tuhan 40 ??Siapa yang menghujat nama Yahweh, pasti dihukum mati dan dilontari batu oleh seluruh jemaat. Inilah fenomena di akhir jaman, di mana umat Kristen bahkan para ??hamba Tuhan?? tidak mengenal nama Tuhannya sendiri, sementara umat Islam justru paham dan menghendaki agar nama Tuhannya umat Kristen disebut dan jangan menyebut nama Tuhan yang bukan menjadi Tuhannya, sehingga kehidupan umat beragama bisa berjalan bersamasama dengan baik dan tidak terjadi konflik horisontal. Memang aneh tetapi nyata! Akibat orang tidak mengenal namaNya, maka sesuatu yang bukan nama, telah dianggap sebagai nama, misalkan : - Jehova Jireh, Yahweh yang Menyediakan (Kejadian 22: 14) - Jehova Nissi, Yahweh Panji-panjiku (Keluaran 17: 15) - Jehova Tzidkenu, Yahweh Kebenaranku (Yirmeyahu/Yeremia 23: 6) - Jehova Shalom, Yahweh Damai Sejahteraku (Khabaquq / Habakuk 6: 24) - Jehova Makadeshkem, Yahweh Yang menguduskan (Keluaran 31: 13). - Jehova Rapha, Yahweh yang menyembuhkan (Keluaran 15: 26) - Jehova Shamah, Yahweh hadir di situ (Yehezqel/Yehezkiel 48: 35) - Jehova Tsebaot, Yahweh Semesta Alam (1 Samuel 1: 3) - Jehova Ro'i, Yahweh Gembalaku (Mazmur 23: 1) *)5 Selain hal tersebut, ternyata juga telah beredar bukubuku rohani yang berjudul ??Nama-nama Allah?? dan ??Nama-nama Roh Kudus?? *)6 serta buku lain yang berjudul Nama Allah (Asma Allah). *)7 yang mengungkapkan ada 31 nama ??Allah?? yang sesungguhnya bukan nama. Bagaimana umat Islam tidak marah jika ??ALLAH?? yang adalah NAMA PRIBADI diubah oleh orang yang tidak memahami siapakah ALLAH, menjadi 31 nama PRIBADI dan 5 Theologi Dasar I Oleh Charles Ryrie, Andi Offset Yogyakarta, 1992, hal. 62-64 6 Nama-nama Allah dan Nama-nama Roh Kudus, Elmer L. Towns 7 Nama Allah (Asma Allah), Pdt. Markus Agung. Nama Tuhan 41 dipaksakan menjadi sebutan, sedangkan alasannya adalah kontekstual. Bagaimana jika ada agama lokal yang sudah sejak jaman kuno hanya mengenal dan menyembah ??Lucifer?? sebagai Tuhan Sang Khalik di dalam kehidupan mereka, apakah untuk memenuhi konsumsi ??kontekstual?? lalu nama Yahweh diganti dengan Lucifer? Kontekstual dimaksudkan agar mudah dimengerti oleh orang yang belum mengenal nama Yahweh agar dapat dengan mudah ??menerima?? nama Yahweh, sehingga dirasa tidak perlu mengubah kebiasaan menyembah kepada sesembahan tertentu yang sudah terlebih dahulu dikenal oleh penduduk lokal, merupakan suatu kekeliruan yang fatal. Seharusnya justru yang sudah mengenal nama Yahweh memberi pengertian dan memperkenalkan nama Yahweh kepada yang belum mengerti dan belum mengenal, dahulu juga orang tidak mengenal siapa Yeshua, toh setelah diterangkan orang akhirnya mengenal dan mengerti siapa Yeshua! Dengan pertolongan Roh Kudus, mudah-mudahan buku ini mampu membuka wawasan pikiran yang selama ini salah dan dapat memperkenalkan nama sesembahannya Bapa Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov yang sebelumnya tidak dikenal. Nama Tuhan 42 BAB 5 KESALAHAN TERJEMAHAN Selama ini, umat Kristen di Indonesia telah terindoktrinasi bahwa Alkitab terjemahan bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia adalah sebagai tolok ukur kebenaran Firman Tuhan, sehingga setiap orang yang berani mengubah, akan dianggap sesat atau melanggar Firman Tuhan dan layak untuk menerima hukuman. Hal itu karena mengacu kepada ayat firman Tuhan yang mengatakan ??Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Janganlah engkau menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah Yahweh, Elohimmu yang kusampaikan kepadamu. (Mattithyahu/Matius 5: 18, Ulangan 4: 2). Melalui buku ini, penulis menyarankan agar pembaca jangan menjadikan Alkitab terjemahan bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia sebagai tolok ukur kebenaran, karena penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia juga manusia biasa yang tentu saja tidak luput dari kesalahan, jika akan menjadikan tolok ukur kebenaran, tentu saja Kitab Suci yang ditulis dalam bahasa asli (Ibrani) di mana ayat demi ayat mula-mula ditulis, sebab terjemahan apapun dapat saja salah, termasuk terjemahan Alkitab berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa para penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia telah amat sangat berjasa dalam menterjemahkan Kitab Suci dan telah dipakai Tuhan untuk mempertobatkan ribuan bahkan jutaan orang untuk mengenal pribadi Sang Juru Selamat yang bernama Yeshua Hamasiach di Indonesia, namun penulis dapat membuktikan bahwa Lembaga Alkitab Indonesia tidak menterjemahkan Kitab Suci ke dalam Nama Tuhan 43 bahasa Indonesia dari bahasa aslinya (Ibrani), melainkan dari bahasa Inggris. Beda Kanon Hal itu dapat dibuktikan dengan ditemukannya banyak kesalahan terjemahan dan kanonisasi yang dipakai tidak sesuai dengan kanonisasi dalam Kitab Suci yang berbahasa Ibrani. Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, kanonisasi yang dipakai oleh Lembaga Alkitab Indonesia adalah menggunakan kanonisasi Yunani, di mana urut-urutan kitabnya seperti yang telah dimiliki oleh seluruh umat Kristen di Indonesia yaitu : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakimhakim, Rut, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-raja, 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, Nekhemyah/Nehemia, Ester, Iyob/Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Yeshayahu/Yesaya, Yeremiya, Ratapan, Yehezqel/Yehezkiel, Daniel, Hoshea/Hosea, Yoel, Amos, Obadyah/Obaja, Yonah/Yunus, Mikah/Mikha, Nakhum/Nahum, Khabaquq/Habakuk, Ts??pan??yah/Zefanya, Khagai/Hagai, ????kar??yah/Zakharia, Mal??aki/Maleakhi. Adapun Kitab Suci Perjanjian Lama yang menggunakan Kanonisasi Ibrani urut-urutan kitabnya sebagai berikut : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakimhakim, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-raja, Yeshayahu/Yesaya, Yirmeyahu/Yeremia, Yehezqel/Yehezkiel, Hoshea/Hosea, Yoel, Amos, Obadyah/Obaja, Yonah/Yunus, Mikah/Mikha, Nakhum/Nahum, Khabaquq/Habakuk, Ts??pan??yah/Zefanya, Khagai/Hagai, Zakhariya, Mal??aki/Maleakhi, Mazmur, Amsal, Iyob/Ayub, Kidung Agung, Rut, Ratapan, Pengkhotbah, Ester, Daniel, Ezra, Nekhemyah/Nehemia, 1 dan 2 Tawarikh. Kitab Suci Perjanjian Lama yang kanonisasi Ibrani, ini yang dipakai oleh orang-orang Yahudi di mana susunannya sesuai dengan kronologi waktu di mana nama Yahweh mulai dihilangkan yaitu sejak jaman Ezra, ketika bangsa Israel dipulihkan dari Babel. Untuk memperbaiki kanonisasi ini, Lembaga Alkitab Indonesia telah menerbitkan Kitab Suci Perjanjian Lama IbraniNama Tuhan 44 Indonesia dengan menggunakan kanonisasi Ibrani yang uruturutannya seperti tersebut di atas, namun dengan Lembaga Alkitab Indonesia menerbitkan Kitab Suci Perjanjian Lama Ibrani-Indonesia yang menaruh ayat-demi ayat secara berdampingan antara bahasa Indonesia dan bahasa Ibrani, justru kelihatan kalau Lembaga Alkitab Indonesia tidak menterjemahkan Kitab Suci dari bahasa Ibrani, sebab alamat ayat banyak terjadi perbedaan, misalkan : Pada Halaman 1013 dalam bahasa Indonesia, Kitab Yoel pasal 2 sampai ayat yang ke 32, sedangkan dalam bahasa Ibrani Kitab Yoel pasal 2 hanya sampai ayat 27 lalu berganti menjadi pasal 3 ayat 1 dan pasal 3 hanya terdiri dari 5 ayat saja, sehingga dalam terjemahan bahasa Indonesia Kitab Yoel menunjukan pasal 3 ayat 1 dalam terjemahan bahasa Ibrani menjadi pasal 4 ayat 1. Pada halaman 1086, Kitab Mal??aki/Maleakhi dalam bahasa Indonesia pasal 3 sampai pasal 18 lalu diteruskan pasal 4 terdiri dari 6 ayat, sedangkan Kitab Mal??aki/Maleakhi dalam bahasa Ibrani pasal 3 sampai ayat 24. Pada halaman 1269, Kitab Iyob/Ayub berbahasa Indonesia pasal 38 sampai ayat 38 lalu beralih ke pasal 39 ayat 1, sedangkan Kitab Iyob/Ayub berbahasa Ibrani pasal 38 sampai ayat 41 lalu berganti menjadi pasal 39 dan masih banyak lagi yang lainnya! Selain kesalahan dalam memberikan alamat ayat yang tidak sesuai dengan alamat ayat dalam bahasa Ibrani, Alkitab terjemahan bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia juga terus mengadakan revisi untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada, dan ini membuktikan kalau penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia juga tidak luput dari kesalahan sehingga tidak bisa dijadikan patokan kebenaran firman yang tidak boleh diubah sama sekali, sedangkan dari Lembaga Alkitab Indonesia sendiri juga mengubah-ubah isinya agar mendekati kebenaran sesuai dengan bahasa Ibrani. Contohnya : Kitab Suci terjemahan bahasa Indonesia yang diterbitkan Lembaga Alkitab Indonesia tahun 2001 ukuran saku, berbeda dengan terbitan yang sama untuk tahun sebelum dan sesudahnya, sebab terbitan tahun 2001, Kitab Yokhanan 1: 1 diterjemahkan : ??Pada mulanya ada firman?? sedangkan terbitan tahun sebelum dan sesudahnya, diterjemahkan ??Pada mulanya Nama Tuhan 45 adalah firman.?? Begitu juga dengan isi Kitab Efesus 3: 14-15 yang diterbitkan tahun 2001 diterjemahkan sebagai berikut : ??Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dariNya semua keluarga yang di dalam surga dan di atas bumi menerima nama Nya.?? Sedangkan terjemahan tahun sebelum dan sesudahnya, diterjemahkan sebagai berikut : ??Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari padaNya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.?? Perbedaan dari ayat tersebut adalah untuk terbitan tahun 2001 ditulis ??yang dariNya semua keluarga?? sedangkan terbitan tahun sebelum dan sesudahnya diterjemahkan ??yang dari padaNya semua turunan?? dan untuk terbitan tahun 2001 kalimat ??menerima nama Nya?? dengan ?????? huruf kapital, sedangkan untuk terjemahan terbitan sebelum dan sesudahnya pada kalimat ??menerima namanya?? dengan ?????? huruf kecil, perbedaan ini mengandung makna yang besar. Penulis ingin menyampaikan lagi bahwa pemahaman yang mengungkapkan kalau ??Alkitab bahasa Indonesia?? terbitan Lembaga Alkitab Indonesia bebas dari kesalahan supaya dicermati lagi, untuk itulah penulis ingin mengungkapkan sekali lagi bahwa penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia juga manusia biasa yang juga tidak lepas dari kelemahankelemahan, karena penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia bukan Tuhan yang bebas dari kesalahan. Misalkan dalam Kitab Yehezqel/Yehezkiel 34: 16 dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia ditulis sebagai berikut : ??Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.?? Perhatikan kata ??Kulindungi??, lalu bagaimana dengan Kitab suci terjemahan yang lainnya? Mari kita baca dan bandingkan dengan Kitab Suci berbahasa Inggris dalam berbagai versi. King James Version : ??I will seek that which was lost, and bring again that which was driven away, and will bind up that which was broken, and will strengthen that which was sick: but I will destroy the fat and the strong; I will feed them with judgment.?? Nama Tuhan 46 The Scriptures Version: ??I shall seek out the lost and bring back the strayed. And I shall bind up the broken and strengthen what was sick, but the fat and the strong I shall destroy. I shall feed them with right-ruling.?? New King James Version: ??I will seek what was lost and bring back what was driven away, bind up the broken and strengthen what was sick; but I will destroy the fat and the strong, and feed them in judgment.?? New International Version: ??I will search for the lost and bring back the strays. I will bind up the injured and strengthen the weak, but the sleek and the strong I will destroy. I will shepherd the flock with justice.?? Itu sekedar salah satu contoh terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia yang juga tidak luput dari kesalahan. Sekarang apa kata kitab suci yang berbahasa Ibrani dari Kitab Yehezqel/Yehezkiel 34: 16?. byva txDNh-Taw vQba trbah-ta qzxa hlwxh-taw vbxa trBvNlw dymva hqzxh-taw hnmvh-taw jPvmb hN[ra Jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut: Et-ha??ovedet avaqqesh weet-hanidakhat ashiv welannish??beret ekhev??sh we??et-hakhola akhaveq we??et-hash??mena weet-hakhazaqa ashmid er??ena vemish??pat. Yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia akan lebih tepat bukan ??KULINDUNGI?? melainkan ??DIRUNTUHKAN?? karena menggunakan kata Ashmid yang dalam bahasa Ibrani diberi garis bawah tersebut. Salah satu contoh lagi bahwa Lembaga Alkitab Indonesia salah dalam menterjemahkan Kitab Suci, dapat dilihat dalam Kitab Kejadian 16: 12 dimana Lembaga Alkitab Indonesia menterjemahkannya sebagai berikut: ??Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.?? Nama Tuhan 47 Padahal kalau dilihat dan dibaca dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Ibrani, ditulis sebagai berikut: dyw lkb wdy oda arP hyhy awhw !kvy wyxa-lk ynP-l[w wb lk Jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut: ??Wehu yih??ye pere adam yado vakol weyad kol bo wead-p??ni kal-ekhaiw yish??kon?? yang jika diterjemahkan dengan lebih tepat akan berbunyi sebagai berikut: ??Dan dia (laki-laki) akan menjadi manusia liar tangannya akan menentang setiap orang dan setiap tangan orang menentang dia dan di kediamannya akan menentang saudaranya.?? Terjemahan yang tepat tersebut sebenarnya sama dengan terjemahan dalam bahasa Inggris dari banyak versi, di antaranya adalah: Darby Bible: ??And he will be a wild-ass of a man, his hand against every man, and every man's hand against him; and he shall dwell before the face of all his brethren.?? King James Version: ??And he will be a wild man; his hand will be against every man, and every man's hand against him; and he shall dwell in the presence of all his brethren.?? Webster Bible: ??And he will be a wild man; his hand will be against every man, and every man's hand against him; and he shall dwell in the presence of all his brethren.?? Yang jadi tolok ukur kebenarannya di sini, sebenarnya bukan mengacu kepada terjemahan dari bahasa asing lainnya, sebab bisa saja terjemahan bahasa Inggrispun mengalami kesalahan dalam menerjemahkannya, penulis selalu mengacu kepada bahasa aslinya yaitu bahasa Ibrani. Dalam bahasa Ibrani ternyata bukan keledai liar melainkan manusia liar! Yaitu PERE (liar) ADAM (manusia). Sebab kalau ??keledai liar?? itu bahasa Ibraninya sebagai berikut: rwmx = Khamor (keledai) arP = Pere (liar) Pere khamor (keledai liar) Perlu diperhatikan bahwa antara ??Khamor?? atau Keledai dengan ??Adam?? atau manusia sangat berbeda jauh, sebab Nama Tuhan 48 ??khamor?? adalah binatang sedang ??adam?? adalah manusia, tentu akan menghasilkan interpretasi yang beda juga. Ini merupakan bukti lagi bahwa Lembaga Alkitab Indonesia telah melakukan kesalahan penerjemahan, memang kita perlu menyadari karena penerjemahnya juga manusia biasa. Bukan berarti kalau dipenuhi Roh Kudus berarti bebas dari kesalahan dan siapa yang berani mengubah Kitab Sucinya berarti manusia-manusia terkutuk, justru hal ini terungkap karena Pengagung Nama Yahweh dan penulis diberi hikmat oleh Tuhan untuk lebih kritis, khususnya untuk Nama Pribadi Tuhan. Ini sekaligus membuktikan bahwa seluruh isi Kitab Suci terbitan Lembaga Alkitab Indonesia tidak menerjemahkan dari bahasa aslinya, melainkan dari bahasa Inggris ??Good News Bible??, sebagai bukti, mari kita lihat terjemahannya untuk ayat tersebut diatas. Good News Bible: ??But your son will live like a wild donkey; he will be against everyone, and everyone will be against him. He will live apart from all his relatives.?? Inilah bukti-bukti bahwa terjemahan bisa saja mengalami kesalahan, namun bukan berarti Alkitabnya yang salah, melainkan terjemahannya. Memang kita perlu memakluminya karena penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia juga manusia biasa dan bagaimanapun telah dipakai Tuhan untuk mempertobatkan ratusan bahkan jutaan jiwa untuk menerima Yeshua Hamasiach sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi. Dalam menerjemahkan, juga perlu diperhatikan kaidah terjemahan yang sangat vital yaitu masalah nama diri atau personal name dengan sebutan atau generic name. Personal name itu contohnya seperti : Yanto, Bambang, Charles, Clinton, Bejo, dan sebagainya, sedangkan Generic name atau sebutan contohnya seperti: Ayah, Dosen, Pendeta, Dokter, Presiden dsb. Di antara kerancuan terjemahan Alkitab yang dilakukan oleh Lembaga Alkitab Indonesia adalah dengan tidak bisa dibedakannya antara sebutan dan nama diri, karena itu dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia ada yang tertulis: TUHAN, Tuhan, tuhan, ALLAH, Allah, allah, TUHAN Allah, Tuhan ALLAH dan TUHAN ALLAH. Nama Tuhan 49 Dalam kaidah penerjemahan, ??nama diri?? atau personal name walaupun megandung arti dari bahasa setempat dimana nama tersebut disebut, namun setelah menjadi nama diri, tidak boleh lagi diterjemahkan. Misalkan : ??Pak Eko adalah seorang guru.??, terjemahan yang benar dalam bahasa Inggris adalah : Mr. Eko is a teacher. Terjemahan tersebut menjadi salah jika Eko diterjemahkan kedalam bahasa Inggris juga sehingga menjadi : Mr. One is a teacher, sebab walaupun Eko yang dalam bahasa Jawa itu dapat berarti ??Satu?? namun kata ??Eko?? setelah menjadi nama diri, tidak boleh lagi diterjemahkan, apalagi jika ??Eko?? diganti dengan nama diri yang lain seperti Yanto misalkan sehingga dari ??Pak Eko adalah seorang guru?? berubah menjadi ?? Mr. Yanto is a teacher?? Kerancuan seperti itulah yang selama ini terjadi di dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, contohnya : Kejadian 1: 1 dari terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia, diterjemahkan sebagai berikut : ??Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi?? Orang yang tidak sekolah Theologia, dengan membaca ayat tersebut akan berpikir bahwa yang menciptakan langit dan bumi itu bernama Allah. Mari kita pelajari bersama dari ayat ini dalam bahasa Ibrani, yaitu : oymvhta oyhla arb tyvarb #rah taw Ayat tersebut jika dibaca akan berbunyi : Beresyit (pada mulanya) bara (menciptakan) Elohim (Elohim) et hashamayim (langit itu) We'et (dan) Ha'arets (bumi itu) yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi : Pada mulanya Elohim menciptakan langit dan bumi. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa "Elohim" itu bukan "Nama Pribadi / Personal name" melainkan "Sebutan / Gelar / Generic name" contohnya Ayah, Pendeta, Dosen, Hakim dan sebagainya. Kata Elohim sebenarnya dapat diterjemahkan ke dalam bahasa manapun, khususnya bahasa Indonesia karena kata Elohim tersebut bukan nama diri / nama pribadi. Namun dalam perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia, tidak memiliki kata yang tepat untuk menggantikan Nama Tuhan 50 kata Elohim, maka kata Elohim dianjurkan supaya tetap dipakai dalam terjemahan kedalam bahasa Indonesia, namun kata Elohim itu merupakan bentuk jamak dari Eloah yang bentuk singkatnya adalah El yang berarti Kuat atau Kekuatan / Kausa Prima (the Mighty), dan bisa berarti ??Seseorang yang berkuasa??, untuk jelasnya akan diterangkan di halaman lain dalam bab ini di bagian ??Akar kata Semitik EL?? Kesulitan menerjemahkan ??Elohim?? juga telah mulai disadari oleh umat Kristen dibelahan dunia yang menggunakan Kitab Suci dalam bahasa Inggris, sehingga Kitab Suci berbahasa Inggris sudah mulai direvisi, untuk itulah dari sebagian besar kata yang menggunakan ??God?? telah direvisi dan diterjemahkan menjadi ??Elohim?? sedangkan kata ??Lord?? dikembalikan menjadi ??Yahweh?? bahkan masih menggunakan huruf Ibrani Yod He Wav He untuk menulis Yahweh. Untuk membuktikan hal ini, dapat dilihat di website revisi King James Version secara online dari Kitab Kejadian sampai Wahyu di alamat website sbb. : http://www.eliyah.com/scripture/ Ada banyak "Elohim" di dunia ini. Ada orang yang mengagung-agungkan matahari sebagai sumber kehidupan dan menjadikannya sebagai obyek sesembahannya atau sebagai Elohimnya, adapun manusia sering menyebut Elohimnya dengan Tuhan, Adonai, Lord atau Rob sebagai upaya manusia dalam menghormati Elohimnya, karena kata itu dipakai seseorang yang merasa derajatnya lebih rendah untuk memanggil yang lebih diagungkan atau yang derajatnya lebih tinggi. Adapun kata Tuhan, Adonai merupakan bentuk eksklusif dari kata Tuan dan Adon (Hebrew) yang juga berarti Tuan, karena penyebutan Tuhan atau Adonai hanya ditujukan kepada Sang Kausa Prima atau yang merupakan satu-satunya yang tidak boleh disamakan dengan sesuatu apapun. Demikian juga dengan penyebutan Lord atau Rob adalah sebagai upaya manusia dalam mengagungkan kepada yang derajatnya lebih tinggi, namun kata Tuhan, Adonai, Lord, Rob dan sebagainya, bukan nama diri melainkan sebutan kehormatan. Dalam masyarakat kuno malah benda-benda tertentu ada yang dianggap mampu memberikan kehidupan bagi dirinya dan dijadikannya sebagai "Elohim". Itulah sebabnya menyadari Nama Tuhan 51 kekeliruan terjemahan tersebut, maka King James Version telah mengadakan restorasi. Selama ini, orang Kristen berpikir bahwa kata ??Allah?? itu sudah menjadi bahasa Indonesia dan sudah dijadikan sebagai pengganti kata ??Tuhan?? sehingga dipakai dalam Kitab Suci kita. Kita semua menyadari bahwa dalam perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia, banyak kata yang diambil dari perbendaharaan kata bahasa asing, namun suatu kata dari bahasa asing baru bisa disebut sebagai bahasa Indonesia haruslah memenuhi kriteria-kriterianya yaitu bisa diterima oleh semua agama dan semua suku/lapisan masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, contohnya: Kata ??Almari?? yang adalah perbendaharaan kata yang diadopsi dari bahasa Arab yang berarti tempat untuk menyimpan pakaian, maka semua agama/suku yang ada di Indonesia dan orang-orang dari kalangan apa saja akan mengerti dan dapat dipakai sebagai perbendaharaan bahasa Indonesia untuk menyatakan benda yang sama, sedangkan kata "Allah" tidak bisa diterima oleh saudara kita umat Hindu dan Budha karena bagi penganut agama Hindu dan Budha tidak bisa memakai istilah kata "Allah" guna menyebut sesembahannya. Contohnya: Allah Siwa, Allah Brahma ataupun Allah Budha. Jika kata "Allah" itu sebagai pengganti kata Tuhan, tentu Sila Pertama Pancasila bisa diganti dengan ??KeALLAHan Yang Maha Esa??, bukankah Tuhan itu bukan nama pribadi? Lalu siapa Nama Pribadi Sang Pencipta yang menjelma menjadi Yeshua haMasiach menurut Kitab Suci umat Kristen? Bukankah Tuhan yang disembah oleh Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov itu bernama Yahweh? Mari kita perhatikan Alkitab bahasa Indonesia terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia dari Kitab Ulangan 6: 4 yaitu "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa." Jika kita teliti dengan saksama mengacu kepada kata Allah sebagai pengganti kata Tuhan, maka akan kacau terjemahannya, dimana dari kalimat "TUHAN itu Allah kita" akan mengacu kepada sebutan semua dan tidak ada nama pribadi, artinya kata TUHAN (hurufiah) mau tidak mau harus menjadi nama pribadi. Misalkan : Megawati itu presiden kita, maka Megawati itu sebagai nama pribadi sedangkan kata presiden Nama Tuhan 52 sebagai sebutan. Lalu bagaimana dengan ??Tuhan itu Allah kita?? mana yang nama pribadi dan mana yang sebutan? Bukankah akhirnya menjadi sebutan semua, lalu siapa nama pribadi Tuhan itu sesungguhnya? Jika kita Membaca Kitab Suci yang berbahasa Ibrani, Kitab Ulangan 6: 4 akan tertulis sebagai berikut : dxa hwhy wnyhla hwhy larfy [mv Jika dibaca akan berbunyi : Shema (dengarlah) Yisrael (hai keturunan Israel) Yahweh (Yahweh) 'Eloheynu (Elohim kita) Yahweh (Yahweh) 'Ekhad (satu) yang jika diterjemahkan dengan benar akan berbunyi : Dengarlah hai keturunan Israel, Yahweh itu Elohim kita Yahweh itu Satu. Dengan membaca dari kitab suci yang berbahasa Ibrani maka amat jelas bahwa Yahweh itu nama pribadi / personal name sedangkan Elohim merupakan sebutan atau generic name. Sebenarnya kesalahan terjemahan sehingga nama ??Allah?? masuk ke dalam Alkitab saat ini semakin nyata dipertegas saat dicetaknya Kitab Suci Hindia Belanda pada akhir tahun 1930 di mana komite penyalin dibawah pimpinan D.s. W.A. Bode bekas pendeta dan theolog dosen di Minahasa dibantu oleh t.A.W. Keiluhu bersama-sama dengan p.t. Prof. Dr. H. Kraemer yang ditentukan oleh ??Bijbelgenootscappen?? menterjemahkan al-Kitab Melajoe jang baharoe yang dipesan oleh ??British and Foreign Bible Society?? di London dan Nederlandsch Bijbelgenotscap di Amsterdam ketika mengalami kesulitan dalam menterjemahkan nama sang pencipta langit dan bumi, untuk itu terpaksa dibantu oleh dua orang ??Melajoe Djati?? ahli sastra (bukan ahli agama) yang tentu saja beragama Islam telah memasukkan nama ??Allah?? kedalam kitab terjemahan tersebut sebagai pengganti nama Tuhan sang pencipta, namun dalam pekerjaan besar tersebut komite penyalin menyadari akan kesulitan terjemahan, maka komite penyalin tersebut siap untuk dikoreksi jika sekali waktu kelak ada yang bisa mengungkapkan terjemahan dengan benar *8). 8 Het Nieuwe Testament, British and Foreign Bible Society National Bible Society of Scotland Nederlandsch Biblegenootschap London-Edinburgh-Amsterdam 1940, Gerdukt bij G.C.T.van Dorp & Co, Semarang, Hal. 2 Nama Tuhan 53 Padahal jika mengacu kepada Kitab Suci yang berbahasa Ibrani, nama Yahweh tidak perlu diterjemahkan maka tidak akan mengalami problem seperti yang sedang terjadi saat ini. Komite penyalin tersebut di atas tidak menyadari bahwa kata ??Allah?? yang dimasukkan tersebut sebenarnya adalah nama pribadi atau personal name, bukan generic name atau hanya sekedar sebutan. Namun demi usaha untuk tidak terjadi kegoncangan gereja Tuhan akibat kesalahan terjemahan tersebut, ada yang berpendapat bahwa kata ??Allah?? itu merupakan kontraksi atau asal kata dari ??al ilah??. Bahkan Lembaga Alkitab Indonesia menanggapi traktat ??Siapakah yang bernama Allah?? dengan memberikan penjelasan ke gereja-gereja dengan judul: ??Penggunaan Allah dalam Alkitab?? yang berisi sbb. : el, elohim, eloah adalah nama pencipta alam semesta dalam bahasa Ibrani, bahasa asli alkitab perjanjian lama. Dalam bahasa Arab, allah (bentuk ringkas dari al ilah) merupakan istilah yang seasal (cognate) dengan kata Ibrani el, elohim, eloah. Lebih lanjut Lembaga Alkitab Indonesia menerangkan sebagai berikut : Jauh sebelum kehadiran agama Islam, orang Arab yang beragama Kristen sudah menggunakan (menyebut) allah ketika mereka berdoa kepada el, elohim, eloah. Bahkan tulisan-tulisan Kristiani dalam bahasa Arab pada masa itu sudah menggunakan allah sebagai padan kata untuk el, elohim, eloah. Sekarang ini, allah tetap digunakan dalam alkitab bahasa Arab, baik terjemahan lama (Arabic Bible) maupun terjemahan yang baru (today??s Arabic Version). Dari dahulu sampai sekarang, orang Kristen di Mesir, Libanon, Iraq, Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura dan di berbagai negara di Asia serta Afrika yang dipengaruhi oleh bahasa Arab terus menggunakan (menyebut) kata allah?? ?? jika ditulis biasanya menggunakan huruf kapital ??ALLAH?? untuk menyebut pencipta alam semesta dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, baik dalam ibadah maupun dalam tulisan-tulisan. Dalam terjemahan-terjemahan bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, kata ??Allah?? sudah digunakan terus-menerus sejak terbitan Injil Mattithyahu/Matius dalam bahasa Melayu yang pertama (terjemahan Albert Corneliz Ruyl, 1629), begitu Nama Tuhan 54 juga dalam Alkitab Melayu yang pertama (terjemahan Melchior Leijdecker, 1733) dan Alkitab Melayu yang kedua (terjemahan Hillebrandus Cornelius Klinkert, 1879) sampai saat ini. Dalam Septuaginta, yaitu terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani, kata Ibrani el, elohim, eloah diterjemahkan dengan kata Yunani Theos, yang sama artinya dengan ??Allah??. Jadi mengikuti cara itu, maka Theos dalam Perjanjian Baru juga diterjemahkan dengan ??Allah??. Demikianlah tanggapan dari Lembaga Alkitab Indonesia dalam menyikapi masalah nama Sang Pencipta agar gerejagereja tidak goncang. Menanggapi tanggapan dari Lembaga Alkitab Indonesia tersebut, para pendeta yang tetap ngotot mempertahankan ??Allah?? berdalih bahwa ??al?? dalam bahasa Arab, yaitu ??the?? dalam bahasa Inggris merupakan definite article untuk menyatakan sesuatu yang sudah pasti. Sedangkan ??ilah?? bahasa Arab, ??God?? bahasa Inggris, artinya yang disembah atau sesembahan. Al ilah diringkas menjadi Allah berarti sesembahan yang itu (sambil menunjuk ke atas) yang sudah pasti, Tuhan Pencipta alam semesta, Bapa di surga. Sebenarnya dengan penjelasan Lembaga Alkitab Indonesia tersebut di atas, Lembaga Alkitab Indonesia justru terjebak dalam kata ??allah?? (huruf kecil semua) untuk menggantikan berhala-berhala, tentunya harus diartikan dengan ??al ilah?? juga. Mengetahui kesalahan ini, Lembaga Alkitab Indonesia merevisi Alkitabnya dengan menerbitkan Terjemahan Baru Perjanjian Baru edisi ke-2 yang menampilkan kata ??ilah?? untuk menggantikan ??allah?? (huruf kecil semua). Jika Lembaga Alkitab Indonesia mengungkapkan ??al ilah?? diringkas menjadi ??Allah?? yang merujuk kepada sebutan Bapa di surga dan ??ilah?? untuk berhala akan menjadi rancu karena dalam bahasa Ibrani, Bapa surgawi atau berhala serta el, elohim, atau eloah ditulis sama rata dan huruf Ibrani tidak mengenal huruf besar ataupun kecil yang ada adalah huruf-huruf tertentu yang ditulis bagian akhir memang ada yang berbeda. Jadi untuk membedakannya dilihat dari kalimat atau kepada siapa mereka menyembah. Contoh : Samuel, Daniel, Yehezqel, Natanael, Yoel dan lain-lain, mereka adalah penyembah El, Elohim, atau Eloah yang merujuk kepada Bapa surgawi. Nama Tuhan 55 Jika el, elohim, eloah oleh Lembaga Alkitab Indonesia diterjemahkan dengan ??al ilah?? yang diringkas ??allah??, Bila el / elohim itu berarti sama dengan ??al ilah / allah?? bagaimana dengan kata ??ha Elohim?? dalam Keluaran 3: 11 yang tertulis sebagai berikut : ????......oyhlah-la hvm rmaYw ?? Yang jika dibaca akan berbunyi : ??wa yomer Moshe el ha Elohim .... ??. Jika mengacu kepada terjemahan yang berpatokan pada Lembaga Alkitab Indonesia tersebut di atas maka terjemahannya akan berbunyi : Dan berkata kepada al al ilah (The the God), tentu saja terjemahan ini jadi janggal !. Jika Lembaga Alkitab Indonesia menjelaskan bahwa ??Allah?? adalah sebutan kepada Bapa di surga, mengapa Ismael, Gabriel, Israel tidak dipanggil oleh bangsa Arab dengan Isma??al, Jibra??al, Isra??al?. Apakah ??il?? yang merupakan singkatan dari ??ilah?? yang berasal dari el menunjuk kepada nama diri dari berhala? Di Alkitab ada tertulis ??kuasa ilahi??, kuasa siapakah ini? Mengapa tidak ditulis ??kuasa Allahi??? Ini membuktikan bahwa el sepadan (cognate) dengan il, bukan Allah. Hal itu karena Ismael yang artinya ??Elohim mendengar?? dipanggil oleh orang Arab Ismail, Israel yang berarti ??Elohim memberi kemenangan?? dipanggil atau disebut oleh orang Arab dengan Israil, Gabriel yang mempunyai arti ??Pembawa berita dari Elohim?? oleh orang Arab dipanggil Jibril. Bagaimana peranan orang Arab Kristen di jaman PRA Islam hingga saat ini? Mereka dikenal dua golongan yaitu : 1. Nama-nama berakhiran il adalah berasal dari el yaitu pribadi yang menyembah kepada Yahweh, seperti : Ismail, Israil, Jibril, Qabil, dll sehingga Samuel menjadi Samuil karena orang Arab yang beragama Kristen dan berbahasa Arab tahu tentang Alkitab. 2. Nama-nama yang berakhiran ??LLAH?? yaitu untuk orang-orang yang menyembah ALLAH seperti Abdullah, Amirullah, Syaifullah, Ayatullah dll. Sebagaimana ALLAH bisa disingkat LLAH, demikian pula dengan nama Yahweh, bisa disingkat dengan YAH. Misalkan : ObadiYAH, EliYAH, NetanYAHu, YermiYAH, HalleluYAH dll. Nama Tuhan 56 Selain dari pada itu semua, perlu dicermati bahwa dunia saat ini memanggil nama Bapa di surga dengan beraneka ragam sebutan seperti : Tuhan, Allah (hanya huruf ?????? yang kapital), Gusti, Tete Manis, Sang Hyang Widhi, Lord, God, Adonai, Elohim, El Shadai, El Gibor, El Roi, Gott padahal sebenarnya semuanya itu bukan nama, tetapi hanya sebutan, gelar atau generic name, namun untuk kata ??Allah?? tidak bisa dijadikan sebagai pedoman baku dan menjadi bahasa Indonesia untuk mengganti kata ??Tuhan?? sebab ada agama lain yaitu Hindu dan Budha tidak bisa memakai nama ??Allah?? sebagai sebutan untuk mengganti kata Tuhan. Namun seperti yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa ??Allah?? itu sebenarnya adalah nama pribadi sesembahannya umat Islam yang sudah dikenal sejak jaman PRA Islam di tanah Arab, bukan sesembahannya orang Yahudi di mana Kekristenan seharusnya menyembahNya. Jadi orang Kristen yang masih menjadikan Allah sebagai Tuhan Sang Pencipta, seharusnya konsekuen seperti saudarasaudaranya umat Islam yaitu kalau berdoa menghadap ke barat dan berkiblat ke Mekah. Di antara semua uraian tersebut di atas, ada juga yang tetap mempertahankan ??Allah?? dengan mengatakan bahwa Pada inskripsi Zabad 512 Masehi diawali doa bism al ilah yang sepadan dengan bismillah dan Al pada Allah adalah hamzah wasl sehingga definite article ??al?? bisa hilang dalam kata : Wallahi, billahi, lillahi, al-hamdu lillah. Menanggapi hal tersebut, mari kita cocokkan dalil itu, Jika al illah (Allah) bisa dihilangkan al (defenite article) nya, tentu tinggal kata ilah (dengan satu huruf L), sedangkan contohcontoh yang sudah ada tetap tertulis dengan huruf L ganda, maka kata-kata ini tetap tertuju kepada ALLAH, hanya penyingkatan nama menjadi ??LLAH?? bukan penghilangan definite article al. ALLAH adalah nama diri atau Personal Name, sedangkan ??Al ilah?? adalah sebutan untuk Bapa di surga. Jadi ??bism al ilah (dengan nama al ilah dari ata be shem ha Elohim) tidak sama dengan bismillah (dengan nama ALLAH). Nama Tuhan 57 Allah bukan berasal dari bahasa Ibrani Kata Allah bukan berasal dari bahasa Ibrani, melainkan dari bahasa Arab, Allah juga bukan kata yang bercorak semitis yang dipengaruhi Yudaisme atau Kekristenan. Dalam kitab Tenakh (Perjanjian Lama yang berbahasa Ibrani) tidak ditemukan ALLAH, walaupun ada bunyi yang seperti mirip kata ??Allah?? namun memiliki arti yang jauh berbeda dan tidak ada sangkut pautnya dengan nama maupun sebutan, karena yang ada adalah : - allah (h, tidak dibaca) yang dalam Kitab 1 Raja 8: 21 dan 2 Tawarikh 6: 22 berarti Sumpah. - allah (h, tidak dibaca) dalam Kitab Yosua 24: 26 berarti Pohon besar. - elah (h, tidak dibaca) dalam Kitab Kejadian 36: 41 adalah nama kaum dan dalam 1 Raja 16: 6-8 adalah nama raja. Walaupun sudah diketahui bahwa Allah adalah nama pribadi, namun dengan argumentasi yang lain, ada usaha-usaha orang untuk nama Allah tetap dipertahankan dan disebut dalam Kekristenan dengan dalih bahwa telah diketemukannya inskripsi kuno kristiani yang mencantumkan nama Allah yaitu : 1. Inskripsi Ummul Jimal, yang diketemukan pada tahun 500 Masehi, ditemukan adanya kata ??Allah Ghafran?? 2. Inskripsi Ummul Zabad, yang diketemukan pada 512 Masehi ditulis dalam huruf Aram,, Yunani dan Arab diketemukan di sebuah gereja kuno yang dalam tulisannya ditulis dan diawali dengan ??bismillah??. 3. Inskripsi Haran, yang diketemukan dengan huruf Arab dan ada tanda Salibnya. 4. Inskripsi Namarah, yang diketemukan pada 328 Masehi di tulis dalam huruf Aram Nabati, yaitu sebuah peralihan ke dalam huruf Arab. Inskripsi-inskripsi itu dianggap sebagai bukti bahwa Allah masih tetap bisa dipakai dalam kekristenan karena komunitas Kristen non Chacedonian yaitu Ortodox Syria, Mestorian dan Koptik telah lebih dahulu menggunakan nama Allah. Nama Tuhan 58 Sebenarnya anggapan tersebut keliru karena jika dilihat dari sejarahnya, bahwa kekristenan masuk ke tanah Arab sejak abad pertama, demikian pula dengan kelompok orang-orang Yahudi di tanah Arab, maka kekristenan jelas telah terpengaruh oleh agama suku yang sudah sejak jaman pra Islam telah pernah mengagungkan benda-benda ritual yang disembah yang bernama Allah diantara beberapa benda lain lainnya yang bernama Allata, Al Uza, Al Manah, Al Hubal dan sebagainya, yang dianggap serupa dengan eloah, elah ataupun elohim. Terjemahan Bahasa Asing Apapun argumentasi yang diungkapkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia untuk tetap mempertahankan nama Allah, sangat lemah karena kalau diperhatikan dari Alkitab yang diterjemahkan dari berbagai macam bahasa, ternyata nama Yahweh tidak diubah, hanya sedikit perbedaan penyebutan dan itu bukan menterjemahkan nama Yahweh melainkan karena logat. Di bawah ini penulis sampaikan, beberapa contoh ayat Alkitab yang diterjemahkan dari berbagai macam bahasa di mana nama Yahweh tidak diterjemahkan, tentu saja dalam Kitab Suci terjemahan yang dimaksud, bukan hanya satu ayat saja di mana nama Yahweh tidak diubah seperti yang disampaikan di bawah ini, karena ini hanya sekedar contoh saja dan semua ayat-ayat diambil dari Kitab Bible Society dari masing-masing negara yang bersangkutan. 1. Illokano (Bahasa daerah di Philipina). Ibagamto kadagiti Israelita, a siak ni YAHWEH a Dios dagiti kapuonanyo, ti Dios da Abraham, Isaac ken Jacob, imbaonka kadakuada. Daytoy ti naganko iti agnanayon. Isunto ti pangawag kaniak dagiti amin a kaputotan. Exodo 3: 15 (Keluaran 3: 15). Nama Tuhan 59 2. Arab. Dalam bahasa Arab tentu saja ditulis dengan huruf Arab (lihat halaman 114), namun jika dibaca, akan berbunyi : Wa qoo lallaahu aidhon li Musa : Haakadzaa taquulu libanii Israil : YAHWAH ilaahu aabaaikum, Ilaahu Ibroohiima wa ilaahu Ishaaq wa ilaahu Ya??quub arsalanii ilaikum-haadzaa Ismii ilal abadi wa haadzaa dzikrii Ila daurin fadaur. (Keluaran 3: 15). Qoolar robbu shooni??uhaa, arrobbu mushowwiruhaa liyutsabbittahaa, YAHWAHU ismuhu. (YeremiYah 33: 2). 3. Tagalog (Bahasa Nasional Philipina). Ni YAHWEH, ng Dios ng inyong mga ninuno, ng Dios nina Abraham, Isaac at Jacob. At ito ang pangalang itatawag nila sa akin magpakailanman. Exodo 3: 15 (Keluaran 3: 15). 4. Urdu ?? India. Aur main Abraham, aur Izhaq, aur Ya??qub ko Khuda e Qadir i Mutlaq ke taur par dikhai diya, lekin apne YAHOWAH nam se un par zahir na hua. Khuru??j 6: 2 (Keluaran 6: 2) 5. Mandarin ?? China. Dalam bahasa Mandarin, tentu saja ditulis dengan huruf China, namun jika dibaca, akan berbunyi : YEH HO HWA pik chwo jien tik tek wang na rek YEK HO HWA thuk I u ol tek. (Sa Chia Li Ya Shu ?? Kitab ZakhariYah 14:9) . 6. Simalungun. Anjaha JAHOWA ma gabe Raja I sab tanoh on, bani ari ai Jahowa tumang mando, anjaha goranni tumang mando (Sakaria 14:9) 7. Jawa. Sang YEHUWAH nuli bakal jumeneng Ratu, misesani salumahing bumi; ing wektu iku mung Pangeran YEHUWAH kang jumeneng mribadeni lan mung asmane kang ana (Zakharia 14:9). Nama Tuhan 60 Dari contoh beberapa Kitab Suci dari berbagai bahasa tersebut, memang nama Yahweh tidak diterjemahkan karena merupakan personal name. Buku Theological Wordbook of the Old Testament, oleh R. Laird Harris, Gleason L. Archer, Jr dan Bruce K. Waltke mengungkapkan tentang nama Yahweh sebagai berikut : Yahweh = The Tetragrammaton YHWH, the Lord, or Yahweh, the personal name of God and his most frequent designation in Scripture, occuring 5321 times. Adapun tanggapan dari berbagai kalangan bahwa huruf Ibrani Yod He Wav He (YHWH) tidak bisa dibaca, membuktikan bahwa yang membaca huruf tersebut tidak bisa bahasa Ibrani, sebab Yod He Wav He itu jika dibaca akan berbunyi Yahweh, seperti Yod Shin Wav Ayin bukannya tidak bisa dibaca dan berbunyi YSWA melainkan akan berbunyi Yeshua. Demikian pula dengan huruf He Lamed Lamed Wav Yod He bukannya berbunyi HLLWYH melainkan akan berbunyi Halleluyah yang berasal dari Hallelu yang berarti Pujilah dan Yah merupakan kependekan dari Yahweh, dan kata tersebut merupakan kontraksi dari Hallal le Yah yaitu Pujilah kepada Yah. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, jilid 1 (A-L) oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF halaman 359 ditulis sebagai berikut : Sebutan liturgis, disalin dari kata Ibrani Hale??lu-yah, Pujilah Yah, kependekan dari Yahweh, muncul 24 kali dalam Mazmur. .... dan seterusnya. Untuk Perjanjian Baru baca Wahyu 19: 1, 3, 4, 6. Jadi kalau dengan penjelasan ini masih juga menganggap Yahweh itu sesat dan tidak bisa menerima Yahweh karena huruf Yod He Wav He tidak bisa dibaca, seharusnya jangan memuji Tuhan dengan menyebut Halleluyah, tetapi sebut saja dengan Hale??lu??AL yang berarti Pujilah Allah. Dengan tidak bisa menerima Yahweh saja membuktikan kalau orang Kristen Indonesia tidak mengenal nama Tuhannya sendiri. YAHWEH secara Etimologi Alasan untuk tidak menyebut nama Yahweh adalah karena ??YHWH?? (Yod He Wav He) itu dianggap merupakan Nama Tuhan 61 Tetragramaton yang tidak dapat dibaca, membuktikan tidak paham bahasa Ibrani sebab ??YHWH?? bisa dibaca dan membacanya adalah ??Yahweh?? Unger??s Bible Dictionary menulis sebagai berikut : ??Yahweh. The Hebrew Tertagramatton (YHWH) traditionally pronounced Jehovah, is now to be vocalized Yahweh. *)9 Encyclopedia Judaica menulis sebagai berikut : ??The true pronounciation of the name YHWH was never lost. Several early greek writers of the Christian that name was pronounced Yahweh.?? *)10 Perlu dipahami dan ditegaskan bahwa Huruf Ibrani yang masih berlaku hingga saat ini di Israel memang tidak menggunakan tanda baca dan orang-orang Israel tetap bisa membaca walaupun tidak ada tanda bacanya, untuk membuktikan hal ini tidak perlu harus pergi ke Israel, tetapi lihat saja berita-berita di televisi, jika kebetulan televisi menayangkan negara Israel, di situ akan terlihat dengan jelas nama-nama jalan, tanda-tanda lalu lintas dan koran yang terbit dan dibaca oleh orang Israel semua tidak menggunakan tanda baca dan mereka bukannya tidak bisa membaca. Jadi YHWH tetap bisa terbaca dan membacanya adalah Yahweh. Saat Moshe/Musa menerima 10 hukum Taurat, hurufhuruf Ibrani yang diterima Moshe/Musa tentu saja tidak ada tanda baca yang dibuat oleh kaum masora karena kaum masora baru ada, jauh setelah peristiwa tersebut. Tanda baca yang ada di Kitab Suci berbahasa Ibrani dilakukan oleh kaum masora yang memang tidak menghendaki nama Yahweh disebut dengan jelas, dan dibuat untuk konsumsi orang-orang Yahudi diaspora, sehingga akibat diberi tanda baca, baik di atas maupun dibawah huruf Ibrani maka huruf Ibrani Yod He Wav He yang seharusnya dibaca Yahweh menjadi dibaca Jehova. Masora itu sendiri berarti ??Para Penerus??. Sekarang yang jadi pertanyaannya adalah penerus siapa? Tentu saja penerus Ahli Taurat (sofe??rim) yang sebenarnya mulai aktif melakukan pengawasan text sejak pertengahan abad pertama sampai abad 9 Unger’s Bible Dictionary By Merril F. Unger, 1957, p. 1177. 10 Encyclopedia Judaica, Vol VII, 1972, p. 690 Nama Tuhan 62 ke-10, namun secara resmi memperkenalkan susunan tandatanda huruf hidup secara lengkap pada abad ke 7 Masehi. Columbia Encyclopedia edisi ke 6 secara online pada website : http://encyclopedia.com mengungkapkan Masora sebagai berikut: (mes??´re) or Massorah [Heb.,= tradition], collection of critical annotations made by Hebrew scholars, called the Masoretes, to establish the text of the Old Testament. A principal problem was to fix the vowels, as the Hebrew alphabet has only consonants. Through assiduous study the Masoretes formulated rules for an accurate reading of each verse, evolving a system of vowels and punctuation for the purpose of pronunciation and intonation. Two systems of vowels were evolved: the Tiberian (now in use), consisting of curves, dots, and dashes, which can be traced to the 7th century.; and the Babylonian, of earlier origin, a more complicated superlinear system. The language of the Masora is mostly Aramaic, although some of the notes are written in Hebrew. The Masoretic compilation that consists of notes in the margins is called the Small, or Marginal, Masora; the one that consists of notes written at the top or the bottom of the text is known as the Great, or Final, Masora. Masoretic work was begun at an unknown time; the first traces of it appear in some halakic works on the Pentateuch. Innumerable scholars contributed to this work, which ceased c.1425. *)11 Kaum Masora menyadari bahwa orang-orang Yahudi diaspora, yang sudah tinggal di luar negeri dan sudah tidak bisa membaca huruf-huruf Ibrani akan lebih bisa memahami jika huruf-huruf Ibrani diberi tanda baca, namun akibat diberi tanda baca ini, nama Yahweh jadi berubah menjadi Jehova, tidak persis sama dengan aslinya. Jadi menyikapi apa yang tertulis dalam buku ??Kontroversi Nama Allah?? di bawah ini, yang dikatakan bahwa nama YHWH tidak terbaca merupakan sesuatu yang keliru, yaitu : 11 Bibliography: See R. Gordis, Biblical Text in the Making (1937, repr. 1971); C. D. Ginsburg, Introduction to the Masoretico-Critical Edition of the Hebrew Bible (rev. ed. 1966). Nama Tuhan 63 ??Tetragramatton YHWH hanyalah terdiri dari empat konsonan (huruf mati) saja. Tidak ada seorang Yahudi dan seorang Kristenpun di dunia saat ini yang sanggup meyakinkan orang lain mengenai bagaimana pelafalan yang benar dari Tetragrammaton. Oleh sebab itu, ketika kita dari hal yang paling sederhana saja, yaitu kita tidak mengetahui cara pelafalan empat huruf YHWH dengan benar, maka jangan definisikan dan masukkan YHWH ke dalam kotak kerangkeng perbendaharaan konsep manusia dalam lingkaran otak yang tidak lebih dari 1 kg saja beratnya! Biarkanlah YAHWEH tetap sebagai YAHWEH! Manusia jangan memberi batasan pada diriNya! Kita hanya sanggup untuk memahami-Nya saja! Tetapi YAHWEH tidak meninggalkan misteriNya ini tak terpahami, karena Dia sesungguhnya membuka kabut misteri itu kepada kita dengan memberikan makna dan arti dari Tetragrammaton YAHWEH tersebut pada kalimat Ibrani Ehye asyer Ehye yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani Ego Eimi Ho On.?? *)12 Akar kata Semitik EL EL yang dalam bahasa Ibrani ditulis dengan huruf Alef Lamed (Strong# 0410) yang artinya ??Seseorang yang berkuasa??, di mana kata ini dapat diterapkan menunjuk kepada Penguasa, Hakim atau Tuhan, namun kata ini sering diterjemahkan sebagai Tuhan (God). Karena bahasa bersifat dinamis maka Alef lamed memperoleh bentuk emphatic (penguatan) dan diperpanjang menjadi Alef Lamed He. Di dunia ini ada bahasa serumpun seperti bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu. Bahasa Jepang, Korea dan China, dan sebagainya, namun di antara bahasa-bahasa serumpun yang ada di dalam dunia ini, bahasa Semitik yang masih digunakan sampai sekarang adalah bahasa Ibrani bahasa Aramik dan bahasa Arab, karena ketiganya berasal dari bahasa semitik yang sama, maka kata Alef Lamed He perlu ditinjau pengertiannya agar tidak terjadi kerancuan. Dalam bahasa Ibrani, kita mengucapkannya sebagai ELOH (Alef Lamed He- Strong #0433). Kata ini kadang juga 12 Kontroversi Nama Allah, I.J. Satyabudi, Wacana Press, 2004. Hal 94. Nama Tuhan 64 diucapkan sebagai ELOAH (Alef Lamed Wav He ?? Strong#0433) yang digunakan secara luas dan digunakan dalam Kitab Suci. Kitab Suci juga mengandung bagian kecil yang ditulis dalam bahasa Aramik Kuno. Di sini kita menjumpai pemakaian kata Aramik ELAH (Alef Lamed He ?? Strong#0426) yang merupakan cognate atau padanan dari kata ELOH walaupun sebenarnya berasal dari kata yang sama dan dieja dengan huruf-huruf yang sama persis yaitu Alef Lamed He, hanya pengucapannya saja yang berbeda. Kata Aramik yang lain yang menjadi padanan dari kata ELOAH adalah kata ALAHA (Alef Lamed He Alef). Kata ini dapat dijumpai dalam Peshitta yang ditulis dalam bahasa Aramik Muda. Peshitta adalah Tanakh berbahasa Aramik yang diterjemahkan sekitar 50 Masehi dan kemudian ditambahkan ke dalamnya Perjanjian Baru oleh gereja Timur. Lalu kata apakah yang menjadi padanan atau cognate dari kata ELOAH dalam bahasa Arab? Masih tetap kata yang sama. Dalam bahasa Arab huruf Alef Lamed He diucapkan menjadi ILAH. Dan disamping itu juga terdapat kata ILAHI dengan tambahan Alef di akhir rangkaian huruf sebelumnya, seperti dalam kata Aramik ALAHA. Jadi pemahaman yang mudah dari kata Semitik ALEF LAMED HE dalam bahasa Ibrani adalah ELOAH, yang bila diucapkan secara cepat bisa terdengar seperti ELOH. Sedangkan dalam bahasa Aramik ALEF LAMED HE adalah ELAH dan dalam bahasa Arab rangkaian huruf ALIF LAM HA?? adalah ILAH. Adapun rangkaian huruf ALEF LAMED HE ALEF dalam bahasa Aramic adalah ALAHA dan dalam bahasa Arab rangkaian huruf tersebut adalah ILAHI, ALIHA / ALIHAH. Namun perlu diperhatikan bahwa apa yang sudah dijelaskan itu semua bukanlah NAMA melainkan SEBUTAN. Menanggapi pernyataan Lembaga Alkitab Indonesia yang mengatakan bahwa ??Dalam Septuaginta, yaitu terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani, kata Ibrani el, elohim, eloah diterjemahkan dengan kata Yunani Theos, yang sama Nama Tuhan 65 artinya dengan ??Allah??. Jadi mengikuti cara itu, maka Theos dalam Perjanjian Baru juga diterjemahkan dengan ??Allah?????? Untuk menanggapi hal ini perlu dicermati bahwa terjemahan Septuaginta yang dipakai sampai sekarang adalah Septuaginta versi Alexandrine (Septuaginta yang dikeluarkan di Alexandria) di mana pada era tersebut adalah setelah bangsa Israel dipulihkan dari Babel, sehingga nama Yahweh sudah dihilangkan dan diganti dengan Kurios, padahal Septuaginta yang 400 tahun sebelum versi Alexandrine, tidak mengganti nama Yahweh. Potongan Septuaginta yang berasal dari abad 1 Masehi yang berisi Kitab Z??kar??yah/Zakharia 8: 19-21 dan 9: 4 telah diketemukan dan saat ini disimpan di Museum Israel Yerusalem. Dalam potongan tersebut tertulis nama YHWH dalam bentuk Paleo Hebrew, namun dalam naskah Septuaginta Alexandrine yang 400 tahun kemudian, nama itu sudah diganti dengan KC dan KY (Kyrios = Tuhan). Walaupun banyak argumentasi diungkapkan, agar nama Allah bisa tetap dipakai dalam kekristenan, khususnya di Indonesia, namun para Theolog Indonesia masih tetap belum mampu membedakan, bahwa Allah itu sebenarnya adalah sebuah nama pribadi, sepanjang pengetahuan penulis, para Theolog Indonesia masih menganggap bahwa Allah itu merupakan sebutan dan bahasa Indonesia untuk mengganti kata Tuhan, hal ini dapat dibuktikan dalam seluruh isi buku yang berjudul ??Nama Allah?? oleh Dr. Ki Dong Kim, di mana walaupun penulis sudah mengungkapkan nama Yahweh, namun Allah masih disertakan dalam terjemahannya sebagai pengganti untuk kata Tuhan, seperti contoh kalimat berikut ini : ??Allah kita itu kekal yang ada dengan sendiriNya yang namaNya adalah Yehovah atau Yahweh.?? *)13 Dari judul aslinya ??The Name of God??, penulis yakin bahwa yang dimaksudkan oleh penulisnya yaitu Dr. Ki Dong Kim, yang dimaksudkan ??God?? dalam judul bukunya adalah bukan Allah, sebab judulnya tidak ditulis ??The Name of Allah?? karena kata ??Allah?? dalam bahasa Inggris juga tetap ??Allah??, namun penerjemahnyalah yang telah melakukan kesalahan fatal sehingga God yang adalah sebutan, dan bisa diterjemahkan 13 Nama Allah oleh Dr. Ki Dong Kim, Berea Indonesia, 2004, Hal. 5 Nama Tuhan 66 dengan kata ??Tuhan?? telah diganti menjadi nama pribadi yaitu Allah, sehingga malah menambah kerancuan pemahaman masalah nama pribadi dan sebutan. Ini membuktikan bahwa selama ini orang Kristen menyebut Allah itu bukan menunjuk kepada nama Sang Pencipta melainkan sebutan kepada Sang Pencipta, karena disangka bahwa Allah itu padanan kata untuk kata Tuhan, lalu kalau begitu siapakah NAMA SANG PENCIPTA yang disembah oleh Bapa Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov? Selama ini orang Kristen khususnya di Indonesia tidak mengenal nama Bapa surgawinya sendiri sehingga terasa janggal atau asing untuk menyebut nama Yahweh, bahkan diberi label sesat. Bukankah ini sangat ironis? Nama Allah dalam Bahasa Arab Dalam Buku Kontroversi Nama Allah, Bab 6 ditulis sebagai berikut: ??M. Quraish Shihab menyatakan bahwa ??secara tegas, Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri yang menamai dirinya Allah ??Sesungguhnya Aku adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku?? (Qs Thaha 20: 14). Dia juga dalam Alquran yang bertanya ??Hal Ta??lamu Lahu Samiya?? (Qs Maryam 19: 65). Ayat ini dipahami oleh pakar-pakar Alquran sebagai bermakna ??Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang bermakna seperti ini???, atau ??Apakah engkau mengetahui sesuatu yang berhak memperolah keagungan dan kesempurnaan sebagaimana Pemilik nama itu (Allah)???, atau bermakna ??Apakah engkau mengetahui ada nama yang lebih agung dari nama ini??? juga dapat berarti ??Apakah kamu mengetahui ada sesuatu yang sama dengan Dia (yang patut disembah)??? *)14 Seorang penulis Muslim lainnya, Ahmad Husnan mengutip pendapat dari M.A. Shabuni, Rawai?? al-Bayan Tafsir Ayaat al-Ahkam: ??Sesungguhnya lafadz Allah itu ghairu musytag (tidak ada asal katanya) dan Ia adalah ism ??alam (nama) bagi 14 M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi, Asma al Husna dalam perspektif Al-Quran, Lentera hati, 1998. hal. 4. Nama Tuhan 67 Dzat Yang Mahasuci dan Mahatinggi??. *)15 Allah adalah ??nama bagi Zat (ismu Dzat) yang wajib maujud dengan sendiri-Nya, yang meliputi segala sifat kesempurnaan??. Nama Allah melekat berada pada Diri Allah. Dengan demikian, Allah bukan hanya sekedar Nama Diri saja tetapi Allah juga adalah Pribadi Dia Yang Mahatinggi. *)16 Dari dua hal tersebut di atas, sudah membuktikan dengan jelas bahwa ??Allah?? adalah Nama Pribadi, entah ditulis dengan hanya huruf Kapital hanya ?????? nya saja, maupun kesemuanya dalam huruf kapital, ataupun tidak memakai huruf kapital sama sekali sekalipun. Karena itu dalam karakter komputer juga kata ??Allah?? merupakan ??SATU?? paket kata yang ??TIDAK BISA?? di kotak-katik menggunakan apapun juga, menjadi paket kata mati sebab itu Nama Pribadi! Allah dari Al-ilah Lebih lanjut, masih dalam buku Kontroversi Nama Allah, diberi rujukan sebagai berikut: ??Kedua pendapat di atas yang diutarakan oleh dua orang sarjana Muslim tersebut harus kita jadikan rujukan, bahwa bagi umat Muslim, Nama Allah adalah satu-satunya Nama Diri Dzat Yang Mahasuci dan Mahatinggi. Walaupun M.A. Shabuni menyatakan bahwa nama Allah itu tidak memiliki asal-usul kata, tetapi ada juga beberapa sarjana Muslim yang berpendapat lain: ??Secara kebahasaan, kata Allah sangat mungkin berasal dari kata al-ilah. Kata itu mungkin pula berasal dari bahasa Aramea, Alaha yang Artinya Allah. Kata ilah (Tuhan yang disembah) dipakai untuk semua yang dianggap sebagai Tuhan atau Yang Maha Kuasa. Dengan penambahan huruf Alif Lam di depannya sebagai kata sandang tertentu, maka kata Allah dari kata Al-ilah dimaksudkan sebagai nama Dzat Yang Maha Esa, Maha Kuasa, dan Pencipta Alam Semesta. Kata Allah adalah satu-satunya ism ??alam atau kata yang 15 Ahmad Husnan, Jangan Terjemahkan Al-Quran menurut Visi Injil dan Orientalis, Media Da’wah, Jakarta, 1987, hal. 15. 16 Kontroversi Nama Allah oleh Dr. Ki Dong Kim, Berea Indonesia, 2004, Hal. 103 Nama Tuhan 68 menunjukkan nama yang dipakai bagi Zat Yang Maha Suci ... kata Allah sudah dikenal oleh masyarakat Arab sebelum Islam. *)17 Sebenarnya pernyataan di atas (Allah dari kata Al-ilah) merupakan ??dugaan?? saja, coba perhatikan lagi kalimat-kalimat bergaris bawah di atas! Secara tata bahasa Arab salah! Sebab: - Allah adalah NAMA PRIBADI TUHAN yang disembah oleh Umat Islam, ??Bismillaah?? dengan Nama Allah, sedangkan ilah adalah gelar atau sebutan. - Kalau Allah dari ilah seperti banyak yang dijelaskan oleh pendeta-pendeta yang mengaku dosen Islamologi: Allah dari ilah dengan menghilangkan Alif sehingga tinggal ??lah??, maka artinya sudah berubah, bukan tuhan/dewa lagi, tetapi ??li syakhshin?? atau ??baginya laki-laki?? - Ilah itu sudah satu paket kosa kata yang tidak bisa dipenggalpenggal. Kenapa? Karena Ilah adalah kata benda, berbeda dengan kata kerja. - Ilah bisa dimasukkan Alif Lam karena ilah adalah gelar atau sebutan. Contoh lain: ??Ustaadzun?? yang artinya ??guru??, jadi bisa dmasukkan Alif Lam sehingga menjadi ??Al-ustaadzu?? yang berarti ??Guru laki-laki itu??, sedangkan Allah tidak bisa, karena dia NAMA PRIBADI Tuhan orang Islam (bismillaah) yang sudah diketahui dan Allah itu adalah kata benda yang sudah menjadi satu paket. Contoh lain: Fatimah tidak bisa ditulis menjadi Al-Fatima karena Fatimah itu NAMA PRIBADI seseorang, mana bisa Allah menjadi Al-allah ? - Ilah / Al-ilah ada mutsanahnya (ilahaani) artinya dua tuhan / dua dewa dan jamaknya dalam hal ini adalah jamak taktsir menjadi Aalihah artinya banyak tuhan atau banyak dewa. Sedangkan ??Allah?? tidak ada mutsannah (tastniahnya) Allahaani, kalau ada... artinya bukan Allah lagi tetapi Allahaani dan ini mengganti nama tuhan orang Islam. Apalagi dalam jamak, sama sekali tidak ada karena NAMA PRIBADI tidak bisa diduakan, apalagi dijamakkan. Contoh: Fatimah kalau dimutsannahkan Fatimataani, berarti namanya bukan Fatimah 17 Kontroversi Nama Allah oleh Dr. Ki Dong Kim, Berea Indonesia, 2004, Hal. 104 Nama Tuhan 69 lagi, tetapi tante Fatimataani. Maka NAMA PRIBADI tidak bisa diganti atau diterjemahkan. - Ilah / Al-ilah bisa diterjemahkan menjadi dewa atau yang disembah, sedangkan Allah tidak bisa ... Allah ya tetap Allah (Kamus Indonesia-Arab-Inggris karangan Abd bin Nuh dan Oemar Bakry Hal. 76). Nama Tuhan 70 BAB 6 NAMA YANG ESA Kitab Ulangan 6: 4 dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : dxa hwhy wnyhla hwhy larfy [mv Jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : Shema (dengarlah) Yisrael (hai keturunan Israel) Yahweh (Yahweh) 'Eloheynu (Elohim kita) Yahweh (Yahweh) 'Ekhad (satu) yang jika diterjemahkan dengan benar akan berbunyi : Dengarlah hai keturunan Israel, Yahweh itu Elohim kita Yahweh itu Satu.?? Kata satu atau Esa di sini menggunakan kata ??Ekhad?? yang berarti ??Satu tetapi jamak?? dan kata Ekhad hanya bisa di pakai dan dimiliki oleh Yahweh, manusia tidak menggunakan kata ??Ekhad?? sebab keesaan manusia berbeda dengan keesaan Tuhan, keesaan manusia, jika ditulis dalam bahasa Ibrani menggunakan kata ??Yakhid?? yaitu ??Satu tetapi Tunggal??, untuk menjelaskan hal ini contohnya : Anda yang sedang membaca buku ini, siapapun nama Anda dalam ujud fisik seperti yang Anda miliki, tidak akan diketemukan oleh orang lain ditempat lain Anda yang dengan nama dan ujud yang sesuai dengan keberadaan Anda, selain di ruangan di mana Anda sedang membaca buku ini, seandainya ada orang yang namanya sama dengan Anda di tempat lain, tetapi itu bukan Anda yang sedang membaca buku ini, sebab Anda yang sedang membaca buku ini hanya ??Satu?? (Yakhid), kalau Tuhan itu Satu tetapi Ekhad, atau Mahahadir (ommi presence). Karena Yahweh itu Ekhad, maka Yahweh dengan Yeshua / Yesus itu satu, seperti apa yang ditulis dalam Kitab Yokhanan/Yohanes 10: 30 yang dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : wnxna dxa bahw yna Ani Weha'av ekhad anakhnu Dari kalimat tersebut, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi : ??Aku dan Bapa, Kami itu Nama Tuhan 71 Satu.?? Kata satu di sini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Yeshua pernah menyampaikan hal ini kepada muridmuridNya, untuk menyatakan bahwa Yeshua bukan ciptaan Yahweh tetapi Yahweh itu sendiri, Yeshua itu adalah Yahweh yang menjadi manusia, karena itu Dia mengatakan bahwa ?? Sebelum Avraham jadi, Aku telah ada.?? (Yokhanan/Yohanes 8: 58), namun rupanya orang yang mendengar perkataanNya tersebut tidak mengerti dan tidak tahu kalau Yeshua dan Yahweh itu satu, sehingga mereka mau melempariNya dengan batu (Ayat 59). Bukti-bukti bahwa Yeshua itu Yahweh, karena dalam diri Yeshua ada ciri-ciri seperti yang ada dalam diri Yahweh, yaitu : 1. Mahakuasa Yahweh adalah Tuhan Penguasa dan memiliki kuasa karena Yahweh menciptaan langit dan bumi, bab terdahulu telah menerangkan dan membuktikan bahwa Yahweh itu memiliki kuasa untuk menciptakan sehingga bisa disebut sebagai Sang Pencipta. Apa yang ada di dalam diri Yahweh sebagai pribadi yang Mahakuasa, juga ada di dalam diri Yeshua. Ketika Yeshua memerintahkan murid-muridNya untuk bertolak ke seberang danau, Yeshua naik ke Bukit untuk berdoa seorang diri sementara perahu murid-muridNya sudah beberapa mil ada di tengah danau dan angin sakal datang hendak menenggelamkan perahu mereka, Yeshua datang dan berjalan di atas air dan dengan tenang meneduhkan angin sakal dan menenteramkan serta menolong murid-muridNya (Mattithyahu / Matius 14: 22 ?? 33). Ketika Yeshua berada di dalam dunia ini, Yeshua mempunyai kuasa untuk menyembuhkan berbagai penyakit dari orang sakit, mengusir kuasa setan dan bahkan membangkitkan Lazarus yang sudah mati dan sudah berbaring selama empat hari di dalam kubur (Yokhanan/Yohanes 11: 1 ?? 44). Demikian pula ketika Tuhan Yeshua diundang ke perjamuan pesta kawin di Kana dan dalam acara pernikahan Nama Tuhan 72 tersebut, mengalami problem yaitu kekurangan air anggur, ketika semua orang yang tahu akan hal tersebut mengalami kebingungan, Yeshua melakukan mujizat mengubah air menjadi air anggur (Yokhanan/Yohanes 2: 1-11). Mujizat yang membuktikan akan kemaha-kuasaanNya adalah ketika Dia mati dan bangkit dari kematian (Mattithyahu/Matius 28: 6) 2. Mahatahu Yahweh adalah Tuhan yang Mahatahu, Dia mengetahui rahasia hati dan rancangan-rancangan manusia (Mazmur 44: 22 ; 94: 11A), sebagai bukti bahwa Yeshua adalah Yahweh, Yeshua juga Mahatahu, sebagai contoh setelah Yeshua dianiaya dan mati di salib sebelum semua murid-muridNya tahu bahwa Dia bangkit dari kematian, murid-muridNya mengalami frustasi dan tidak percaya akan berita kebangkitanNya, sehingga ketika murid-murid yang lain memberitahu Thomas ??Kami telah melihat Tuhan.?? Thomas berkata kepada mereka ??Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku menaruh jariku kedalam bekas paku itu dan menaruh tanganku ke lambungNya sekali-kali aku tidak akan percaya (Yokhanan/Yohanes 20: 25), saat Thomas mengatakan itu, Tuhan Yeshua tidak ada bersama-sama dengan mereka, namun delapan hari kemudian ketika murid-muridNya berkumpul, Yeshua datang di tengah-tengah mereka walaupun pintu terkunci dan langsung berkata kepada mereka untuk menyampaikan salam damai sejahtera dan berkata kepada Thomas: ??Taruhlah jarimu disini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.?? (Ayat 27). Demikian pula ketika Zakheus yang pendek pada hari itu mendengar bahwa Yeshua akan lewat, Zakheus yang pendek berusaha untuk mengetahui orang apakah Yeshua itu, sehingga dia harus lari mendahului orang banyak dan naik pohon ara untuk melihat Yeshua dari atas pohon, namun Yeshua yang Maha mengetahui dengan sengaja lewat di bawah pohon tersebut dan berkata : ??Zakheus segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.?? (Luqas/Lukas 19: 5) Nama Tuhan 73 Walaupun hari itu Zakheus baru ingin kenalan dengan Yeshua, Yeshua sudah tahu siapa nama orang yang duduk di atas pohon ara, karena Yeshua Maha tahu sama seperti Yahweh. 3. Penuh Kasih Yahweh adalah Tuhan sang pencipta yang mengasihi umatNya, saat bangsa Israel hidup dalam perbudakan di Mesir, Yahweh berusaha membebaskan mereka dengan mengutus Musa untuk membawa umatNya keluar dari lembah perbudakan menuju ke Tanah Perjanjian, berkali-kali jika Kitab Suci di baca dengan baik akan menunjukkan bagaimana Yahweh itu penuh dengan kemurahan dan selalu memiliki kerinduan agar umat manusia dapat menerima keselamatan akibat dosa-dosa mereka sampai akhirnya Yahweh harus mengutus Yeshua atau diriNya sendiri dalam ujud manusia ke dalam dunia ini agar supaya siapa saja yang percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan pasti beroleh hidup yang kekal sampai selamalamanya (Yokhanan/Yohanes 3: 16). Sebagaimana Yahweh mengasihi umatNya, semasa kehidupannya sebagai umat manusia, Yeshua juga mengasihi umat-umatNya, ketika Dia sedang berjalan dalam melakukan tugas misiNya, orang banyak yang mengikutiNya lapar dan harus diberi makan, maka Yeshua memberi mereka makan dengan dua ketul roti dan lima ekor ikan untuk lima ribu orang laki-laki belum termasuk wanita dan anak-anak dan semuanya makan sampai kenyang bahkan sisa dua belas bakul (Mattithyahu/Matius 14: 13-21), berkali-kali juga Yeshua merasa tergerak oleh belas kasihan ketika melihat orang banyak bagaikan domba tanpa gembala (Mattithyahu/Matius 15: 32, Marqos/Markus 8: 2). 4. Kekal Yeshua adalah Yahweh sendiri dalam ujud manusia, karena itulah maka Yeshua kekal adanya. Hal itu Dia sampaikan saat mengajar kepada orang banyak dengan mengatakan bahwa Yeshua sudah ada sebelum Bapa Avraham ada di dunia ini (Yokhanan 8: 58), bahkan kekekalanNya dibuktikan sendiri Nama Tuhan 74 dengan adanya kebangkitan dari ??kematian?? Nya sesaat dan hidup kembali (Luqas/Lukas 24: 5-6). Dalam Buku ??Benarkah Yesus menyangkal Yahweh?? oleh Benyamin ben Obadyah dan Gersom ben Moshe yang berisi tanggapan terhadap tulisan Bapak Posma Situmorang, juga diterangkan sebagai berikut: ??Aku adalah Alfa dan Omega, yang pertama dan yang terkemudian, yang awal dan yang akhir. (Wahyu 22: 13) maksudnya adalah bahwa YESUS yang ROH sebelum dunia ini dijadikan Dia sudah ada, dan sampai hari khiamat/akhir zaman yaitu dunia ini lenyap, DIA tetap ada. Jadi YESUS yang ROH itu kekal adanya.?? *)18 5. Yeshua Pemilik Surga Sebagaimana Yahweh tinggal di surga dan pemilik surga, Yeshua pun tinggal di surga dan pemilik surga, karena itulah setelah Yeshua mati diatas kayu salib dan pada hari yang ke tiga bangkit lalu menemui murid-muridNya, pada akhirnya murid-muridNya harus mengalami kesedihan untuk yang kedua kali, namun kesedihan kali ini berbeda dengan kesedihan sebelumnya, jika murid-muridNya sebelumnya mengalami kesedihan karena ditinggal mati tergantung di atas kayu salib, namun setelah peristiwa menggemparkan yaitu kebangkitanNya dari kematian, Yeshua pada akhirnya harus meninggalkan murid-muridNya untuk kembali ke surga, ke tempat di mana Dia berasal karena memang Yeshua adalah Yahweh Sang Pemilik surga dan Yeshua pernah mengajarkannya kepada muridmuridNya sebelum Dia mati tersalib. Dan ini sudah tertulis dalam Kitab Yokhanan/Yohanes 16: 15 yang berbunyi: ??Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimaNya dari padaKu.?? Nama Yeshua Nama ??Yeshua?? ben Yosef yang dalam bahasa Ibrani ditulis dengan rangkaian huruf : Yod Shin Wav Ayin disebut 18 Benarkah Yesus Menyangkal Yahweh? Oleh Benyamin ben Obadyah dan Gersom ben Moshe. PO Box. 215 CBI 16900 Hal. 88. Nama Tuhan 75 secara resmi pada usia delapan hari dalam upacara b??rit-milah atau khitanan, sebab nama Yeshua merupakan nama yang sudah dinubuatkan sebagai Nama pribadi Yahweh yang menjadi manusia yang akan menyelamatkan umatNya dari dosadosanya (Mattithyahu/Matius 1: 21). Seorang sejarawan bangsa Yahudi pada abad pertama memberi kesaksian bahwa dialek Aram ??Yeshua?? terkadang juga dipanggil hanya dengan sebutan ??Yeshu?? saja dimana huruf akhir Ayin tidak diucapkan, misalkan di Indonesia kita sering menyebut Australia dengan Australi atau Philipina hanya disebut Philipin. Karena alfabet Yunani tidak memiliki huruf Yod, maka huruf iota Yunani dianggap sebagai padanan yang paling dekat dengan Yod dalam bahasa Ibrani. Lidah Yunani juga sulit menyebut huruf ??Shin?? (sh) sehingga huruf ini diganti dengan huruf ??Sigma?? (s), demikian pula subyek tunggal maskulin yang dihormati ditambah gelar ??us?? di belakang namanya sehingga nama Aramik Yeshu dalam bahasa Yunani dilafalkan menjadi ??Iesous?? *)19 Pemberian gelar ??us?? pada bagian akhir dari nama diri seseorang laki laki yang dihargakan atau dihormati adalah kebiasaan bangsa Yunani, sebagai contoh nama Paul menjadi Paulus, Saul menjadi Saulus, Mark menjadi Markus, Ya??aqov menjadi Yaqobus, dan lain-lain. Jadi ??us?? pada bagian akhir dari nama nama itu bukanlah bagian dari namanya tetapi adalah gelar sebagai laki-laki yang dihormati (diagungkan) Kemudian nama Iesous diserap kebahasa Latin (Italia) sebagai Yesus, ke bahasa Arab sebagai ??Yasua??, ke bahasa Belanda ??Jezus??, ke Bahasa Inggris ??Jesus?? dan ke bahasa Indonesia ??Yesus??. Walaupun Shakespear mengatakan apa artinya sebuah nama, di mana orang mengacu kepada nama Yeshua akan berkata yang penting kan pribadinya, namun hanya dalam bahasa Ibrani-Aramic saja nama ??Yeshua?? mempunyai arti seperti yang dimaksudkan oleh Roh Kudus sendiri yang memang tujuan Yeshua haMasiach datang ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan umat-umatNya, baca Mattithyahu/Matius 1: 21 ??Hi (dia / feminim) yoledet (akan melahirkan) ben (putra) we??atta (dan kamu) tiq??ra (memanggil) shemo (namanya) 19 Charles B Abraham, “A Rose by Any Other Name”, Petah Tikvah July- September 2001, Hal. 28 Nama Tuhan 76 Yeshua (keselamatan) ki (karena) Hu (Dia / maskulin) Yoshia (menyelamatkan) et amo (kepada yang bersamanya) makhattoteyhem (hanya mereka yang diberi). Karena nama Yeshua sendiri di dalam bahasa Ibrani secara etimologi mempunyai arti keselamatan (dalam bentuk maskulin) sedangkan bentuk feminimnya bila dituliskan menjadi Yeshuah namun dibacanya tetap Yeshua, kata dasar dari Yeshua (keselamatan) adalah Yasha (selamat). Dalam kasus ini harap dibedakan dengan kontroversi nama ??Allah?? dan ??Yahweh??, karena ini merupakan dua ??nama pribadi?? yang berbeda pribadi sama sekali, seperti orang yang bernama Yanto dengan Bambang atau Charles dengan Clinton. Malaikat saat berbicara kepada Yosef, malaikat berbicara dalam bahasa Ibrani yang dimengerti oleh Yosef, sekalipun secara politik Israel berada di bawah penjajahan Romawi dan secara budaya di bawah pengaruh Yunani (Helenisme), bahasa Ibrani tetap digunakan oleh orang Yahudi di Israel termasuk ketika Yeshua hidup di dunia dalam menjalankan misi BapaNya, menggunakan bahasa Ibrani. Arti nama Yeshua Nama Yeshua, mengandung arti yang sangat luar biasa berkenaan dengan misi Yahweh bagi penyelamatan umat manusia dari hukuman neraka jahanam yang kekal. Perkataan Ibrani dari Yeshua, diberikan atas dasar apa yang dilakukanNya selama ada di dalam dunia ini. Yeshua itu artinya Yahweh pertolongan. *)20 Ada versi bahwa Yeshua adalah kontraksi dari Y??hoshua atau Yahushua yang ditulis dalam huruf Ibrani Yod He Wav Shin Ayin yang berarti ??YAHWEH Menyelamatkan??. Dalam Bilangan 13: 16 Moshe/Musa menamai Hoshea ben Nun dengan Yahushua. Hoshea (He Wav Shin Ayin) berasal dari Howshi??Yah (He Waw Shin Ayin Yod He) yang mengandung arti ??keselamatan kepunyaan YAHWEH / YAHWEH mempunyai keselamatan?? menjadi Yahushua yang berarti ??YAHWEH 20 Kamus Istilah Theologi, Dr. R Sudarmo, BPK Gunung Mulia, Hal. 103 Nama Tuhan 77 Menyelamatkan??.*)21 Dalam Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia Yahushua diterjemahkan sebagai Yosua (Bilangan 13: 16) Dalam Kitab Nekhemyah/Nehemia 8: 18 dalam bahasa Indonesia atau ayat 17 dalam bahasa Ibrani, nama Yahushua ben Nun yang dalam bahasa Ibrani terdiri dari huruf Yod He Wav Shin Ayin ditulis Yeshua yang terdiri dari huruf Yod Shin Wav Ayin. Versi lain bahwa Yeshua adalah juga bentuk maskulin dari kata Ibrani Yeshuah (bentuk feminin) yang berarti keselamatan. *)22 Dalam Kitab Yeshayahu/Yesaya 12: 2 ?? 3 menunjukkan hal ini. ??Sungguh El itu Yeshuati (keselamatan)-ku, aku percaya dengan tidak gemetar, sebab Yah Yahweh itu kekuatanku dan Mazmurku, dan Ia telah menjadi Yeshua (keselamatan) bagiku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air Yeshua (keselamatan). Dalam Kitab Mazmur 3: 9 tertulis ??Dari Yahweh datang haYeshuah (keselamatan) itu, biarlah berkatmu ada atas umatMu.?? Namun nama Yeshua, sebagai kata yang secara etimologi berarti menyelamatkan yang kata dasarnya adalah ??Shua?? (selamat) yang mendapat awalan Yod, yang dalam bahasa Indonesia seperti diberi awalan ??me?? dan akhiran ??kan??, bentuk Past tense-nya: Yasha, dari Yod dan Shua yang dibaca Sha, bentuk continous tense-nya: Yeshua. Bentuk future-nya: Yoshia. ??SHUA?? merupakan bentuk kontraksi dari kata SHAVA yang dalam bahasa Inggris sama dengan ??SAVE??. Dalam tata bahasa Ibrani, ??Shua?? yang diberi awalan Yod, menjadi ??Present Tense?? yang mempunyai tiga bentuk waktu yaitu lampau, sedang dan yang akan datang. Shua ketika mendapat awalan Yod menjadi Present Tense (yang artinya melakukan penyelamatan), jadi awalan Yod di situ bukan kependekan dari Yah atau Yahweh. Misalkan Omer jika diberi awalan Yod menjadi Yomer merupakan bentuk Present Tense, sedangkan jika diberi awalan ??taw?? akan menjadi kata perintah. Misalkan: Qara, jika diberi awalan ??taw?? akan menjadi Tiqro yang berarti 21 The New Strong’s Exhaustive Concordance of Bible. Nelson’s Confort Print Edition. James Strong,LL.D.,S.T.D.) Number;1954,1955,3467. 22 Jewish New Testament Commentary, 1992,David Stern, Hal. 4. Nama Tuhan 78 ??panggillah??. Sedangkan jika diberi awalan Yod menjadi ??Yiqro?? berarti memanggil, yang juga mempunyai tiga bentuk waktu. Yeshua berbahasa Ibrani Ketika hidup di dalam dunia, dalam menjalankan misi BapaNya, Yeshua berbahasa Ibrani. Hal itu dapat dibuktikan Dalam Marqos/Markus 5: 41 Anak perempuan yang telah mati dan dibangkitkan Yeshua dengan berkata : ??Talita kumi?? (Talita=yang sudah bertalit/dipakaikan kain talit)*)23 dan Kumi (kata perintah untuk bangkit/bentuk feminin). Jadi Yeshua ketika itu mengucapkan ??talita kumi?? karena yang diperintahkan untuk bangkit adalah perempuan. Kalau kata ??kum?? adalah kata perintah untuk bangkit bagi laki-laki/bentuk maskulin, bukan Talitakum. Ini bahasa Ibrani yang artinya ??Talita, bangkitlah ?? Dari bahasa Ibrani yang ditulis sebagai berikut : ymwq atylj Yeshua sepanjang hidupnya berbahasa Ibrani sampai kematiannya, hal itu dapat dibuktikan ketika Yeshua menjumpai Saulus yang membawa surat kuasa dari Imam Besar untuk dibawa ke majelis-majelis Yahudi di Damsyik agar dapat dengan bebas menangkap dan membawa murid-murid Tuhan ke Yerusalem, dalam Kitab Kisah Rasul 26: 14, saat itu Saulus melihat kemuliaan Tuhan yang berbicara kepadanya dalam bahasa Ibrani : ??Saul Saul, mengapa engkau menganiaya Aku? ?????? Yang dalam bahasa Ibrani di tulis sebagai berikut : ytwa pdwr hta hml lwav lwav --- Saul Saul lama atta rodeph oti --- 23 Kain Talit adalah kain yang ada puncanya. ZakariYah 8: 23 Khagai/Hagai 2: 13 dan dipergunakan oleh bangsa Yahudi sebagai kain penudung kepala ketika berdoa/bernubuat. Juga dipakai sebagai kain untuk memberkati dengan cara dibentangkan di atasnya. Orang yang mati juga di selimuti dengan kain Talit tersebut. Nama Tuhan 79 Demikian juga dalam Kisah Rasul 21: 40 ?? 22: 3 Saulus berbicara dalam bahasa Ibrani karena dia orang Yahudi, jadi bahasa yang dipakai saat itu yang juga dipakai oleh Yeshua karena Yeshua orang Yahudi tentu saja Bahasa Ibrani. Tidak ada satu ayatpun yang mengatakan kalau Tuhan berbicara dalam bahasa Yunani. Mengapa firman Tuhan menggunakan bahasa Ibrani? Karena Kepada bangsa Yahudi dipercayakan Firman Tuhan (Roma 3: 1-2) dan memang pengajaran datang dari Sion dan Firman Tuhan datang dari Yerusalem (Yeshayahu/Yesaya 2: 3 dan Mikah/Mikha 4: 2) jadi Firman Tuhan tidak dipercayakan dan datang dari Belanda, Jepang, China, Yunani, Inggris ataupun Arab dan Arab yang adalah keturunan Ismael memang tidak pernah diberi kepercayaan untuk itu (Kejadian 17: 18 ?? 19). Sampai saat Yeshua tergantung di atas kayu salib, Yeshua juga berbahasa Ibrani, hal ini dapat kita buktikan dalam Mattithyahu/Matius 27: 46 Yeshua berseru dengan berkata : ??Eli Eli Lama Sabakhtani??, kalimat yang diucapkan oleh Yeshua inipun masih dalam bahasa Ibrani yang artinya: ??El ku El ku mengapa Engkau meninggalkan Aku?? yang dalam Kitab Suci Perjanjian Baru berbahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : yntqbv hml yla yla Tetapi banyak kalangan para Theolog menganggap ini bukan bahasa Ibrani tetapi bahasa Aram! Sebenarnya dugaan itu tidak tepat kalau ditujukan untuk Mattithyahu/Matius 27: 46 karena ayat ini murni dalam bahasa Ibrani. Sebenarnya yang lebih tepat diduga menggunakan dialek Aram pada waktu Yeshua berteriak di kayu salib, adalah dalam Marqos/Markus 15: 34 karena dalam dialek Aram Eloah adalah Elah, jadi kata Elohei yang artinya Eloahku sangat dimungkinkan terdengar Elahi yang artinya juga sama yaitu Elahku. Yang dalam Kitab Suci berbahasa Ibrani disana ditulis ??Elohei Elohei lama sabakhtani?? yang tulisannya tertulis sebagai berikut : yntqbv hlm yhla yhla Yeshua saat berteriak di kayu salib tidak menggunakan bahasa Yunani karena Dia orang Yahudi yang tentu saja Nama Tuhan 80 berbahasa Ibrani. Kalau Dia berbahasa Yunani dan berteriak dalam bahasa Yunani, seharusnya dia berteriak dengan: ??Theos Mou ?? Theos Mou ???? sebab bahasa Yunani dari El adalah Theos. Lalu dalam hal ini waktu Yeshua berteriak di kayu salib pakai bahasa Ibrani atau dialek Aram? Perlu kita ketahui bahwa suara yang diucapkan oleh Yeshua pada waktu itu adalah menurut pendengaran dari saksi mata yang pada saat itu ada di tempat itu. Dalam Mattithyahu/Matius 27: 47 dan Marqos/Markus 15: 35 para saksi mata menduga Yeshua memanggil Elia. Jadi tidak mungkin bila Yeshua menggunakan dialek Aram yang bunyinya Elahi...Elahi...bisa terdengar seperti memanggil Elia. Jadi dalam pengertian yang benar adalah Yeshua berteriak dengan perkataan ??Eli Eli Lama Sabakhtani??. Mengapa dalam teks terjemahan Yunani, kitab Marqos/Markus 15: 34 tidak menulis Elohei tetapi ditulis Eloi, karena huruf Yunani tidak mempunyai huruf ?????? jadi wajar jika para penyalin dalam huruf Yunani menulis Eloi. Dan di dalam teks Yunani huruf ?????? selalu hilang contohnya HaleluYah ditulis Aleluia, Hiphatakh menjadi Efata, Hakhal Dama menjadi Akel dama dan lain-lain. Dalam Yokhanan/Yohanes 20: 16 -18 dialog antara Yeshua dengan Maria (ibuNya) juga menggunakan bahasa Ibrani, demikian juga dialog antara Yeshua dengan orang buta dalam kitab Marqos/Markus 10: 51 tidak menggunakan bahasa Yunani, sebab orang buta itu menjawab Yeshua dengan bahasa Ibrani. Dalam Markus 7: 34 Yeshua di danau Galilea di tengah Dekapolis berdialog dengan orang-orang dan menyembuhkan orang tuli menggunakan bahasa Ibrani ??Efata?? yang dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : xtph - - - Hiphatakh - - - Ketika berdialog dengan murid-muridNya, Yeshua juga berbahasa Ibrani, contohnya waktu berdialog dengan Simon (Yokhanan/Yohanes 1: 42) yang disebut Keifa di mana dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : Nama Tuhan 81 ??apyk?? Bukan Petros yang dalam bahasa Yunani ditulis sebagai berikut : ??Petroj?? Murid-murid Yeshua juga berbahasa Ibrani di mana murid-murid menyebut Yeshua dan menyebut Tuhannya dengan sebutan Hamasiach (Yokhanan/Yohanes 1: 41) yang tulisannya sebagai berikut : ??..xyvmh?? Demikian juga kata ??Hakal Dama?? / Tanah Darah dalam Kisah Rasul 1: 19 adalah bahasa Ibrani yang ditulis sebagai berikut : ??amD lqh?? Ini semua membuktikan bahwa orang-orang Yahudi, baik itu Saul, Murid-murid Yeshua dan Yeshua sendiri terbukti berbahasa Ibrani sebagai bahasa yang dipakai oleh penduduk Yerusalem saat itu. Nama Tuhan 82 BAB 7 TERDAPAT DALAM KITAB PERJANJIAN BARU Bagi orang yang mempertahankan nama Allah, agar tetap bisa dipakai dalam ibadah dan tetap dipakai dalam Alkitab, argumentasi yang disampaikan adalah bahwa nama Yahweh itu hanya ada dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Kita ini hidup pada jaman Perjanjian Baru sehingga tidak harus mengubah kata Allah karena Yahweh hanya ada di dalam Perjanjian Lama. Jika membaca Kitab Suci Perjanjian Baru dalam bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, memang nama Yahweh tidak akan pernah dijumpai karena dalam Kitab Suci bahasa Indonesia Perjanjian Baru terbitan Lembaga Alkitab Indonesia tidak terdapat nama Yahweh walaupun hanya satu ayat sekalipun. Mengacu kepada hal tersebut, lebih lanjut orang-orang Kristen yang tetap mempertahankan nama Allah akan berargumentasi lagi bahwa Yeshua juga tidak pernah memanggil nama Yahweh. Dalam doa-doaNya, ataupun dalam mengajar muridmuridNya untuk menyebut dan menunjuk kepada sang pencipta yang mengutusNya, Yeshua selalu mengucapkan dengan sebutan Bapa atau Abba (Mattithyahu/Matius 6: 9; 11: 25-26; 13: 43; 23: 9; 24: 36; 28: 19, Markus 13: 32; 14: 36, Luqas/Lukas 9: 26; 10: 21-22; 11: 2; 15: 11, 12, 18, 19, 21, 29, 30; 23: 34, 46, Yokhanan/Yohanes 4: 21, 23; 5: 19-23; 5: 26, 36-37, 45; 6: 27, 37, 44-46, 57; 6: 65; 8: 18, 27-28; 8: 38; 10: 15, 17, 29, 30, 36, 38, 41; 12: 26-28, 49-50; 14: 6, 9-13; 14: 16, 24, 26, 28, 31; 15: 9,16, 26; 16: 3, 10, 15, 17, 23, 26-28, 32; 17: 1, 5, 11, 21, 24-25; 18: 11; 20: 17, 21) Yeshua walaupun dalam doa-doaNya, dalam mengajar kepada murid-muridNya, banyak menyebut Bapa sebagai indikasi untuk menyatakan Sang Pencipta Yang mengutusNya yaitu Yahweh, namun bukan berarti Yeshua tidak menyebut dan Nama Tuhan 83 mengajar tentang Yahweh, jika Yeshua berdoa menyebut "Bapa", hal itu karena sebagai orang Yahudi, sama dengan orang Yahudi yang lainnya yaitu menyebut Bapa sorgawinya dengan sebutan Bapa, karena Yahweh menganggap orang Yahudi sebagai bangsa pilihanNya dan sebagai anakNya (2 Samuel 7: 14, 1 Tawarikh 17: 13, 1 Tawarikh 22: 10, 28: 6, Mazmur 68: 6 dll) dan hal itu karena untuk menunjukkan keakraban antara Anak dengan Bapa (Mazmur 103: 13, Yeshayahu/Yesaya 63: 15-16). namun Yeshua tahu siapa Yahweh karena Yeshua dengan Yahweh itu satu seperti kata firmanNya sendiri dalam Kitab Yokhanan/Yohanes 10: 30 yang dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : wnxna dxa bahw yna Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : ??Ani Weha'av ekhad anakhnu?? yang artinya : ??Aku dan Bapa itu Satu??. Perhatikan kata Ekhad yang mengandung arti satu, yaitu untuk menyatakan ??Kemaha-hadiranNya?? sebagai Pribadi yang ??omny presence?? dan ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahpisahkan antara Yeshua dan Yahweh. Yeshua pernah mengatakan firmanNya tentang satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan ini di dalam Kitab Yokhanan/Yohanes15: 23 yang berbunyi: ??Barang siapa membenci Aku, ia membenci juga BapaKu.?? Dari ayat ini tentu saja akan dapat diartikan sebaliknya yaitu: ??Siapa membenci BapaKu, ia membenci Aku juga.?? Jadi mengerikan sekali jika orang-orang yang percaya kepada Yeshua sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi, namun membenci Yahweh, sudah barang tentu sama saja dengan membenci Yeshua. Hal itu terjadi karena umat Kristen khususnya di Indonesia tidak mengenal nama Bapa Sorgawinya sendiri, yaitu Tuhan Sang Pencipta yang menjelma menjadi Yeshua, sebab yang ada dalam pikirannya bahwa Yeshua itu jelmaan dari Allah. Sangat ironis dan mengerikan sekali. Bahkan ada yang berargumentasi bahwa ??Yang penting adalah Yeshua??. Memang statement demikian tidak salah, namun bagaimana kalau di dalam Kitab Suci berbahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia yang saat dibaca ditemukan adanya nama sesembahan lain yang bukan Nama Tuhan 84 sesembahannya Bapa Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov dan yang mengutus Moshe, apakah setiap menemukan nama sesembahan lain tersebut langsung diubah menjadi Yeshua atau tidak dibaca sama sekali atau berkata kepada Tuhan bahwa yang penting kan isi hati saya mengatakan bahwa Allah itu ya Yeshua, padahal sudah diterangkan bahwa Allah adalah nama pribadi atau personal name yang memang berbeda pribadi dengan Yeshua. Dan bukankah selama ini orang Kristen justru telah menjadikan Allah sebagai sebutan, bukan nama diri karena sudah dianggap sebagai bahasa Indonesia. Padahal kriteria sebagai bahasa Indonesia tidak memenuhi syarat dan hal ini sudah dijelaskan pada bab 5. Allah adalah sesembahannya umat Islam dan pra Islam yang harus dihargai untuk tidak dipaksakan menjadi sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov, itu namanya pemaksaan kehendak pribadi dan tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan itu sendiri. Karena Yeshua dan Yahweh itu satu dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan, maka sudah barang tentu Yeshua juga tidak menghendaki murid-muridNya tidak mengetahui siapa Nama BapaNya, karena itu maka dalam setiap kesempatan mengajar di bait suci, Yeshua mengutip dan membaca firman dari kitab Perjanjian Lama yang mengandung nama Yahweh. Misalkan seperti dalam Kitab Luqas/Lukas 4: 16- 21, Yeshua membaca Kitab Suci dari Kitab Yeshayahu/Yesaya 61: 1-2 yang dalam bahasa Ibrani ditulis sebagai berikut : yta hwhy xvm ![y yl[ hwhy ynda xWr bl-yrBvnl vbtl ynxlv oywn[ rfBl oyrWsalw rwrD oyWbvl arql owyw hwhyl !wcr-tnv arql xWq-xqP oxnl rpa txT Wnyhlal oqn oylba-lK Nama Tuhan 85 Yang bunyinya :1. "Ruakh Adonai YAHWEH alay, yaan mashakh YAHWEH oti, levasher anawim selakhani lakhavosh, Lenish??be??rey-lev, liq??ro lish??vuyim der??or wela??asurim phe??qakhqoakh, 2. Liq??ro she??nat-ratson laYAHWEH we??yom naqam le?? Eloheinu le??nakhem kal-a??velim" dimana artinya : "Roh Tuhan YAHWEH ada padaKu oleh sebab YAHWEH telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat YAHWEH." Yesus berulang kali mengutip Kitab Perjanjian Lama yang mengacu kepada nama Yahweh, seperti : Mattithyahu/Matius 21: 42 mengutip Mazmur 118: 22 Mattithyahu/Matius 22: 37 mengutip Ulangan 6: 5 Mattithyahu/Matius 22: 44 mengutip Mazmur 110: 1 Mattithyahu/Matius 23: 39 mengutip Mazmur 118: 26 Marqos/Markus 7: 6 mengutip Yeshayahu/Yesaya 29:13 Luqas/Lukas 20: 37 mengutip Keluaran 3: 4 - 6. Memang jika membaca Alkitab terjemahan bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, tidak akan diketemukan nama Yahweh, sebab nama Yahweh telah diubah dan diganti menjadi Tuhan. Namun sebagai diri Yahweh sendiri yang menjadi manusia, Yeshua juga memberitahu dan mengajar nama YAHWEH coba baca Kitab Yokhanan 17: 6 (menyatakan NAMA MU) dan baca Yokhanan 17: 26 (memberitahukan NAMA MU dan Aku AKAN MEMBERITAHUKANNYA). Ada yang berpendapat bahwa saat Tuhan Yeshua berdoa memang belum waktunya menyatakan nama Bapa Yahweh dengan jelas saat itu, karena kapasitasnya sebagai manusia orang Yahudi tadi, namun pada akhirnya Yeshua juga berterus terang memberitakan Nama BapaNya kepada muridmuridNya sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Yokhanan/Yohanes 16: 25 yang berbunyi sebagai berikut : ??Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.?? Jadi Nama Tuhan 86 pernyataan yang mengatakan bahwa Tuhan Yeshua tidak pernah menyebut Nama Bapa tidak punya dasar sama sekali. Dasarnya hanya satu, yaitu agar nama Allah tetap bisa dipakai. Nama YAHWEH tentu saja ada dalam Kitab Perjanjian Baru. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang ditulis mula-mula dalam Bahasa Ibrani Aram yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Dr. James Trimm selama 10 tahun yaitu The Hebraic Root Version New Testament terdapat 210 X nama Yahweh tertulis dan tersebar di seluruh Perjanjian Baru. Untuk membuktikan bahwa nama Yahweh ada dan terdapat di dalam Kitab Perjanjian Baru terdapat dalam Kitab Wahyu 19: 1 dikatakan sebagai berikut : ??Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya : HaleluYah! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Tuhan kita.?? Dalam ayat tersebut terdapat kata ??HaleluYah?? yang artinya Pujilah Yah yang kependekan dari Yahweh. *)24 Pujilah Yahweh muncul 24 kali dalam Mazmur. Dan untuk Perjanjian Baru dapat dibaca pada Wahyu 19: 1, 3, 4, 6. 24 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, jilid 1 ( A – L ) oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF halaman 359 Nama Tuhan 87 BAB 8 NAMA YANG MENYELAMATKAN Pendapat bahwa yang penting adalah nama Yeshua karena yang menyelamatkan hanya Yeshua, sama sekali tidak punya dasar firman, sebab antara Yeshua dan Yahweh itu satu dan ini tidak bisa dipisah-pisahkan satu dengan lainnya. Yahweh itulah Penyelamat ( Yeshayahu/Yesaya 43: 11) seperti yang sudah diterangkan pada halaman 76. Keberadaan Yeshua sebagai manusia adalah dalam kapasitas sebagai utusan Yahweh dan setelah semuanya selesai, karena semua nubuatan para nabi sudah tergenapi dalam diri Yeshua, tentu saja Yeshua harus kembali kepada Bapa, karena itulah Yeshua katakan bahwa Bapa lebih besar dari pada Dia, seperti apa kata firmanNya dalam Kitab Yokhanan/Yohanes 14: 28 yang berbunyi sebagai berikut : ?? Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.?? Peranan Yahweh dalam menyelamatkan manusia sama dengan peranan Yeshua, sebab keberadaan Yeshua dalam kapasitas sebagai manusia di dalam dunia juga atas perintah Yahweh. Itulah sebabnya dalam Kitab Wahyu 14: 1 mengatakan : ??Dan Aku melihat : Sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis namaNya dan nama BapaNya.?? Semua orang yang ada di dalam surga, mempunyai ciriciri yaitu di dahinya tertulis dua nama yaitu nama Nya dan nama Bapa Nya. Untuk Nama Anak Domba, semua orang sudah tahu yaitu Yeshua, karena Yeshua pernah diperkenalkan oleh Yokhanan/Yohanes sang Pembaptis kepada orang banyak Nama Tuhan 88 dengan sebutan Anak Domba Tuhan (Yokhanan/Yohanes 1: 29, 36). Lalu siapakah yang disebut dengan nama BapaNya? Dalam Kitab Suci Yeshayahu/Yesaya 63: 16 mengatakan sebagai berikut : ??Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya Yahweh, Engkau sendiri Bapa kami; namaMu ialah ??Penebus kami?? sejak dahulu kala.?? Tuhan Yeshua sendiri saat dalam dunia ini pernah mengajar kepada murid-muridNya di dalam pengajaran ??Doa Bapa Kami?? bahwa di dalam dunia ini hanya ada satu Bapa yaitu Bapa yang tinggal di dalam surga, karena itu Dia mengatakan : ??Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah namaMu.?? (Mattithyahu/Matius 6: 9). Sebagaimana sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, yang dimaksud dengan Bapa oleh Tuhan Yeshua tentu saja Yahweh, sebab dalam kapasitasnya sebagai manusia yaitu sebagai orang Yahudi, Yeshua menyebut Yahweh dengan sebutan Bapa. Demikian pula kalau mengacu kepada Kitab Yokhanan 3: 16 sangat jelas bahwa Yeshua itu ??Putra Bapa?? sehingga Dia memanggil Yahweh dengan Bapa. Jadi sesuai dengan Kitab Wahyu tersebut di atas, orang yang bisa selamat berada di surga adalah orang yang di dahinya ada nama Yeshua dan nama Yahweh, artinya dalam pikirannya ada dua nama pribadi, yaitu nama Yeshua dan nama Yahweh. Bukan nama Allah dan nama Yeshua. Bagaimana seseorang di dalam pikirannya dapat memikirkan nama-nama tersebut? Pertama tentu saja karena mengenal, sebab jika tidak kenal tentu saja tidak mungkin bisa berada di dalam pikirannya. Karena itu tidak bisa umat Tuhan mengatakan, yang penting hanya Yeshua, sebab antara Yeshua dengan Yahweh itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dengan apapun juga, karena Yahweh dan Yeshua itu Ekhad atau SATU walaupun termanifestasi dalam ??dua pribadi??. Dan firman Tuhan di dalam Yokhanan 8: 24 mengatakan ??Karena itu tadi Aku berkata kepadamu bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu??. Banyak yang menafsirkan kata Nama Tuhan 89 Dia dalam ayat ini bukanlah bermaksud bahwa dia itu adalah Bapa (YAHWEH), tetapi kata Dia dalam ayat ini yang di maksudkan adalah Mesiach, jadi orang yang menafsirkan demikian mempunyai maksud bahwa Yeshua itu sebenarnya bukanlah Tuhan YAHWEH yang telah datang ke dunia dan menjelma menjadi Yeshua. Hal ini bila kita membacanya secara utuh tidak akan mempunyai penafsiran yang demikian, karena pada ayat ayat berikutnya sampai ayat yang ke 27 akan kita dapati bahwa yang dimaksudkan dengan kata Dia adalah Bapa YAHWEH sendiri. Jadi kita kalau tidak percaya bahwa Yeshua haMasiach itu adalah Bapa YAHWEH sendiri, maka kita akan mati dalam dosa dosa kita. Maka nanti ketika ada kebangkitan setelah Yeshua datang kembali kedalam dunia ini, banyak orang akan menggenapi Kitab Mattithyahu/Matius 7: 21??23, coba perhatikan dan renungkan bersama-sama. Mattithyahu/Matius 7: 21 berkata : ??Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di surga.?? Yang jadi pertanyaan adalah: Siapa yang memanggil Yeshua dengan sebutan Tuhan .... Tuhan ... ? Tentu saja orang yang mengaku Yeshua sebagai Tuhan, yaitu semua pengikutpengikutnya. Berarti dalam ayat tersebut mengandung pengertian bahwa tidak semua pengikut Yeshua akan masuk surga. Orang yang dapat masuk surga adalah orang yang melakukan kehendak Bapa! Nah bagaimana kita bisa melakukan kehendak Bapa jika Bapa itu sendiri ditolak dan dianggap bukan sebagai pribadi yang mengutus Yeshua. Lalu apa kehendak Bapa? Kehendak Bapa adalah selain meminta umat-umatNya melakukan firman Tuhan, juga harus mengenal, mengagungkan, mengkuduskan, menyembah, memasyhurkan, meninggikan dan memanggil namaNya yang kudus itu, yaitu nama Yahweh. Mattithyahu/Matius 7: 22 berkata : ??Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga??? Nama Tuhan 90 Siapakah pengikut Tuhan Yeshua yang dapat bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat demi nama Yeshua? Tentu saja bukan sekedar orang Kristen biasa yang kadang ke gereja, kadang hilang, melainkan orang Kristen atau pengikut Tuhan yang sudah ikut ambil bagian dalam melayani Tuhan atau melayani pekerjaan Tuhan dan sudah dipakai Tuhan dalam dunia ini. Orang-orang yang sudah memiliki kategori tersebut juga belum memiliki jaminan pasti masuk surga, jadi bukan hanya sekedar percaya Yeshua, pokoknya yang penting Yeshua (Yesus) tidak perlu nama Yahweh. Tidak bisa begitu! Karena kehendak Bapa Yahweh adalah mengenal namaNya Yang kudus! Bagaimana umat-umatNya dapat mengagungkan, memasyuhurkan, meninggikan dan sebagainya kalau mengenal namaNya saja tidak, apalagi menganggap nama Yahweh itu sesat, wah .... berbahaya sekali di hadapan Tuhan. Kenapa Tuhan yang sudah berkenan memakai orang untuk bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat, tetapi tetap tidak bisa masuk ke dalam surga? Karena antara Tuhan memakai seseorang dengan bernubuat, mengusir setan dan melakukan mujizat, dengan masuk ke surga merupakan dua jalur yang berbeda, masalah orang bisa bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak tanda ajaib, itu karena nama Yeshua yang melakukan itu semua melalui orang tersebut karena memang nama Yeshua itu nama yang dahsyat, nama yang ditakuti Setan, namun untuk masuk ke surga dan menerima keselamatan, ya harus melakukan kehendak Bapa, nah kehendak Bapa adalah mengagungkan, meninggikan, memasyhurkan dan memanggil namaNya, dan nama Bapa adalah Yahweh, bukan Allah. Mattithyahu/Matius 7: 23 berkata : ??Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan.?? Jadi jika direnungkan dari ayat 21, orang yang dapat masuk surga itu orang yang melakukan kehendak Bapa yaitu memasyhurkan, meninggikan, memuliakan dan menyebut namaNya, karena nama Yahweh juga berperan atas keselamatan umat manusia. Nama Tuhan 91 Mungkin pembaca ada yang berpikir dan mengajukan pertanyaan sebagai berikut : ??Bagaimana dengan saudarasaudara saya yang sudah meninggal belum mengerti nama Yahweh, karena pendeta saya tidak pernah mengajar nama Yahweh??? Kalau membaca Kitab Ibrani 10: 26 akan jelas dan mudah untuk menjawab pertanyaan ini, karena bunyi ayat tersebut adalah ??Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak lagi korban untuk menghapus dosa itu.?? Jadi kalau ada keluarga kita yang belum mengerti nama Yahweh karena pendeta belum mengajarkan, maka keluarga saudara tersebut tetap bisa selamat, karena yang menyelamatkan Tuhan Yeshua nya, kecuali kalau sudah mengerti tentang kebenaran ini, lalu tidak mau tahu dan menolak kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa tersebut, karena Yeshua itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan dengan Yahweh, jadi menolak Yahweh sama saja dengan menolak Yeshua. Lebih jauh Kitab Hoshea/Hosea 4: 6 jika dibaca dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan dari Lembaga Alkitab Indonesia akan berbunyi : ??UmatKu binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imamKu; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.?? Dari ayat tersebut seolah-olah orang yang tidak mengenal ??Allah?? akan binasa, padahal kalau dibaca dalam bahasa Ibrani yang tertulis berikut ini : t[Dh hTa-yK t[Dh ylBm yM[ Wmdn trwT xKvTw yl !hKm $asamaw Tsam yna-oG $ynB xKva $yhla Yang jika dibaca akan berbunyi : ??Nid??mu ami mib??li hada??at ki-atta hada??at ma??as??ta we??em??as??akaq mikkahen li wattish??kakh torat eloheika esh??kakh baneyka gam-ani. Dan jika diterjemahkan akan berbunyi sebagai berikut : ??UmatKu binasa karena kurang pengetahuan (tidak mengenal Nama Tuhan 92 Elohim); karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imamKu; dan karena engkau melupakan pengajaran Elohimmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.?? Jadi kebinasaannya itu disebabkan karena sudah mengetahui bahwa Yahweh itu sebagai Elohim Sang Pencipta, tetapi menolak. Dan malah mengakui tuhan lain (yang tidak disembah oleh Bapa Avraham, Yitskhaq, dan Ya??aqov) sebagai elohim sang pencipta langit dan bumi. Bagi para imam-imam di akhir jaman, yaitu para pendeta, penginjil, pemimpin-pemimpin persekutuan atau pemimpin-pemimpin umat Tuhan, dan para guru agama Kristen, coba baca dalam Kitab Mal??aki/Maleakhi 2: 1 - 2, kalau dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, ayat tersebut akan berbunyi : ??Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam! Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati namaKu, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.?? Jika membaca ayat tersebut dari Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, maka yang dimaksud menghormati NamaNya adalah menghormati nama TUHAN, padahal TUHAN bukan nama, tetapi kalau membaca dari Kitab Suci yang berbahasa Ibrani akan sangat jelas nama siapa yang dimaksudkan di situ, karena dalam bahasa Ibrani tertulis sebagai berikut : oynhKh tazh hwcMh okyla hT[w bl-l[ Wmyvt al-oaw W[mvt al-oa tyabc hwhy rma ymvl rwbK ttl ytwraw hraMh-ta okb yTxLvy oknya yK hytwra ogw okytwkrB-ta bl-l[ oymv Nama Tuhan 93 Jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : ??We??atta ????leikem hamits??wa hazzot hakoha??nim im-lo tis??me??u we??im-lo tasimu al-lev latet kavod lish??mi amar Yahweh tseva??ot we??sillakh??ti vakem et ??ham??era we??aroti et-bir??koteykem we??gam arotiha ki ein??kem samim al-lev.?? Yang tentu saja jika diterjemahkan dengan benar akan mengganti kata TUHAN dengan Yahweh dan tentu saja mengarah ke nama Yahweh karena akan berbunyi sebagai berikut : ??Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam! Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk MENGHORMATI NAMAKU, firman YAHWEH semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.?? Coba baca dengan saksama dari ayat tersebut, yang dimaksud dengan MENGHORMATI NAMAKU itu nama siapa? Bukankah itu nama YAHWEH? Jadi dengan tidak menghormati nama Yahweh, akan menerima kutuk dan ayat ini masih berlaku sampai saat ini, bukan karena di dalam Kitab Perjanjian Lama lalu dianggap sudah kedaluarsa dan tidak perlu di perhatikan lagi karena kitabkitab Perjanjian Lama juga masih tetap dipakai untuk menyampaikan firman dalam setiap khotbah minggu. Bagaimana dengan para imam yang tidak menghormati nama Yahweh?! Bahkan menyembunyikan Nama di atas segala nama tersebut demi ??tahta?? nya! Berdasarkan pengamatan penulis, para pendeta yang menggembalakan jemaat banyak, dalam menyikapi masalah ini meresponinya dengan mengatakan: ??Untuk apa kita meributkan masalah nama, masih banyak jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan dan belum percaya Yeshua sebagai Tuhan dan Juru Selamat.?? Tampaknya memang benar apa yang disampaikan itu, apa sih artinya sebuah nama, namun yang jadi masalahnya adalah karena Sang empunya Nama itu sendiri yang selalu mempermasalahkan namaNya agar tidak dengan sembarangan diganti dengan nama sesembahan lain dan harus dikenal, dan jika masalah nama dianggap tidak penting, mengapa harus memberitakan nama Yeshua? Yang penting khan orang bisa Nama Tuhan 94 menerima Injil atau kabar baik, jadi agar tidak menimbulkan permasalahan ataupun konflik, ganti saja nama Yeshua dengan nama lain yang sudah biasa dikenal sebagai ??Tuhan?? bagi penerima Injil. Namun dalam kenyataannya tidak demikian bukan? Bukankah nama itu justru sesuatu yang amat sangat penting?! Dengan adanya para ??hamba Tuhan?? yang ternyata sudah mengerti masalah ini, tetapi tidak berani menyampaikan kebenaran firman Tuhan tentang nama Yahweh ini kepada jemaat gembalaannya, maka apa yang pernah dinubuatkan oleh Tuhan Yesus akan menjadi nyata. Buku ??Nama Allah?? menegaskan bahwa Yahweh juga menyelamatkan umat manusia dari api neraka seperti Yeshua, karena memang keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan, namun sangat disayangkan penerjemah buku ??Nama Allah?? telah keliru dalam menterjemahkan ??The name of God??, karena ??God?? yang bukan nama, melainkan sebutan, telah diterjemahkan dengan ??Allah?? yang adalah nama pribadi, namun dilihat isinya tetap bahwa penulisnya berprinsip bahwa ??Nama Allah?? yang dimaksud adalah Yahweh, ini sebagai bukti kalau pemahaman orang Kristen di Indonesia tentang kata Allah dianggapnya sebagai pengganti kata Tuhan. Statement dari buku ??Nama Allah?? bahwa Yahweh itu menyelamatkan tertulis sebagai berikut : ??Iman itu percaya kepada nama Allah. Orang boleh saja menghafal kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tetapi kalau dia tidak percaya nama Tuhan, pasti dia akan binasa.?? *)25 Baik Yeshua maupun Yahweh itu kedua-duanya adalah Nama, tetapi Nama YAHWEH ada agar dimuliakan, dilayani dan dihormati oleh semua orang, itu berlaku bagi semua orang (Mal??aki/Maleakhi 3: 16) *)26 Dari dua kutipan di atas menunjukkan kerancuan tentang nama diri (personal name) dengan sebutan (generic name) namun sangat disayangkan penerjemah buku ??the Name of God?? telah melakukan kesalahan fatal sehingga justru membingungkan pembacanya, karena jika disimak dari judul aslinya, penulis buku ??the Name of God?? yaitu Dr. Ki dong Kim 25 Nama Allah oleh Dr. Ki Dong Kim, Berea Indonesia, 2004, Hal 88 26 Idem; Hal. 90 Nama Tuhan 95 tidak menunjuk kata ??God?? sebagai pengganti kata ??Allah?? seperti yang dilakukan oleh penerjemah buku tersebut, sehingga dengan hasil terjemahan tersebut malah membuat seolah-olah penulis aslinya tidak memahami antara sebutan dengan nama diri. Namun ternyata dalam buku tersebut nama Yahweh disebut sebagai nama diri atau personal name dari sang pencipta, dari tulisannya berikut ini : Nama yang terus menerus diulang-ulang di dalam Alkitab adalah Yehovah atau Yahweh. Yang berarti Tuhan. Dia yang ada dengan sendiriNya dan satu-satuNya. Nama Allah yang ditakuti yang lebih unggul dari pada berjuta-juta dewa orang Hindu atau kira-kira delapan juta dewa orang Jepang, lebih unggul daripada dewa orang Korea yang tidak terhitung banyaknya.*)27 Dari kutipan di atas menunjukkan bahwa si pengarang buku tersebut mengerti nama Yahweh sebagai sang pencipta namun penerjemahnya mengganti kata Tuhan dengan Allah. Inilah bukti bahwa pemikiran para theolog dan hampir sebagian besar orang Indonesia menjadikan kata Allah sebagai pengganti kata Tuhan yang tidak punya dasar yang kuat. 27 Nama Allah, Dr. Ki Dong Kim, Berea Indonesia, 2004 Hal. 3 Nama Tuhan 96 BAB 9 NAMA YANG BERKUASA Yahweh sangat menghargai dan meninggikan setiap orang yang mengerti, memahami dan mengkuduskan namaNya yang agung dan mulia itu. Dalam Kitab Suci, banyak diungkapkan kisah-kisah nyata di mana setiap kali orang-orang Yahudi meninggalkan namaNya dan berpaling dari padaNya, selalu saja mereka menghadapi permasalahan hidup yang luar biasa dan ada di dalam penderitaan, serta dikuasai dan diperbudak oleh bangsa kafir. Namun sebaliknya, ketika mereka bertobat dan berpaling dari jalan-jalannya yang jahat, Yahweh selalu memulihkan keadaan mereka, sehingga umatNya hidup dalam damai sejahtera. Tuhan Yeshua juga pernah mengajar kepada muridmuridNya dalam pengajaran ??Doa Bapa Kami?? agar mengkuduskan namaNya (Mattithyahu/Matius 6: 9). Yeshua datang ke dalam dunia yang penuh dengan kejahatan ini dengan satu tujuan agar umat manusia memuliakan namaNya. Ketika ahli taurat mencobai Yeshua, dengan pertanyaan bagaimana agar dapat memperoleh hidup yang kekal? Tuhan Yeshua mengajar orang tersebut dengan memberi pertanyaan kembali kepada orang tersebut, agar orang tersebut menjawab sendiri apa yang tertulis di dalam hukum taurat, yaitu agar mengasihi Yahweh dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap kekuatan, dan dengan segenap akal budi. Luqas/Lukas 10: 25 ?? 27A. Yeshua tahu bahwa hanya dengan melakukan itu semua maka kuasa nama Yahweh akan menyertai kehidupan manusia sebab nama Yahweh memiliki kuasa yang sama dengan nama Yeshua itu sendiri, karena ini merupakan satu pribadi yang bermanifestasi dalam ??dua kuasa dari sebuah nama?? yang tidak dapat dipisah-pisahkan, yaitu Yeshua dan Yahweh. Nama Tuhan 97 Pendapat bahwa nama itu telah diserahkan kepada Yesus berarti tidak dibutuhkan lagi nama Yahweh merupakan suatu pemahaman yang keliru. Untuk memperkuat pendapat ini, orang-orang yang tidak menghendaki nama Allah hilang dari peribadatan kristen, menggunakan kitab Yokhanan/Yohanes 17: 11 sebagai dasar firmannya yang di dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia diterjemahkan sebagai berikut : ??Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepadaMu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.?? Sebenarnya kalau dicemati dari ??Haverit Hakhadasah?? yaitu Kitab Suci Perjanjian Baru berbahasa Ibrani, ada sedikit kesalahan terjemahan, sebab dalam ayat tersebut ditulis sebagai berikut : olw[B oh ; olw[B dw[ yNgya yna otwa rmv vwdqh yba $yla aB ynaw dxa Wyhy ![ml yl Ttn rva $mvB 28(* WnwmK Yang jika diterjemahkan dengan benar akan berbunyi sebagai berikut : Ani einenni od ba??olam; hem ba??olam, wa??????ni ba eleyka. avi haqqadosh, she??mor otam be??shim??ka asher natatta li, lemaan yih??yu ekhad kamonu. Yang artinya sebagai berikut: Aku tidak berada lagi di dunia, mereka di dunia, dan Aku datang padamu. BapaKu yang Kudus, peliharalah mereka dalam namaMu (yaitu mereka) yang Kau berikan padaku, supaya keberadaannya satu seperti Kita. Jadi pemahaman dari ayat tersebut adalah Yeshua meminta kepada Bapa YAHWEH, supaya Bapa YAHWEH memelihara mereka yang telah diberikan oleh Bapa YAHWEH 28 “Haverit Hakhadasah”, Hebrew New Testament, The United Bible Societies, Israel Agency, 1976, by. Yanetz Ltd. Jerusalem, Hal. 286 Nama Tuhan 98 kepada Yeshua haMasiach di dalam nama Bapa yaitu YAHWEH. Coba kita perhatikan perikop ini secara utuh, apa yang diberikan kepadaNya (Yeshua) Apakah (Siapakah) yang diberikan oleh Bapa YAHWEH kepada Yeshua pada Yokhanan/Yohhanes 17: 2, 6, 7, 9, 24? Menjadi jelas bukan bahwa yang diberikan kepada Yeshua adalah mereka (Domba / jemaat) lagi pula pada pada Yokhanan/Yohanes 17: 11, kata ??yaitu namaMu?? adalah bobotnya tafsir karena sebenarnya kata ??yaitu namaMu?? tidak ada dalam bahasa aslinya (Hebrew). Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa dahulu sebelum ada pengajaran tentang nama Yahweh, para hamba Tuhan tetap bisa mengusir setan, mengadakan banyak mujizat dan melakukan tanda-tanda heran, mendoakan orang sakit menjadi sembuh dan sebagainya, bukankah dahulu pakai Allah juga ada mujizat? Argumentasi demikian seringkali dilontarkan dengan maksud untuk mempertahankan agar nama Allah masih bisa dipakai dalam peribadatan kekristenan. Untuk menjawab ini, mari kita renungkan bersama, sebenarnya bukan Tuhanpun dapat melakukan mujizat, ingat jaman Moshe diutus Yahweh untuk membawa orang Israel keluar dari tanah perbudakan di Mesir, saat itu Moshe melemparkan tongkat yang ada di tangannya menjadi ular dan ahli-ahli Mesir juga melakukan hal yang sama dan itu sudah tertulis dalam Kitab Keluaran 7: 8 ?? 11 yang berbunyi demikian : ??Dan Yahweh berfirman kepada Moshe dan Harun : Apabila Firaun berkata kepada kamu : Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular. Moshe dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan Yahweh; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular. Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir ; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.?? Jadi janganlah mujizat atau berkat dijadikan dasar untuk mengindikasikan bahwa nama Allah masih tetap bisa dipakai dalam peribadatan Kristen, karena dahulu sebelum mengenal nama Yahweh juga ada mujizat. Sebenarnya kalau berkat juga Nama Tuhan 99 dijadikan alasan untuk tetap bisa dipakainya nama Allah, orang yang tidak pernah mengenal Allah atau atheispun banyak yang memiliki uang lebih banyak dari pada orang yang saleh dan selalu aktif ke gereja. Selain dari pada itu, mujizat-mujizat yang terjadi, juga harus diidentifikasi, bahwa itu semuanya terjadi bukan karena nama Allahnya, sebab tidak pernah didengar ada orang Kristen di dalam doa-doanya diserahkan kepada Tuhan dengan diakhiri dengan menggunakan nama Allah atau ??di dalam nama Allah??. Walaupun menyebut Allah, tetapi doa-doanya selalu diakhiri dengan ucapan ??Di dalam nama Tuhan Yeshua haMasiach??, tidak pernah terdengar ada yang berdoa diakhiri dengan ucapan ??Di dalam nama Allah??, baik di dalam pengusiran setan maupun mendoakan orang sakit. Kita mengubah dengan tidak lagi menyebut atau memanggil nama Allah dasarnya adalah bukan karena berkat ataupun karena mujizat, melainkan karena kebenaran yang sangat mendasar di mana dalam Kitab Suci berbahasa asli atau Ibrani tidak terdapat kata Allah, walaupun hanya satu kata. Dalam nama Yahweh ada kuasa untuk dipulihkan, seperti apa yang tertulis dalam Mal??aki/Maleakhi 4: 2 yang dalam Kitab suci berbahasa Ibrani berada di Mal??aki/Maleakhi 3: 20 yang dalam huruf Ibrani ditulis sebagai berikut : hqdc vmv ymv yary mkl hxrzw ylg[K oTvpW otacyw hypgkB aprmW qBrm Rangkaian huruf Ibrani tersebut jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : We??zar??kha lakem yir??ey she??mi shemesh tse??daqa umar??phe bik??nafeiha witsa??atem ufish??tem ke??eg??ley mar??beq. Yang jika diterjemahkan akan berbunyi : Tetapi kamu yang takut akan namaKu, bagimu terbit Surya Kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. Jadi ada pemulihan yang dilakukan oleh Yahweh bagi gereja Tuhan dan pribadi-pribadi yang takut akan NamaNya, yang dimaksud takut disini bukan takut untuk menyebut, tetapi Nama Tuhan 100 takut dalam arti bersedia melakukan kebenaran firman Tuhan ini sebagai suatu pemulihan gereja di akhir jaman. Firman Tuhan mengajarkan bahwa jika orang mengasihi BapaNya, tentu BapaNya juga mengasihi bagi orang-orang yang takut akan namaNya, sehingga pemulihan pasti terjadi, pemulihan segala-galanya. Dan ini sesuai dengan Kitab Mazmur 103: 13 yang dalam bahasa Ibrani di tulis : wyary-l[ hwhy sxr oynB-l[ ba oxrK Yang jika dibaca akan berbunyi : Ke??rakhem av al-banim rikham Yahweh al-ye??re??aiw. Yang jika diterjemahkan akan berbunyi : Seperti Bapa sayang kepada anak-anak, demikian Yahweh sayang kepada orang yang takut padaNya. Nama Tuhan 101 BAB 10 MENGHARGAI NAMANYA SENDIRI Yahweh adalah Nama yang kudus, tidak sembarangan orang mempermain-mainkan Nama yang kudus ini, itulah sebabnya bagi orang yang menghujat namaNya, tidak peduli itu orang asing maupun orang Yahudi asli, harus dilontari dengan batu seperti yang tertulis dalam Kitab Imamat 24: 16 yang dalam bahasa Ibrani ditulis demikian : wb-WmGry owgr tmWy twm hwhy-ov bqnW tmWy ov-wbqnB xrzaK rGK hd[h-lK Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : We??noqev shem-Yahweh mot yumat ragom yir??ge??mu-vo kalha ??eda kager ka??ez??ra??kh be??naq??vo-shem yumat. Yang jika dibaca dalam bahasa Indonesia akan berarti : ??Dan siapa menghina nama Yahweh, pasti dihukum mati dengan dilontari batu oleh seluruh jemaat. Asing maupun penduduk asli (orang Israel), menghujat nama YAHWEH harus dihukum mati. Nama Yahweh adalah nama yang Kudus, bukan hanya karena sudah menjadi bangsa pilihanNya lalu orang Yahudi bisa dengan sembarangan mempermainkan namaNya. Nama Yahweh sendiri, tidak boleh disejajarkan dengan nama siapapun, ataupun dengan nama sesembahan apapun, walaupun dalam budaya setempat ada nama-nama sesembahan yang sangat diagungkan tinggi, namun tidak ada nama yang melebihi agung dan mulia seperti nama Yahweh. Yahweh adalah nama yang diakuiNya sendiri, Sang Pencipta, seperti apa yang tertulis dalam Yeshayahu/Yesaya 42: 8 A yang dalam bahasa Ibrani sebagai berikut : ymv aWh hwhy yna Yang jika dibaca akan berbunyi : Ani Yahweh hu she??mi yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi : ??Aku ini YAHWEH, itulah namaKu.?? Sangat jelas Nama Tuhan 102 bukan? Masa kalimat yang semudah ini tidak bisa dipahami. Coba ayat ini dibandingkan dengan Alkitab bahasa Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia. Menurut Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, siapa nama sesembahannya orang Israel? Di sana tertulis TUHAN, itulah namaKu. Padahal TUHAN itu bukan nama diri. Akibat terjemahan yang salah inilah, menyebabkan umat Kristen di Indonesia tidak mengenal nama Tuhannya sendiri, malah nama Yahweh dianggap sesat. Sangat ironis! Gereja-gereja yang mengagungkan nama Yahweh justru dihakimi, dihujat, dikucilkan, difitnahkan yang jahat dan segala macam tudingan miring lainnya. Inilah fenomena di akhir jaman, umat Kristen bahkan para ??hamba Tuhan?? tidak mengenal nama Tuhannya sendiri, sementara umat Islam justru paham dan menghendaki agar nama Tuhannya umat Kristen disebut dan jangan menyebut nama Tuhan yang bukan menjadi Tuhannya sehingga bisa berjalan bersama-sama dengan baik. Aneh tetapi nyata! Yahweh begitu menghargai namaNya sendiri karena itu Dia tidak mau namaNya disejajarkan dengan sesembahan lain seperti apa yang tertulis dalam Kitab Yeshayahu/Yesaya 42: 8 B sebagai berikut : oylyspl ytLhtW !Ta-al rtal ydwbkW Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : Uk??vodi le??akher lo-ate??n ut??hilati laph??silim. yang artinya : Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain atau kemasyhuranKu kepada patung-patung. Jadi kalau mau menurut atau menaati firmanNya tentu saja jangan mengganti atau menyamakan namaNya dengan nama sesembahan lain. Tanpa alasan apapun, sebab Tuhan Yahweh itu bukan Tuhan yang membiarkan namaNya disamakan dengan sesembahan lain. Pendapat para rohaniwan yang memimpin umat ribuan jiwa, pemimpin umat yang namanya terkenal, yang sudah bersaksi pernah berjumpa dengan ??Allah?? di dalam nama Yeshua, yang menunjukkan dirinya ??peka?? dan sudah sering berdialog dengan Roh Kudus, namun jika mengatakan atau mengijinkan tetap menggunakan nama ??Allah??, perlu dipertanyakan lebih lanjut, walaupun mengatas-namakan Nama Tuhan 103 Tuhan. Sebab biasanya kalau sudah mengatas-namakan Tuhan, jemaat tidak berani membantah, walaupun tidak sesuai dengan isi firman dan sangat tidak cocok dengan kehendak atau kemauan dari Sang Pemilik nama itu sendiri, karena itu janganlah hal-hal tersebut dijadikan sebagai tolok ukur kebenaran, sebab firman Tuhan katakan bahwa segala sesuatunya harus diuji, dan batu ujinya adalah firman Tuhan itu sendiri, pendapat-pendapat orang ??hebat?? sekalipun, namun jika tidak sesuai dengan firman Tuhan, jelas itu salah. Yang seringkali terjadi adalah karena jemaat begitu mengkultuskan atau mengagung-agungkan hamba-hamba Tuhan tertentu, sehingga kesaksiannya seringkali tidak diuji dengan firman tetapi langsung ditelan mentah dan dipercaya begitu saja, apalagi bagi jemaat yang ??spiritualize??, sedikitsedikit roh sedikit-sedikit roh dan selalu mengkait-kaitkan segala sesuatu dengan roh, sangat mudah untuk mempercayai hal-hal yang berbau mistik, dan sangat suka dengan kesaksiankesaksian para hamba Tuhan demikian dan sudah barang tentu sangat mudah untuk dibelokkan sesuai dengan keinginan hamba Tuhan tersebut, karena itu Tuhan Yeshua sendiri sudah memberi peringatan kepada pengikut-pengikutNya agar berhatihati, karena akhir jaman akan ada banyak tampil nabi-nabi palsu, guru-guru palsu yang mampu mengadaan mujizat-mujizat dan tanda-tanda heran yang sekiranya mungkin akan menyesatkan orang-orang pilihan juga (Mattithyahu/Matius 24: 24 ?? 25). Demikian juga dengan pernyataan-pernyataan para theolog, orang-orang yang sekolah Theologia dengan titel yang berderet-deret dari timur ke barat, tetap harus diuji dengan firman Tuhan, sebab ada hal-hal yang sangat simpel, namun akibat ditafsirkan berbelit-belit. Pada akhirnya justru pernyataannya menjadi sangat membingungkan, sebab untuk memahami firman dengan baik dan sesuai dengan isi hati Tuhan, tidak harus mengacu kepada para theolog, hanya terhadap orang yang takut Tuhan, segala rahasia firman Tuhan dapat disingkapkan oleh Tuhan sendiri, sebab Tuhan pun memakai orang-orang sederhana untuk mempermalukan orangorang pandai (1 Korintus 1: 27). Nama Tuhan 104 Bukankah pernyataan masalah nama Yahweh yang sedemikian simpel saja justru banyak ditentang oleh para theolog dengan berbagai argumentasi, sementara nama Allah yang tidak pernah ada di dalam Kitab berbahasa Ibrani malah dengan gigih dipertahankan, bukankah ini sesuatu yang aneh? Di mana seharusnya rahasia kebenaran tentang Tuhan dipercayakan kepada mereka (1 Korintus 4: 1), namun karena lebih mengandalkan kekuatan pikiran dan kepandaiannya sendiri. Akibatnya justru hal-hal yang sepele tentang nama Yahweh saja tidak dapat dimengerti, bahkan ditentang. Nama Yahweh adalah nama yang harus dihargai dan dikuduskan, nama yang harus dijunjung tinggi, baik dalam ibadah, maupun di dalam doa-doa pribadi di samping nama Yeshua, sebab antara Yeshua dan Yahweh itu satu dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Sebagaimana jaman Yeshua masih hidup sebagai manusia Tuhan di dalam dunia ini, Yeshua memanggil muridmuridNya dan memakai mereka bukan orang yang dari kalangan ahli taurat dan orang-orang farisi, melainkan orangorang sederhana yang kebanyakan kaum nelayan. Dalam kenyataan, justru ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi yang termasuk kalangan terhormat, namun malah selalu menentang kabar baik yang disampaikan Tuhan Yeshua dan seringkali mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya bukan untuk bertanya karena belum tahu, seperti Nokodemus, melainkan bertanya untuk menjebak Tuhan. Menghargai nama Yahweh yang kudus bagi umat manusia adalah merupakan keharusan sebab Yahweh sendiri menghargai namaNya, karena itu sudah selayaknyalah umat manusia yang sudah mengenal Yeshua sebagai Tuhan dan Juru Selamat, juga melakukan hal yang sama, yaitu menghargai namaNya dengan mengagungkan namaNya, meninggikan namaNya, memanggil namaNya, menyebarkan namaNya, dan memuji namaNya baik didalam ibadah maupun di dalam doadoanya. Yeshua HaMasiach sendiri juga memberitakan nama Yahweh yang mengutusNya. Bagaimana mungkin orang yang percaya dan menganggap Yeshua sebagai Tuhan, tidak Nama Tuhan 105 menghargai namaNya, bahkan menganggap nama Yahweh tidak layak untuk disebut dan dianggap sesat?! Yeshua tahu siapa nama BapaNya, setiap manusia juga harus tahu siapa nama bapaknya, kalau ada orang yang ditanya: ??Siapa nama orang tuamu??, lalu di jawab : ??Nama orang tua saya bernama Ayah??, tentu saja salah, karena Ayah itu bukan nama melainkan sebutan. Kecuali memang orang tuanya bernama ??Ayah??. Pencipta jagad raya, alam semesta yang disembah oleh Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov itu mempunyai nama dan namanya adalah Yahweh. Semua tokoh-tokoh dalam Kitab Suci, menghargai nama Yahweh, bahkan keberadaanNya pun harus dihargai. Karena itu ketika Moshe hendak diutus oleh Yahweh, Moshe melihat api yang menyala dari semak duri, tetapi tidak dimakan api, lalu Moshe yang waktu itu sedang menggembalakan ternak, menyimpang untuk melihat penglihatan itu, lebih lanjut firman firman Tuhan dalam Kitab Keluaran 3: 4 ?? 5 tertulis sebagai berikut : wyla arqYw twarl rs yK hwhy arYw hvm hvm rmaYw hnSh $wTm oyhla olh brqT-la rmaYw : ynNh rmaYw rva owqKh yK $ylgr l[m $yl[n-lv aWh vdq-tmda wyl[ dmw[ hTa Yang jika dibaca akan berbunyi :4. Wayar??e Yahweh ki sar lir??ot wayiq??ra elaiw Elohim mittokh has??sone wayomer Moshe Moshe wayomer hinneni; 5. wayomer al-tiqrav ha??lom shal-ne??aleykha me??al rag??le??ykha ki hammoqom asher atta omed ala??iw ad??mat-qodesh hu dan dalam bahasa Indonesia akan berarti: ??Dan melihatlah Yahweh, bahwa Moshe menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Elohim dari semak-semak duri itu kepadanya : Dan berfirman: Moshe, Moshe! Dan ia menjawab : Ya Elohim. Lalu Ia berfirman: Janganlah datang dekat-dekat tanggalkanlah kasutmu dari Nama Tuhan 106 kakimu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu adalah tanah yang kudus.?? Nama Tuhan 107 BAB 11 MENYEBARLUASKAN NAMANYA YANG KUDUS Bukan merupakan suatu kebetulan dapat membaca buku ini, Tuhan punya rencana yang besar bagi pembaca untuk ikut ambil bagian dalam mengubah jalannya sejarah kekristenan di Indonesia, yang telah berabad-abad kekristenan di Indonesia berjalan dengan baik tanpa mengenal Bapa sorgawi yang mengutus Yeshua. Selama ini hanya mengenal nama Yeshua sebagai Tuhan dan Juru Selamat umat manusia, namun hal itu belum sempurna jika tidak menganal nama yang Kudus yaitu Yahweh sesembahannya Bapa Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov, memang untuk jemaat yang selama ini tidak mengenal nama Yahweh, hanya mengenal nama Yeshua karena memang tidak mengetahui, tidak masalah karena Yeshua-lah yang menjadi Juru Selamat manusia, namun setelah mengetahui kebenaran ini, tetapi tidak mau tahu, maka akan menggenapi apa yang tertulis dalam Kitab Ibrani 10: 26, yaitu tidak ada lagi korban penghapus dosa, sebab Yahweh tidak bisa dipisah-pisahkan, jadi menolak Yahweh tentu saja sama dengan menolak nama Yeshua, tidak peduli apapun argumentasi manusia sebab kedua nama tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. Bagi pembaca yang sudah mengetahui kebenaran ini, ada satu rencana besar bagi kita semua, agar kita bisa menjadi nabi bagi segala bangsa, sebab Bapa Yahweh telah memilih kita sebelum kita dilahirkan di dunia ini (Yirmeyahu/Yeremia 1: 4-5). Yang jadi masalahnya saat ini adalah maukah kita di pakai Tuhan untuk menyebarkan kebenaran ini? Sebab sebagaimana Nabi Yirmeyahu/Yeremia mengalami penderitaan saat menyampaikan kebenaran. Akibat para imam dan nabinabiNya tidak bertobat, tidak mau mendengarkan firman Tuhan dan masing-masing mau berpaling dari tingkah lakunya yang jahat, maka rumah Yahweh akan menjadi kutuk, dan tentu saja Yahweh tidak ada lagi di situ. Nabi Yirmeyahu/Yeremia teraniaya, kitapun yang menyampaikan kebenaran ini akan Nama Tuhan 108 mengalami aniaya, aniaya yang datang bukan dari orang lain, melainkan datang dari para imam, pemimpin-pemimpn dan tokoh-tokoh gereja yang tidak mau terjadi adanya perubahan tentang nama Yahweh untuk masuk di dalam peribadatan umat Kristen, padahal jika dilihat dari kebenaran yang datang dari Kitab Suci kita sendiri, justru mengerikan sekali kalau sampai ada pengikut Yeshua tidak mengenal bahkan dengan keras dan lantang menyuarakan prinsipnya bahwa dirinya menentang penggunaan nama Yahweh dalam ibadah Kristen. Kendala Penyebaran nama Yahweh Sebagaimana sudah disampaikan di atas, ternyata bahwa penyebaran nama Yahweh ini mengandung banyak resiko dan tantangan. Akibat nama Allah tidak dipakai lagi dalam ibadat orang Kristen, tantangan yang terbesar justru datang bukan dari luar, melainkan tantangan itu datang dari orangorang Kristen pengagung nama Allah, karena memang umat Islam merasa diuntungkan karena tidak lagi ada yang memakai istilah Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus dan Bunda Allah yang selama ini memang tidak disukai kaum Moslem. Penulis juga pernah mengalami aniaya ketika memberitakan kebenaran ini, penulis dipecat dari Sinode karena dianggap sesat, dan difitnahkan yang jahat sehingga penulis harus berhadapan dengan pihak Muspika, Kepolisian, Linmas, Depag, DPRD, orang-orang Kabupaten sampai ke Laskar Jihad, akibat telah dipolitisir sedemikian rupa, di mana orang-orang Kristen pengagung Allah di Ambarawa memiliki semangat dengan tiga misi yaitu mengeluarkan penulis dari kota Ambarawa (di mana ladang pelayanannya telah Tuhan percayakan di kota tersebut), diharapkan agar jebloskan ke penjara atau dibunuh orang dari laskar jihad. Kepada penulis, saat itu pemimpin-pemimpin rohani banyak yang menghujat, menyebarkan isu sekte terlarang, ajaran sesat di akhir jaman, menghina Islam dan banyak tuduhan-tuduhan negatif yang tidak sepantasnya disampaikan dari orang-orang yang mengikuti ajaran Yeshua yaitu Kasih. Namun pada saat itu benar-benar tidak ada lagi kasih, yang ada Nama Tuhan 109 seperti jaman Yeshua ketika dianiaya, yang keluar hanya ucapan: ??Salibkan Dia .... Salibkan Dia .... Salibkan Dia.?? Justru setelah tersebarnya pengajaran masalah nama Yahweh ini, hubungan penulis dengan pemimpin Padepokan Wirid Sakti Putih, Bp. K.M. Muchadlir selaku pemimpinnya dan para Kiai kondang di Jawa Tengah semakin baik karena tidak saling mengkafirkan, bahkan dapat berjalan bersama-sama. Akibat Penyebaran nama Yahweh Akibat tidak terbendungnya penyebaran nama Yahweh sebagai Tuhan Pencipta Langit dan Bumi yang disembah oleh Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov, nama Yahweh semakin populer di kalangan umat Kristen dan muncullah beberapa sikap dari para pemimpin rohani, sikap itu sebagai berikut : 1. Tetap Menentang Sikap menentang yang dilakukan oleh para pemimpin rohani ini, ternyata diakibatkan karena sudah pernah berusaha mempertahankan penggunaan nama Allah dalam ibadat Kristen dengan menggelar seminar-seminar karena dianggap sudah menjadi suatu kebenaran yang tidak boleh diubah-ubah dan bisa saja karena sudah terlanjur malu, sehingga malah tidak bersedia membuka hati untuk kebenaran ini. Yang ada adalah perasaan gengsi karena akan malu di hadapan jemaat jika mengubah, sehingga dengan lantang berkata : ??Sekali Allah tetap Allah??. Walaupun tidak punya dasar yang kuat dan terus menyakiti hati saudara-saudara umat Islam. Memang ini merupakan suatu keanehan, di mana orangorang theolog yang belajar bahasa Ibrani dan mengetahui ada nama Yahweh di situ, tetapi justru menolak nama Yahweh dan dianggap Yahweh tidak layak untuk disebut, padahal ini asli dari Kitab Suci dan tidak perlu ditafsir-tafsirkan lagi. Lebih cenderung mempertahankan nama Allah dengan berbagai macam alasan dan argumentasi, dari pada memunculkan dan mengagungkan nama Yahweh yang sesuai dengan isi firman itu sendiri. Alasan-alasan yang disampaikan Nama Tuhan 110 biasanya karena dianggap ??Kontekstual?? yang sebenarnya untuk jaman sekarang sudah tidak relevan lagi. Roh kesombongan dan merasa sebagai theolog hebat sudah menutupi mata rohaninya, untuk yang bersikap seperti ini hanya mujizat dari Yahweh saja yang mampu mengubahnya, untuk itu perlu didoakan karena seseorang bisa berubah karena diberi hati oleh Bapa Yahweh untuk mengerti akan kebenaran ini (Yirmeyahu/Yeremia 24: 7). 2. Menunggu Waktu Sikap menunggu waktu untuk mensosialisasikan kepada jemaat yang digembalakan oleh pemimpin rohani ini, disebabkan karena ??melihat dari jarak jauh??, bahwa setiap nama Yahweh disosialisasikan di sebuah gereja, ternyata terjadi permasalahan di gereja, walaupun sebenarnya itu merupakan konsekuensi yang harus dilalui dan memang harus terjadi karena adanya perubahan dari hal yang salah menjadi hal yang baik biasanya memang harus terjadi permasalahan, Sikap menunggu ini sebenarnya dilakukan para pemimpin rohani karena takut gereja yang digembalakannya mengalami kegoncangan, bagi sang pemimpin tersebut sebenarnya sudah tahu masalah nama Yahweh ini, tetapi penulis nilai baru hanya sampai sebatas tahu saja, belum sampai ke pemahaman yang pasti, bahwa Yahweh sendiri tidak mau namanya diubah-ubah, melainkan harus diagungkan dan sebagainya. Dengan alasan masih belum banyak gereja mengubah, maka sikap pasif akan dirasa lebih aman untuk gerejanya, setelah semakin banyak baru akan disosialisasikan kepada jemaat. Bisa juga hal ini disebabkan dengan alasan karena Lembaga Alkitab Indonesia yang sudah dianggap sebagai tolok ukur kebenaran firman Tuhan, belum mengubahnya. Jadi prinsip yang dilakukan oleh gembala sidang seperti ini adalah menunggu Lembaga Alkitab Indonesia mengubah. Padahal untuk kebenaran firman Tuhan, khususnya masalah nama Yahweh ini, tidak seharusnya menunggu dari Lembaga Alkitab Indonesia, sebab bisa direvisi sendiri agar Nama Tuhan 111 sesuai dengan apa yang terdapat di dalam Kitab Suci bahasa Ibrani dan sesuai dengan kehendak Yahweh, yaitu jika kedapatan kata-kata sebagai berikut : TUHAN diganti dengan YAHWEH tuhan tidak usah diganti ALLAH diganti anti dengan YA HWEH Allah diganti dengan Elohim allah diganti dengan Illah. TUHAN ALLAH diganti dengan YAH YAHWEH Tuhan ALLAH diganti dengan Tuhan YAHWEH . TUHAN Allah diganti dengan YAHWEH Elohim. Tuhan tidak usah diganti. Tuhan Allah Tuhan Elohim Namun ada juga terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia yang tidak sesuai dengan kebiasaan terjemahan LAI sendiri yaitu mengganti nama Yahweh menjadi Tuhan bukan TUHAN dalam huruf kapital semua, contohnya dalam Kitab Kisah Para Rasul 2: 21, Roma 10: 13 dan mungkin masih ada yang lain lagi. Jika Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkan Kitab Kisah Para Rasul 2: 21 dan Roma 10: 13 yang dalam Haverit Hakadasha ditulis sebagai berikut : jlMy hwhy ovB arqy-rva lK hyhw Wehaya kol asher-yiqra be'shem Yahweh yimaloth Barang siapa berseru dalam nama YAHWEH akan diselamatkan, lalu diterjemahkan menjadi barang siapa berseru dalam nama Tuhan, berarti akan bertentangan dengan Kitab Kisah Para Rasul 4: 12, namun puji Tuhan karena di dalam foot note ternyata Lembaga Alkitab Indonesia mengakui jika hal tersebut identik dengan Kitab Yoel 2: 32, yang tentu saja terjemahannya bukan Tuhan melainkan Nama Yahweh. Lebih lanjut, penulis buku ??Kontroversi Nama Allah?? mengatakan ??Kitab Suci itu memang penting! Tetapi atas dasar apakah kelompok SY, BYH, JGGPNY, berani menerbitkan Kitab Suci mereka, ketika sementara umat Kristen di Indonesia telah memiliki Kitab Suci dalam bahasanya sendiri? Atas wewenang siapakah mereka berani menerbitkan Kitab Suci ini, sementara umat protestan telah memiliki sebuah lembaga resmi bernama LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) yang memiliki hak sepenuhnya untuk menerbitkan Kitab Suci di Indonesia; Dan juga umat Nama Tuhan 112 Roma Katolik telah memiliki lembaga resmi bernama LBI (Lembaga Biblika Indonesia) yang juga memiliki hak sepenuhnya untuk memberikan persetujuannya pada penerimaan dan pengakuan teks Kitab Suci yang diterbitkan oleh LAI untuk sekaligus mengontrol tafsiran Katolisisme bagi kepentingan komunitasnya sendiri??? *)29 Menyikapi statement ??Kontroversi Nama Allah?? tersebut di atas, tentu saja dasar menerbitkan Kitab Suci, khususnya oleh Jaringan Gereja-gereja Pengagung Nama Yahweh dan Bet Yesua Hamasiah adalah ??KEBENARAN?? nama Yahweh yang sudah hilang! Hal itu disebabkan karena LAI telah menganggap bahwa Kitab Suci yang menggunakan nama Allah, sudah menjadi kesepakatan gereja-gereja di Indonesia, sehingga yang menjadi dasarnya sudah bukan kebenaran ??Nama Yahweh?? lagi, yang seharusnya diutamakan, selain nama Yeshua tentu saja. Hal itu sesuai dengan hasil korespondensi Lembaga Alkitab Indonesia dengan seorang anak Tuhan yang bernama Sonny Londa yang tinggal di Australia yang sudah menanyakan masalah terjemahan yang rancu tersebut beberapa waktu lalu dan sampai sekarang LAI justru menutup diri untuk kebenaran yang sebenarnya sudah diketahuinya, mengingat LAI sendiri pernah mencetak Kitab Suci yang ada nama Yahweh/Yehuwa. Bahkan LAI menghambat penyebaran firman Tuhan dengan meng-copyright Kitab Sucinya, padahal firman Tuhan mengajarkan agar firman Tuhan dapat disebarkan sebanyak dan sejauh mungkin agar semakin banyak orang mengenal kebenaran. Bukankah usaha penerjemahan merupakan pelayanan kepada Tuhan, bukan bisnis untuk menghasilkan keuntungan? Kecuali jika diterbitkannya Kitab Suci yang baru, entah dari komuitas manapun, tidak mempunyai dasar kebenaran, sehingga menyesatkan dan mengubah isi yang benar dan memalsukan pengajaran kebenaran, baru ditindak lanjuti secara hukum agar kebenaran firman Tuhan tidak menyesatkan orang banyak, namun penulis melihat bahwa Kitab Suci yang diterbitkan oleh Bet Yeshua Hamasiach dan Jaringan Gereja-gereja Pengagung Nama Yahweh tidak menyimpang dari kebenaran, bahkan meluruskan hal-hal yang salah yang 29 Kontroversi Nama Allah, I.J. Satyabudi, Wacana Press 2004. Hal. 114. Nama Tuhan 113 sudah berlangsung ratusan tahun! Seharusnya LAI justru bersyukur dengan diterbitkannya Kitab Suci tersebut dan mengambil sikap positif, bukan sebaliknya malah memusuhi dan menutup diri. Suara mayoritas tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur kebenaran, melainkan kebenaran itu sendiri. Moshe ketika mengutus dua belas pengintai memasuki tanah Kanaan, sepuluh orang mengungkapkan hal yang sama di mana mereka mengatakan ??Orang-orang Kanaan, kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu sangat kuat, perawakannya tinggi-tinggi dan makan orang, orang Israel bagaikan belalang?? (Bilangan 13: 27-28, 31 - 33) sehingga mengecilkan hati orang Israel, sedangkan dua yang lain, yaitu Kaleb ben Yefune dan Yahushua ben Nun, justru memberikan laporan yang sebaliknya dan mententeramkan hati orang Israel untuk dapat memasuki tanah Kanaan (ayat 30), dan akhirnya justru kedua orang tersebut yang diijinkan memasuki tanah Kanaan di antara orang-orang yang lain yang pergi mengintai negeri Kanaan. Setiap kebenaran yang dimunculkan pasti diawali dari minoritas, Yesus sendiri ketika di dalam dunia memberitakan kebenaran, dimulai dari diriNya sendiri. Penulis yakin bahwa kebenaran, dihambat model apapun tidak akan pernah bisa, karena itu berlakulah bijaksana jika pembaca sampai saat ini belum bisa menerima kebenaran ini, berlakulah seperti Gamaliel yang berkata kepada Mahkamah Agama sebagai berikut : ??Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yehuda, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Tuhan, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang Nama Tuhan 114 ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Tuhan. Nasehat itu diterima.?? (Kisah Para Rasul 5: 35 - 39). Penulis melihat, gerakan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi sedang terjadi di seluruh dunia, di mana Kitab Suci King James Version juga telah merestorasi terjemahannya di mana ??God?? direstorasi menjadi ??Elohim??, sedangkan ??Lord?? direstorasi menjadi ??Yahweh?? yang masih ditulis dengan huruf Ibrani Yod He Wav He, dan restorasi terjemahan King James Version tersebut dapat dilihat secara online di http://www.eliyah.com/Scripture/ Penulis menyaksikan, ketika berkunjung ke Malaysia dan mengikuti ??Jonathan David School of the Prophet?? di kota Muar, penulis berjumpa dengan seorang perempuan dari Libanon yang bahasa sehari-harinya Arab dan saat itu mengikuti acara tersebut, juga mengatakan jika di negaranya sedang terjadi hal yang sama dengan di Indonesia. Kata ??Allah?? yang selama ini dipakai oleh orang Kristen di Libanon sebagai sebutan untuk sesembahannya sebagai pengganti kata ??Tuhan??, yang diakibatkan oleh pengaruh agama suku yang sudah ada sejak sebelum Islam lahir, telah dirombak bukan lagi ??Allah??, melainkan telah direstorasi sendiri oleh komunitas mereka menjadi ??Elohim??, seperti terjemahan King James Version karena nama Yahweh memang dari awalnya tidak diubah. Contohnya: Dalam Kitab Yirmeyahu/Yeremia 33: 2 dalam Alkitabul Muqoddas / Alkitab berbahasa Arab ditulis sebagai berikut: ???????? ???????????????????????????????????????????????????????????????????? Qoolar robbu shooni??uhaa, arrobbu mushowwiruhaa liyutsabbittahaa, Yahwahu ismuhu Yang artinya: ??Tuhan berfirman, yang telah menjadikan langit dan bumi yang menebarkannya dan yang menetapkan nya, Yahweh namaNya.?? 3. Mengganti secara bertahap Untuk mengganti secara bertahap, banyak dilakukan oleh para pemimpin rohani, atau para imam yang takut Tuhan Nama Tuhan 115 tetapi tidak menghendaki perubahan secara radikal agar gereja di bawah kepemimpinannya tidak sampai terjadi kericuhan, biasanya dilakukan dengan cara lagu-lagu pujian yang dinyanyikan untuk kidung jemaat atau memuji Tuhan dicari yang tidak ada kata Allah, demikian pula saat berkhotbah, dicari ayatayat firman Tuhan yang tidak ada Allah dan tidak ada Yahweh, sehingga jemaat tidak goncang dan lambat laun jemaat akan merasa kalau ada sesuatu sedang terjadi di dalam gerejanya sehingga diharapkan akan bertanya kepada gembalanya dan gembalanya pasti sudah siap untuk ditanya oleh jemaatnya. Dibiarkannya hal itu terjadi dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan situasi dan kondisi yang telah ditentukan oleh gembalanya, dan setelah dirasa mantap baru disosialisasikan secara terbuka kepada jemaat. 4. Tidak berani mengubah Di antara beberapa sikap dari pemimpin rohani tersebut di atas, hal ini yang paling banyak terjadi di dalam gereja-gereja Tuhan, sebab dengan mengubah, berarti ??hilanglah piring nasi?? pendeta karena dikhawatirkan akan ada banyak jemaatnya yang pindah ke gereja lain, jemaat yang tidak memahami akan mempengaruhi yang lain sehingga dikhawatirkan jemaat habis, takut dipecat Sinode, dianggap belum lazim, takut dianggap sesat, takut dikucilkan, tentu saja pemimpin rohaninya menentang, walaupun ada juga yang pemimpin rohaninya tidak menentang, tetapi sikap inilah yang berbahaya di hadapan Tuhan, sudah tahu kebenaran tetapi tidak berani menyampaikan. Ungkapan yang seringkali dilontarkan adalah ??Kita perlu hikmat Tuhan??, ??Tunggu waktu Tuhan??, ??Kalau PGI, PII, DPI dan Organisasi-organisasi gereja tertentu sudah setuju, baru kita ikuti??. Untuk pemimpin rohani seperti ini, harap dicermati ayatayat berikut : Mal??aki/Maleakhi 2: 1-2, Wahyu 21: 8. 5. Langsung mengubah Di antara beberapa sikap pemimpin rohani dalam menyikapi kebenaran ini, ada pemimpin-pemimpin yang radikal, Nama Tuhan 116 yang tidak mau kompromi terhadap sesuatu yang dirasa salah. Biasanya dasar dari pemimpin radikal seperti ini karena langsung mendalami dan mempelajari masalah ini dengan serius namun dengan hati terbuka dan telah mengetahui bahwa di dalam bahasa Ibrani memang tidak pernah ada terdapat satu pun kata Allah, dan menyadari bahwa nama tidak bisa diterjemahkan, dan dasar yang lain adalah karena lebih takut kepada Tuhan dari pada takut kepada manusia, sehingga yang keluar dari ucapannya seperti ayat berikut ini : wyhla ovB vya Wkly oyM[h-lK yK d[w olw[l Wnyhla hwhy-ovB $ln Wnxnaw Yang jika dibaca akan berbunyi sebagai berikut : Ki kalhaamim yel??ku ish beshem elohim wa??anakhnu nelekh beshem Yahweh eloheinu le??olam wa??ed. Yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan berbunyi : Sebab segala bangsa berjalan masing-masing demi el nya, tetapi kami akan berjalan demi nama Yahweh Tuhan kami untuk selama-lamanya dan seterusnya. Perintah Yahweh Menyebarkan nama Yahweh sebenarnya bukan karena agar kelompok pengagung nama Yahweh semakin besar di Indonesia, melainkan karena ini merupakan suatu perintah dari Yahweh sendiri (The Great Commission) bagi orang-orang yang sudah diselamatkan oleh darah Yeshua, agar namaNya dikenal oleh semua bangsa. Hal tersebut sesuai dengan firman Tuhan yang terdapat dalam Kitab Mazmur 105: 1 ?? 2 yang dalam bahasa Ibrani sebagai berikut : oyM[b W[ydwh WmvB Warq hwhyl Wdwh Wxyv wl-WrMz wl-Wryv wytwlyl[ wytwalpn-lkB Yang jika dibaca akan berbunyi : Hodu laYahweh qir??au bish??mo hodiu ba??ammim alilotaiw siru-lo zamru-lo sikhu b??kalNama Tuhan 117 nif??le??otaiw. Yang dalam bahasa Indonesia berarti : Bersyukurlah kepada Yahweh, panggillah namaNya, perkenalkanlah perbuatanNya diantara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagiNya, bermazmurlah bagiNya, percakapkanlah segala perbuatanNya yang ajaib! Ada banyak cara untuk memperkenalkan namaNya dan segala perbuatanNya yang ajaib. Pembaca yang sudah mengetahui kebenaran ini harus memperkenalkan NamaNya dan segala perbuatanNya, baik melalui puji-pujian, melalui kesaksian dan pengajaran serta pengetahuan yang sudah didapat melalui buku ini. Pinjamkan buku ini kepada yang lain agar nama Yahweh yang Kudus dapat dimengerti dan diterima oleh orang yang selama ini belum memahami kebenaran ini. Setelah pembaca tahu akan hal ini, tindakan yang harus dilakukan adalah mengubah pola pikir dan paradigma yang selama ini salah dan mulailah memberitakan kebenaran agar tidak berdosa setelah memperoleh pengetahuan ini sesuai dengan Kitab Ibrani 10: 26. Bagi pembaca yang telah diberi kepercayaan Tuhan untuk menggembalakan umat, beritakan kebenaran ini agar tidak menggenapi Mal??aki/Maleakhi 2: 1 ?? 2. Ingat! membenci Yahweh itu sama saja dengan membenci Yeshua (Yokhanan/Yohanes 15: 23), karena Yeshua dan Yahweh itu satu (Yokhanan/Yohanes 10: 30), dan jangan memanggil nama sesembahan lain yang tidak disembah oleh Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov. Nama Tuhan 118 BAB 12 PERTANYAAN UMUM SEKITAR NAMA YAHWEH Berdasarkan pengalaman penulis saat berbicara dalam diskusi panel maupun seminar dalam mempresentasikan nama Yahweh, seringkali menerima pertanyaan yang nada isinya sama, karena itu untuk melengkapi isi buku ini, penulis perlu sampaikan pertanyaan beserta jawabannya yaitu : 1. Bagi saya yang penting adalah Yesus Kristus bukankah kitab Filipi 2 : 9 -11 mengatakan bahwa Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan nama diatas segala nama? Jawab : 1. Filipi 2: 9 ?? 11 dalam Haverit HaKadasha ditulis : ov wl-!Tyw l[ wMyrh oyhlah-oG !K-l[ [rkT [wvy ovl yK ov-lKm hl[n rvaw #raB rvaw oymvB rva $rB-lK [wvy yK [bVT !wvl-lkw #ral txTm bah oyhla dwbkl !wdah awh xyvMh Al-ken gam-ha??elohim herimo al wayiten-lo shem naale Mikal-shem ki le??shem Yeshua tik??raa kal-berekh asher Bashamayim ya??asher baarekh wa??asher mitakhat la??arets We??kal-lashon tishava ki Yeshua Hamasiakh hu haadon Lik??vot elohim haav Terjemahan bebasnya sebagai berikut : ??Itulah sebabnya Elohim sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada- Nya kuasa nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yeshua bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yeshua Hamasiah adalah Tuhan," bagi kemuliaan Elohim, Bapa! Nama Tuhan 119 Dengan ayat tersebut, orang menafsirkan bahwa Yahweh sudah tidak diperlukan lagi, padahal sesuai dengan Yokhanan/Yohanes 14: 28 Yahweh lebih besar dari pada Yeshua karena ditulis : okyla yTrma-rva ta oT[mv alh Wl okyla bWva dw[w oKm $la yK okl yrmaB oyxmv otyyh yta oTbha lwdG bah yK bah-la yna $lh-yK ynMm Ha??lo sh??maa??tem et asher-amarti aleikem ki elekh mikem we??od ashuv aleikem lu ahav??tem oti he??yitem s??metim b??am??ri lakem kiholekh ani el-haav ki haav gadol mimeni Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Mari kita kembali ke Filipi 2: 9 - 11, pertanyaannya : Lebih besar mana ??Yang meninggikan?? dengan ??Yang ditinggikan??? dan lebih besar mana ??Yang mengaruniakan?? dengan ??Yang diberi karunia??? Tentu saja jawabannya adalah lebih besar ??Yang meninggikan dan Yang memberi Karunia??. Nah ... siapakah yang meninggikan Yeshua dan yang memberi karunia kepada Yeshua? Yang meninggikan Yeshua dan yang memberikan karunia kepada Yeshua adalah Elohim yang dalam hal ini adalah Yahweh. Demikian pula yang dimaksud menerima ??kuasa Nama??, adalah terhadap segala nama-nama illah atau kuasa yang ada di dalam dunia ini, termasuk di atas nama segala berhala, jadi bukan di atas nama Yahweh karena diriNya adalah Yahweh yang dalam wujud manusia. Yang tentu saja bisa lapar, haus, menangis, sakit dan sebagainya karena Yeshua adalah Tuhan dalam wujud manusia, sedangkan Yahweh adalah Tuhan dalam wujud Roh. Itulah sebabnya 1 Yokhanan 4: 4 mengatakan bahwa Roh yang ada dalam dirimu lebih besar dari roh yang ada di Nama Tuhan 120 dalam dunia ini, artinya tidak ada kuasa baik dibumi, di bawah bumi maupun diatas bumi yang mampu melebihi kuasa Roh Yahweh dalam hal ini Roh Kudus (Ruach HaKodesh) di dalam nama Yeshua Hamasiah (Yokhanan/Yohanes 14: 26). Jadi antara Filipi 2: 9 - 11 dengan Yokhanan/Yohanes 14: 28 tidak saling bertentangan, kalau dengan dasar Filipi 2: 9 - 11 orang beranggapan bahwa Nama Yahweh sudah tidak diperlukan lagi karena semuanya sudah ditangan Yeshua, maka isi Kitab Suci akan saling bertentangan dan kacau balau. Pemikiran manusia yang sangat terbatas dan ??kurang?? memahami bahasa Ibrani/bahasa aslinya Kitab Suci lah yang menyebabkan tampaknya isi Kitab Suci saling bertentangan dan menjadi sangat sulit sehingga nama Bapa Surgawinya sendiri yang bernama YAHWEH malah TIDAK DIKENAL bahkan dianggap SESAT. Terbukti banyak Sinode-sinode memecat pendeta karena nama YAHWEH. Sangat ironis khan?! Lalu bagi orang yang tidak mau mengagungkan Yahweh, masih juga mencari-cari celah agar menolak nama Yahweh dengan mengajukan ayat dalam Yokhanan/Yohanes 17: 11 - 12 yang dalam Kitab Suci terbitan LAI diterjemahkan sbb. : ??Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.?? Padahal Kitab Yokhanan/Yohanes 17: 11 - 12 dalam bahasa Ibrani ditulis sbb. : #raB oyrG ohw #raB dw[ rwga al $mvB rmv yvdq yba $yla ab ynaw hwhy ![ml yL hTtn rva hLa-ta ota yTrmv ohM[ ytwyhB wnmK dxa Nama Tuhan 121 yTrmv yL hTtn rva lK $mvB !wDbah-!B ytlwz ohm dxa dba-alw bwtKh-rbD taLml Lo agur od ba??arets wehem garim ba??arets wa??ani va eleikha avi qidshi se??mor beshim??kha et-ele asher natata li le??maan yih??yu ekhad kamonu bi??hyoti imahem baolam shamar??ti otam bish??mekha kol asher natata li shamar??ti welo-avad ekhad mehem zulati ben-haavadon le??malot de??var-hakatuv Terjemahan bebasnya sebagai berikut: ??Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.?? Kata ??Yaitu NamaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu?? TIDAK ADA! Seandainya ada pun, yang dimaksudkan sebenarnya bukan berarti Nama Yahweh TIDAK DIPERLUKAN, melainkan jika dibaca satu perikop yang dimaksudkan adalah karena domba-dombaNya, bukan nama Yahweh yang sudah tidak berguna, sebab Yeshua sendiri adalah YAHWEH, yang tentu saja tidak bisa dipisah-pisahkan, karena Yahweh dan Yeshua itu satu (EKHAD) ?? Yokhanan/Yohanes 10: 30 sehingga membenci Yahweh berarti juga membenci Yeshua, sesuai Yokhanan 15: 23, karena yang dimaksud ??BapaKu?? adalah Yahweh, karena Yeshua adalah Yahweh dalam kapasitas sebagai manusia yaitu ??Putra?? yang dikaruniakan kepada umat manusia, sehingga siapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal sampai selama-lamanya (Yokhanan/Yohanes 3: 16). Ingat, password masuk surga (Wahyu 14: 1, yaitu Nama Yahweh dan Nama Yeshua harus ada di dahi / di otak kita). Nama Tuhan 122 2. Tuhannya Israel itu tidak punya nama karena saat ditanya Musa dijawab ??AKU ADALAH AKU??. Jawab: Dengan dasar Kitab Keluaran 3: 14 yang diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia: ??Firman Tuhan kepada Moshe/Musa: ??AKU ADALAH AKU??. Lagi firman-Nya: ??Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.??" dan dengan pemikiran sebagai berikut : Seseorang dapat mempunyai nama tentu ada yang memberi nama, tentu saja yang memberi nama adalah bapak dan atau ibunya, demikian juga bapak dan ibunya tersebut juga bisa memiliki nama karena diberi nama oleh bapak atau ibunya lagi yaitu oleh kakek dan nenek, nah jika diurutkan terus keatas maka siapakah yang memberi nama TUHAN kita? Tentu tidak ada khan? Karena itulah maka Tuhan saat ditanya oleh Moshe/Musa tidak bisa menjawab namaNya sendiri, sehingga Dia mengatakan ??AKU ADALAH AKU?? atau ??AKULAH AKU??. Dengan dasar tersebut diatas ada theolog dan pendeta yang tidak mengenal nama Yahweh atau yang tidak mau menghilangkan ??Allah?? berpendapat bahwa TUHAN ITU TIDAK PUNYA NAMA, sampai-sampai saat ditanya Moshe/Musapun Tuhan jadi kelimpungan, bingung tujuh keliling. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat bahasa asli Kitab Suci itu sendiri yaitu bahasa Ibrani yang menulis: rva hyha hvm-la oyhla rmayw Ynbl rmat Hk rmayw hyha okyla ynxlv hyha larfy Huruf-huruf Ibrani tsb berbunyi : Vayomer Elohim El- Moshe ehyeh asyer ehyeh vayomer Koh tomar livney Yisrael ehyeh selakhni aleikhem yang artinya ??Dan berfirman Elohim sesembahan Moshe/Musa: ??AKU ADA YANG AKU ADA?? dan berfirman katakan kepada keturunan Israel ??AKU ADA?? mengutus aku kepadamu. Pengertiannya Yahweh memberitahukan keberadaan Nya bahwa Dia ada dan Dialah yang mengutus Moshe/Musa dan hal ini harus diberitahukan kepada keturunan Israel supaya Nama Tuhan 123 tidak ada penolakan oleh orang-orang Israel terhadap Moshe/Musa. Memang dalam Kitab Keluaran 3: 14 Yahweh sama sekali tidak mengungkapkan namaNya, namun yang diungkapkan Yahweh adalah eksistensinya atau keberadaannya. Maksudnya kalau ada orang Israel tanya siapakah Tuhan yang mengutus kamu? Moshe/Musa akan berkata bahwa Tuhan itu ada. Namun untuk namaNya disampaikannya di ayat 15, yang di dalam bahasa Ibrani ditulis : rmat-hk hvm-la oyhla dw[ rmayw Okytba yhla hwhy Larfy ynB-la Yhlaw qt[y yhla ohrba yhla ol[l ymv-hz okyla ynxlv bq[y rd rdl yrkz hzw Jika dibaca akan berbunyi : Wayomer od Elohim El- Moshe koh-tomar El-b??ney Yisrael YAHWEH Elohey abotekhem Elohey Avraham, Elohey Yitskhaq Ve??Elohey Yaqov syelakhni aleykhem ze-shemi le??olam Weze-zikri ledor dor, yang artinya adalah : Dan berfirman lagi Elohim sesembahan Moshe, Katakanlah Sesembahan keturunan Israel, YAHWEH, sesembahan Nenek moyangmu, sesembahannya Abraham, sesembahannya Ishak dan sesembahannya Yakub mengutusku kepadamu: Inilah NAMAKU untuk selama-lamanya dan inilah PENGINGAT akan AKU untuk turun temurun. Dari ayat tersebut di atas sudah sangat jelas bahwa sesembahannya Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov punya nama dan namanya adalah Yahweh. Ayat di atas tidak perlu ditafsirkan lagi, anak-anak kecil saja dapat mengartikannya dengan jelas. Kemudian untuk menjawab pertanyaan ??siapa yang memberi nama Yahweh?? yang membuat para theolog dan para pendeta berpikir bahwa Tuhan itu tidak punya Nama, karena tidak ada yg memberi nama, ya tentu saja Nama Yahweh itu yang memberi nama adalah Yahweh sendiri ! Nama Tuhan 124 Kata-kata ??Ze-Shemi?? yang artinya ??Inilah NamaKu?? merupakan bukti bahwa Yahweh memberi nama untuk diriNya sendiri karena Dia ada dari kekal sampai kekal. Memang kalau manusia ada yang memberi nama, seperti manusia pertamapun ada yang memberi nama dan yang memberi nama tentu saja adalah Yahweh (Kejadian 5: 2). Dalam Kejadian 5: 2 LAI menerjemahkan : ?? laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan. Namun Yahweh dalam memberi nama menurut terjemahan tersebut adalah salah karena Yahweh ??TIDAK?? memberi nama dengan nama ??MANUSIA?? melainkan ??ADAM??. 3. Bukankah dari dahulu saya pakai Allah juga diberkati oleh Tuhan? Jawab: 3. Inilah kesalahan fatal yang dilakukan oleh orang Kristen, berkat berupa materi selalu dijadikan ukuran. Kalau bicara berkat, orang yang tidak ke gereja, tidak menyembah Allah, tidak menyembah Yeshua, tidak menyembah Yahweh, tidak menyembah Budha, tidak menyembah siapa-siapa, namun mau bekerja keras dan mengeterapkan sistem ekonomi yang baik, mereka kaya raya bahkan lebih kaya dari yang menyembah kepada siapapun, jadi berkat materi tidak bisa dijadikan ukuran, yang dijadikan ukuran adalah kebenaran dan ini adalah kebenaran. Katakanlah Anda merasa diberkati sebelum mengerti siapa Yahweh itu, tetapi penulis ingin tegaskan bahwa yang memberkati Anda itu bukannya Allah ataupun yang lain, tetapi Tuhan Yeshua Hamasiah, sebab Anda dalam berdoa tidak berdoa di dalam nama Allah atau dalam nama yang lain bukan? Bukankah doa-doa Anda selama ini di dalam nama Tuhan Yeshua Hamasiah (Yesus Kristus)?! Allah itu sesembahannya umat Islam, jadi janganlah dicampur adukkan! 4. Dahulu saya pakai Allah tetapi juga ada mujizat tuh! Baik dalam mendoakan orang sakit maupun problem! Kenapa Nama Tuhan 125 saya harus menghilangkan Allah dan memanggil Yahweh yang dari dahulu tidak pernah saya kenal? Ini khan saksi Yehuwa nih ! Jawab: 4. Perlu diketahui bahwa yang memberikan mujizat itu bukan Allah nya melainkan Nama Yeshua, apakah ada orang yang berdoa mendoakan orang sakit atau penuh problem didalam nama Allah? Tanpa memanggil nama Yeshua? Pasti Nama Yeshua juga dibawa-bawa khan? Kecuali umat Islam, tentu berdoanya dalam nama Allah. Memulihkan nama Yahweh dianggap sebagai saksi Yehuwa adalah menghakimi, sebab saksi Yehuwa masih menyebut Allah juga sedangkan gerakan ini adalah gerakan dari Tuhan sendiri seperti yang telah dinubuatkan oleh Kitab Daniel 12: 4 di mana pengetahuan akan bertambah banyak. Dengan munculnya pengetahuan untuk memulihkan nama Yahweh ini maka praktis menggenapi nubuatan Kitab Ts??pan??yah/Zefanya 3: 9 yang berbunyi: "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama Yahweh, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.?? 5. Pengagung nama Yahweh itu bukan gerakan yang berasal dari Tuhan, sebab kalau berasal dari Tuhan tidak membuat jemaat pecah, resah dan ketakutan karena terintimidasi. Jawab: 5. Jika ada ??pendeta?? yang mengatakan bahwa gerakan Pengagung Yahweh itu bukan datang dari Tuhan karena membuat jemaat resah, terintimidasi dan ketakutan, sehingga umat menjadi tidak sejahtera. Pertanyaannya adalah ??Siapakah ??Yahweh?? itu Tuhan atau Setan? Dan kenapa yang dijadikan patokan adalah ??sejahtera?????? Apakah Yeshua Hamasiah ketika memulai misiNya di dunia ini juga tidak membuat orang jadi ketakutan, resah dan tidak sejahtera? Yeshua Hamasiah saat di dunia ini juga ditolak karena dianggap ??tidak umum?? sehingga membuat para Imam dan ahli Taurat merasa tidak sejahtera, dianggap meresahkan sampai pada akhirnya dianggap jalan yang terbaik adalah Nama Tuhan 126 dengan cara melenyapkanNya dengan disalib bersama dua penjahat. Apakah berarti Yeshua itu setan? 6. Bagi saya, yang penting hati, jika saya menyebut ??Allah?? berarti yang saya maksud adalah Yahweh, toh Tuhan itu Mahatau! Jawab : 6. Itu kan pendapat Anda, yang tidak cocok dengan isi firman Tuhan, dan lagi kalau Anda sudah mengetahui bahwa ada Tuhan yang disembah Avraham, Yitskhaq dan Ya??aqov bernama Yahweh, kenapa tidak disebut? Bukankah Yahweh ingin namaNya disebut dan dipanggil? (Keluaran 3: 15, 1 Tawarikh 16: 8) bukankah firman Tuhan juga mengatakan : ??Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.?? (Roma 10: 10). Coba renungkan dengan baik ayat tersebut. 7. Saya baru akan mengubah konsep saya ini jika dari Lembaga Alkitab Indonesia yang menjadi tolok ukur kebenaran sudah mengubah dan menerbitkan ??Kebenaran?? ini. Jawab: 7. Lembaga Alkitab Indonesia khan manusia juga yang tentu saja tidak luput dari kesalahan, karena bukan sumber asli, karena itu tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur kebenaran, kalau memang akan menjadikan tolok ukur kebenaran adalah Kitab Suci yang berbahasa Ibrani, sebab Kitab Suci terjemahan dari bahasa apapun termasuk Lembaga Alkitab Indonesia itu bisa saja salah, buktinya Lembaga Alkitab Indonesia telah mengadakan revisi berkali-kali agar dapat menyajikan sesuai dengan bahasa aslinya sehingga sesuai dengan isi hati Tuhan sendiri, demikian pula terjemahan dalam Kitab Yehezqel/Yehezkiel 34: 16 yang merupakan salah satu contoh bukti adanya kesalahan. Kalau Kitab Suci terjemahan termasuk dari Lembaga Alkitab Indonesia sebagai pembanding tidak masalah. 8. Apakah kami yang setia ke gereja dan masih menyebut Allah itu salah dan masuk neraka atau sesat ? Nama Tuhan 127 Jawab : 8. Sudah diterangkan di atas bahwa Allah itu sesembahan dan Tuhannya umat Islam, kita harus menghormati mereka dengan tidak mencampur adukkan di dalam kekristenan. Masalah masuk surga atau neraka itu hak Tuhan Bapa Yahweh, tidak ada seorangpun yang berhak menentukan, yang jelas jika melakukan firman Tuhan tentu memiliki kepastian masuk surga. Yang jadi pertanyaannya adalah, lebih takut kepada siapakah Anda? Tuhan atau manusia? Sebenarnya yang sering dianggap sesat malah orang-orang yang sudah mengagungkan nama Yahweh, buktinya banyak pendeta-pendeta (termasuk penulis) yang DIPECAT dari Sinode gara-gara nama Yahweh, ini membuktikan bahwa orang Kristen di Indonesia tidak mengenal nama Tuhannya sendiri yang telah menciptakan langit dan bumi. Tuhan yang disembah oleh para nabi. 9. Perlu disadari bahwa nama Yahweh baru disampaikan kepada Musa (Keluaran 6:1-2) bukan dalam Keluaran 3:15. Jawab : 9. Anda keliru jika mengatakan Nama Yahweh baru disampaikan kepada Moshe/Musa seperti yang Anda sampaikan! Coba baca Kejadian 4: 26 ??Uleshet gam-hu yulad-ben wayiqra et-sh??mo ??enosh az hukhal liqro b??shem Yahweh???????????? .... waktu itu orang mulai memanggil nama Yahweh.?? Adapun yang Anda sodorkan dalam Keluaran 6: 2 di mana dalam bahasa Ibrani tertulis dalam ayat 3 demikian: ??Wa era (dan Aku telah menampakkan diri) el-Avraham (kepada Avraham) el-Yitskhaq (kepada Yitskhaq) we??el-Yaaqov (dan kepada Yaaqov) be??el shadai (sebagai Elohim yang Maha Kuasa) ushemi Yahweh (dan dengan NamaKu Yahweh) lo (tidakkah / bukankah) nodaa??ti (telah menampakkan diri / menyatakan diri) lahem (kepada mereka)??? Dalam terjemahan Kitab Suci the Scripture sebagai berikut: ??And I appeared to Abraham, to Yitshaq, and to Ya??aqob, as El Shaddai. And by My Name, Yahweh, was I not known to them? Adapun terjemahan Kitab Suci the Word of Yahweh sebagai berikut: And I appeared unto Abraham, unto Isaac, and unto Nama Tuhan 128 Jacob, by the name of El Shaddai, but by my name Yahweh was I not known to them? Perhatikan bahwa: Terjemahan yang benar dalam bentuk kalimat tanya, hal ini juga ditemui dalam KJV. Dan Dalam bahasa Ibrani ??LO?? juga bisa di terjemahkan dengan ??TIDAKKAH?? bukan hanya ??TIDAK??. Lembaga Alkitab Indonesia memang menterjemahkannya dalam bentuk kalimat ??PERNYATAAN?? bukan kalimat ??PERTANYAAN??, sehingga maknanya berbeda seperti pemahaman Anda! 10. Orang Kristen Arab menggunakan Allah juga tidak masalah dan Tuhan tidak marah tuh! Jawab: 10. Kenapa Anda mengacunya kepada orang Kristen Arab? Sudah saya jelaskan bahwa sebagai orang beriman seharusnya yang menjadi acuan Anda adalah Firman Tuhan yang Anda yakini bukan orang Kristen Arab. Bagaimana jika di Arab sebelum pra Islam sudah mengenal Lucifer sebagai sesembahan mereka? Apakah Nama Yahweh boleh diganti dengan Lucifer agar bisa diterima mereka? Orang Kristen memakai kata Allah karena terpengaruh agama suku dan saat ini mereka sudah menyadari dan telah mengganti kata Allah dengan Elohim seperti KJV terbaru, sebab mereka juga bingung dalam menerjemahkan Kitab Suci, hal itu karena terpengaruh agama suku, seperti di Indonesia. Kalau dilihat dalam Kitab Suci berbahasa Arabpun masih ada kesalah-pahaman tentang penyebutan TUHAN, kadangkala ditulis ??Allah?? .... bahkan dalam 1 Raja 18: 39 tertulis ...... Antar robbul ilah ( ?????????????????????? ) yang artinya Engkau adalah Tuhan yang Tuhan (bukan tuhan yang dewa) karena kalimat diatas itu dalam Nahwu wasshorfu adalah Naat man??ut yang diartikan ??yang?? tetapi ketika ada Nama YAHWEH tidak di ganti, tetap YAHWEH, contohnya dalam Keluaran 3: 15, Yeremia 33: 2 dan lain-lain. Jadi Nama tidak bisa diganti / diubah! Nah ??Antar robbul ilah?? yang dimaksud disini adalah YAHWEH Tuhan! Dalam Alkitabul Muqoddas, dalam Kitab Yeremia 33: 2 yang menciptakan langit dan bumi dan yang membentuknya adalah bernama YAHWEH: ???????? ???????????????????????????????????????????????????????????????????? Nama Tuhan 129 Jika dibaca bunyinya: Qoolar robbu shooni??uhaa, arrobbu mushowwiruhaa liyutsabbittahaa, Yahwahu ismuhu.?????? Yang artinya: ??Tuhan berfirman, yang telah menjadikan langit dan bumi yang menebarkannya dan yang menetapkannya, Yahweh namaNya.?? 11. Perlu disadari bahwa bahasa Ibrani bukanlah bahasa surgawi, dan kenyataannya Tenakh (Kitab Suci Yahudi yang kemudian diterima Kristen sebagai Alkitab Perjanjian Lama) sekitar abad-3sM, dengan restu Imam Besar Eliezer di Yerusalem, diterjemahkan di Aleksandria ke dalam bahasa Yunani dalam bentuk Septuaginta (LXX) dimana nama Yahweh diganti menjadi ??Kurios?? dan El/Elohim menjadi ??Theos.?? Septuagintalah yang digunakan Yesus dan umat Yahudi pada masa Yesus hidup (selain bahasa rakyat Aram), mengingat bahwa bahasa Ibrani kala itu hanya terdiri dari huruf mati sehingga sulit menjadi bahasa percakapan dan hanya menjadi bahasa suci di Bait Allah. Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani mengikuti kaidah dalam Septuaginta, dan firman Pentakosta disampaikan Rasul didengar dalam bahasa lokal termasuk Arab (Kisah 2:7-11). Jawab : 11. Walaupun Imam Besar yang memerintahkan sekalipun, harus disadari bahwa dia itu bukan Tuhan yang dengan seenaknya sendiri mengubah Nama Yahweh menjadi Kurios yang adalah sebutan, dan El / Elohim menjadi Theos. Sebagai orang beriman, seharusnya yang menjadi acuan kebenaran bukanlah manusia melainkan Firman Tuhan itu sendiri. Bukankah Tuhan Sang Pemilik nama tidak menghendaki namaNya disebut dengan sembarangan? Apalagi diganti-ganti dengan sembarangan (Keluaran 20: 7 dan Ulangan 5: 11), hal itu karena Yahweh menghendaki NamaNya disebut dan para nabi juga menyebut namaNya (Keluaran 3: 15, 1 Tawarikh 16: 8, Mazmur 103: 1; 105: 1, Yeshayahu/Yesaya 26: 8 dll). Jangankan Imam Besar Eliezer di Yerusalem pada abad ke 3 SM, Kitab Suci sendiri mencatat adanya kesalahan-kesalahan yang dibuat para Imam. Harun pernah membuat patung lembu tuangan dan Nama Tuhan 130 menjadikannya sebagai Yahweh (Kel 32: 1-5), Nadab dan Abihu juga berbuat kesalahan dengan mempersembahkan api asing yang menjijikkan bagi Yahweh (Imamat 10: 1-2). Adapun Nama Yahweh yang terdiri dari huruf Ibrani Yod He Waw He, bagi orang Indonesia memang semuanya huruf mati dan tidak bisa dibaca karena menjadi YHWH, namun bagi orang Yahudi tentu saja bisa membaca sebab tulisan Ibrani hampir sebagian besar tidak ada huruf hidupnya. Contoh: HalleluYah yang berarti Pujilah Yahweh (Buku Ensiklopedia Alkitab Masa Kini jilid 1 (A-L) oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasih / OMF halaman 359) yang terdiri dari suku kata Hallelu dan Yah yang merupakan kontraksi dari Halal (pujilah) le (kepada) Yah (Yahweh) yang dalam huruf Ibrani ditulis pakai huruf ??He Lamed Lamed Waw Yod He?? atau HLLWYH, kenapa bisa berbunyi Halleluyah? Contoh lain: Anda kalau menulis Kpd Yth akan bisa berbunyi dan membacanya ??Kepada Yang Terhormat??, namun bagi orang asing, mereka tentu akan mengatakan bahwa ??Kpd Yth?? itu TIDAK BERBUNYI! Adapun Kitab Perjanjian Baru jika Anda katakan ditulis dalam bahasa Yunani ... ya ... oke-oke saja silakan! Anggap saja benar dan bagi orang Katholik yang tidak memahami, mungkin akan berkata bahwa Perjanjian Baru itu aslinya ditulis dalam bahasa Latin! Oke, anggap saja benar lagi! Katakanlah demikian! Pertanyaannya: Apakah Bahasa Yunani mengenal kata ??Allah?? sebagai sebutan? Ataukah bahasa Latin juga mengenal kata ??Allah?? ? Pembahasan kita berkisar tentang Nama ??Allah??, jadi jangan melebar sehingga pada akhirnya keluar dari substansi pembicaraan! Coba Anda renungkan, Aslinya bahasa Yunani atau Ibrani! Contoh: Kitab Mattithyahu/Matius, baca dalam pasal 1: 1-17. disebutkan dalam ayat ke 17 bahwa dari nama-nama yang ada, semua berjumlah 14 (empat belas) keturunan, namun coba dihitung, apakah benar semua ada 14 keturunan? Kalau diteliti dan dihitung dengan baik, ternyata nama-nama yang ada hanya ada 13 (tiga belas) keturunan. Dalam Inskripsi Du Tillet Hebrew, terdapat satu nama yang tercecer, yaitu Nama Avner yang seharusnya tertulis di ayat 13 yaitu Abihud / Avikhud memperanakkan Avner / Abner Nama Tuhan 131 kemudian Avner memperanakkan Elyakim, baru Elyakim memperanakkan Azur / Azor. Hal itu dapat dibaca dalam Kitab Suci ??Hebraic Roots Version New Testament?? dimana kalau ditelusuri sajarah silsilahnya memang tepat. Ini bukti bahwa Perjanjian Baru Aslinya bahasa Ibrani. Masalah Septuaginta: Untuk menanggapi hal ini perlu dicermati bahwa terjemahan Septuaginta yang dipakai sampai sekarang adalah Septuaginta versi Alexandrine (Septuaginta yang dikeluarkan di Alexandria) di mana pada era tersebut adalah setelah bangsa Israel dipulihkan dari Babel, sehingga nama Yahweh sudah dihilangkan dan diganti dengan Kurios, padahal Septuaginta yang 400 tahun sebelum versi Alexandrine, tidak mengganti nama Yahweh. Potongan Septuaginta yang berasal dari abad 1 Masehi yang berisi Kitab Zakharia 8: 19-21 dan 9: 4 telah diketemukan dan saat ini disimpan di Museum Israel Yerusalem. Dalam potongan tersebut tertulis nama YHWH malah masih dalam bentuk Paleo Hebrew, namun dalam naskah Septuaginta Alexandrine yang 400 tahun kemudian, nama itu memang sudah diganti dengan KC dan KY (Kyrios = Tuhan) dan ini tidak sesuai dengan kehendak Yahweh. Nama Tuhan 132 DAFTAR PUSTAKA Abraham, Chrales B. 2001. A Rose by Any Other Name. Petah Tikvah July – September. Confort, Nelson’s. 1995. The New Strong??s Exhaustive Concordance of Bible. Print Edition. James Strong,LL.D.,S.T.D. Eerdmans. 1973. Hands Book to the Bible. England. Lion Publishing. Revised Edition. Encyclopedia Judaica, Vol VII, 1972. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Jilid 1 ( A – L ). Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF. Gordis, R See. 1971. Bibliography. Biblical Text in the Making, C. D. Ginsburg, Introduction to the Masoretico-Critical Edition of the Hebrew Bible ( rev. ed. 1966 ) Haverit Hakhadasah, Hebrew New Testament. 1976. Jerusalem The United Bible Societies, Israel Agency, Yanetz Ltd. Heer, JJ de dan Naipopos, P.S. 2002. Nama-Nama Pribadi Dalam Alkitab. Jakarta : PT BPK. Gunung Mulia. Het Nieuwe Testament, 1940 British and Foreign Bible Society National Bible Society of Scotland Nederlandsch Biblegenootschap London – Edinburgh - Amsterdam, Gerdukt bij G.C.T.van Dorp & Co, Semarang, Husnan Ahmad, Jangan Terjemahkan Al-Quran Menurut Visi Injil dan Orientalis, Media Da’wah, Jakarta, 1987. Kim, Ki Dong, 2003. Nama Allah. Jakarta : Yayasan Berea Indonesia. Kraemer, H. 1952. Agama Islam. Jakarta: Badan Penerbit Kristen Djakarta. Madjid, Nurcholish, dkk. 2001. Passing Over, Melintasi Batas Agama. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Merril, F. 1957. Unger??s Bible Dictionary Nawawi, Al Imam. 2003. Terjemahan Hadist Shahih Muslim. Jilid I, II, III & IV. Jakarta: Penerbit Widjaya Jakarta. Obadyah ben Benyamin dan Moshe ben Gersom, Benarkah Yesus Menyangkali Yahweh?. PO Box 215 CBI 16900. Nama Tuhan 133 Perjanjian Lama Ibrani-Indonesia. 2002. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. Ryrie, Charles. 1992. Theologi Dasar I. Yogyakarta: Andi Offset. Sabilii, No. 14 Th. XI 30 Januari 2004 / 8 Dzulhijjah 1424. Satyabudi, I.J. 2004. Kontroversi Nama Allah. Jakarta: Wacana Press. Shihab M Quraish. 1998. Menyingkap Tabir Ilahi, Asma al Husna dalam perspektif Al-Quran, Lentera Hati. Stern, David. 1992. Jewish New Testament Commentary Sudarmo, R. Kamus Istilah Theologi. BPK Gunung Mulia.